14

4.4K 435 107
                                    

HAPPY READING

"gila Na, mulut lo pedes bangett" ucap Gladys kala saat ini mereka bertiga sudah didalam mobil

"enek banget gue liat kelakuan si uler satu itu, bisa-bisanya ngedeketin abang gue"

"lo jangan kepancing sama dia ya tha, gue yakin bang El cuma sayang sama lo doang"

Retha hanya tersenyum lalu mengangguk
"ini mau langsung pulang?"

"iya pulang aja, gue mau tidur" ujar Gladys yang diangguki Retha

.

sepeninggalan Gladys, kini hanya ada Ona dan Retha didalam mobil

"Na"

"iya tha, kenapa?"

Retha terdiam, pandangannya lurus ke depan

"tha?"

"gue mau nyerah atas El, Na"

Ona terkejut mendengar jawaban dari sahabatnya itu, ia yang semula tengah memakai lip gloss di bibirnya menghentikan kegiatannya

"maksud lo?"

"gue udah gamau berharap lagi sama El"

"thaa--"

"gue sayang sama El na, sayang banget. tapi mungkin ini udah saatnya gue berhenti, cape na"

"mungkin kebahagian El bukan di gue, jagain El ya na"

"tha, maafin abang guee"

Retha menoleh sekilas lalu tersenyum
"ini bukan salah El na, sama sekali bukan. harapan gue ke dia yang terlalu tinggi,yang pada akhirnya bikin gue sakit sendiri"

mobil berhenti tepat di halaman rumah Retha, Retha melepas seatbeltnya lalu menoleh ke arah Ona

"Na, mencintai seseorang ga harus memiliki. liat El senyum tiap harii udah lebih dari cukup buat gue"

"but bang El sayang sama lo tha"

Retha terkekeh "dia cuma kasian sama gue Na, dia cuma ngerasa ga enak sama gue, karena dia tau gue udah berharap lebih sama dia"

"sedangkan dia?dia cuma ngangep gue temen kecilnya aja na, dan mungkin selamanya bakal jadi kaya gitu"

tanpa aba-aba, Ona memeluk Retha erat mengelus punggung gadis itu, perlu ia akui, Retha sangat hebat. dia mampu bertahan sejauh ini, dan bahkan saat ini tak ada air mata yang turun dari kelopak mata gadis itu

🍍🍍

El baru saja tiba di rumahnya, ia turun dari motor lalu masuk ke dalam rumah

"assalamualaikum"

"waalaikumsallam, darimana nak?"tanya Dera yang tengah menonton tv

"dari rumah Keenan bun" jawabnya mencium punggung tangan bundanya

Dera mangut-mangut "udah makan"

"udah bunda"

"El naik dulu ya, mau mandi"

"iya sayang"

El tersenyum lalu melangkahkan kakinya menuju lantai 2

bukannya masuk ke dalam kamarnya, El masuk ke dalam kamar Ona.nampak Ona yang tengah tiduran tengkurap dengan laptop dihadapannya

ABOUT THEM, TRIPPLE TWINS(END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang