16

4.6K 469 76
                                    

HAPPY READING

"jadi Ona kena skors?"

"iya, dia tadi tiba-tiba pulang, gue juga liat om Raga masuk ruang bk"

"bokap gue sampai dipanggil?"

"iya maybe"

"bener-bener ya tuh anak"

"Ona kayanya salah paham sama gue" ucap Keenan tiba-tiba

"salah paham gimana?"

"tadi gue disuruh bu Mesty buat nungguin Ellen sadar, terus tiba-tiba Ona masuk uks buat minta maaf ke Ellen, disitu dia udah gamau liat gue"

"gue juga ga sengaja bentak-bentak dia tadi" lanjutnya

"nanti lo jelasin apa adanya"

"buat yang soal gue bentak dia, gue bener-bener refleks, gue kaget aja tiba-tiba Ona dorong Ellen sampai pingsan"

"tapi dia duluan kan yang mulai?" tanya Gladys seolah tengah membela Ona

"iya, memang awalnya Ellen duluan yang jambak Ona, itu karena Ona ngata-ngatain dia jadinya Ellen kepancing emosi"

"tapi yang Ona omongin itu sesuai fakta kok" ucap Retha tiba-tiba

"tapi kita harus tetep jaga bicara, dia juga manusia" tutur El melirik ke arah Retha

Retha menganggukkan kepalanya kala El membela Ellen
"gue pulang duluan ya"

"sama siapa?" tanya El menahan lengan Retha

"taxi"

"sama gue"

"ngga perlu"

"tha--"

"bareng abang aja dek" potong Gallen mengepulkan asap rokoknya

"abang kelamaan"

"yailah nunggu bentar"

"sama gue, ngga nrima penolakan!" ucap El lalu menarik pelan tangan Retha menuju parkiran

"ck, aku bisa pulang sendiri El"

"hujan tha, lo mau bareng siapa?"

"taxi kan ada"

"gue juga ada, kenapa harus susah-susah cari tadi?"

"mending anterin Ellen tuh, kasian sendirian" ucap Retha menujuk Ellen yang tengah duduk di dekat pos satpam dengan perban yang berada di pelepisnya

El tak menggubris perkataan Retha, ia sedikit mendorong tubuh Retha hingga masuk ke dalam mobilnya

"assalamualaikum"

"waalaikumsallam"

setibanya Al dirumah, ia mencium telapak tangan kedua orangtuanya yang tengah bersantai di depan tv

ABOUT THEM, TRIPPLE TWINS(END✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang