MHB || Part 09

370 27 3
                                    

Sudah sekitar tiga harian Yeonjun tidak masuk. Keluar kamarnya pun tidak. Entah bagaimana cara ia bertahan hidup di dalam kamar kecil yang tidak ada kamar mandi maupun dapur itu. Yiren pun sudah berusaha semaksimal mungkin untuk mengajak anaknya itu untuk keluar kamar, namun hasilnya tetaplah nihil. Yeonjun tidak mau keluar.

Meski dibantu Soobin, Yeonjun masih tidak mau keluar. Sehari setelah ia mengantarkan Yeonjun, Yiren memberitahunya bahwa Yeonjun tidak keluar, bersuara, ataupun lainnya dari kamarnya itu. Soobin pun mencoba membantu Yiren, namun hasilnya sama saja.

Dan di tiga hari ini, Soobin sudah benar-benar kebingungan bagaimana membantu Yiren dalam menghadapi Yeonjun yang tidak mau keluar kamar itu. Ia pun menghela napasnya kasar. Menyenderkan seluruh beban tubuhnya pada sandaran kursi kerja miliknya.

Taehyun yang ada di dalam ruangan kerja milik Soobin pun menoleh. Ia menatap heran rekan kerjanya itu. "Kenapa?" Tanyanya.

"Yeonjun gak mau keluar kamarnya." Jawab Soobin masih dengan posisi yang sama.

"Sakit kan?" Soobin menggeleng. "Terus kenapa?"

Soobin menggeleng lagi. "Gak tau, kayaknya dia males ketemu saya atau ibunya. Dia marah banget pas saya nemuin dia di sirkuit balapan."

Mendengarnya, Taehyun menaikkan salah satu alisnya. "Lo ke sana?"

Soobin mengangguk. "Iya, Yiren minta bantuan saya buat nyariin Yeonjun."

"Yiren?"

"Ibunya Yeonjun."

Setelahnya diam. Taehyun juga bingung sebenarnya bagaimana mengatasi masalah ini. Ini harus secara internal. Harus dibicarakan dan dibantu oleh seseorang yang kenal baik dan dekat dengan Yeonjun, selain dari orang tuanya.

Tok tok

"Masuk." Ucap Soobin, di saat ia mendengar adanya suara ketukan pada pintu ruangannya.

Pintu pun terbuka, dan menampilkan kepala Beomgyu dengan ekspresi lugunya. Ia menatap terkejut saat melihat Taehyun yang tengah duduk. Ia pun membungkuk sembari tersenyum dan dibalas senyuman oleh Taehyun. "Emm... Pak, liat Pak Soobin gak?" Tanyanya polos.

Mendengarnya, Taehyun tertawa. Ia pun menunjuk ke arah di mana Soobin berada dengan dagunya. "Tuh." Jawabnya singkat.

Beomgyu pun menoleh dan menyadari bahwa Soobin sedang duduk di sana. Ia kira itu adalah jaket atau lainnya. Ia pun mendekati meja Soobin. "M-maaf ganggu pak, saya mau ngumpulin tugas tadi." Ucapnya dan diangguki oleh Soobin.

"Simpen." Jawab Soobin singkat sembari menepuk-nepuk mejanya.

Beomgyu pun menurutinya dan menyimpan tugas-tugas anak kelasnya di tempat yang ditunjukkan oleh Soobin tadi itu. "Makasih banyak, pak." Ucapnya dan dibalas deheman. Ia pun lalu beranjak keluar dari ruangan Soobin. Namun sebelum itu, Beomgyu memutarkan tubuhnya ke arah Taehyun. "Pak, bekel aku jangan lupa dimakan ya." Bisiknya.

Taehyun tersenyum lalu mengangguk. "Iya, ntar kita makan bareng, ya?" Ucapnya dan diangguki riang oleh Beomgyu. Setelahnya, Beomgyu pun menutup pintu. Namun belum saja satu menit, Taehyhun tiba-tiba memanggilnya kembali.

Beomgyu yang terpanggil kembali pun, kembali membuka pintu dan menatap Taehyun. "Ya pak?"

"Kamu, pulang sekolah sibuk gak?" Tanya Taehyun.

Beomgyu berpikir sejenak. Tak lama ia menggeleng. "Nggak juga pak, paling cuman kita yang mau nge-date." Jawabnya santai.

Taehyun mengangguk-anggukkan kepalanya. "Saya gak bisa nge-date sore nanti, bisanya malem, tapi kamu bisa bantuin Pak Soobin gak?"

Mom's Hot BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang