saat ini Raga, Dera,Al dan El sudah berada didepan tubuh putrinya yang sudah tak bernyawa
dengan tangan yang bergetar, Raga membuka kain yang menutupi wajah Ona yang sudah tenang dengan tidur panjangnya
Raga, pria berkepala 3 itu kini menjadi pria paling hancur, ia kira dirinya sosok yang paling kuat, nyatanya tidak, pria itu kini sangat hancur ketika tiba dihadapan putrinya
"hei cantik" sapanya dengan suara yang bergetar, sungguh, air matanya sudah tak dapat ia bendung lagi
suara isak tangisnya terdengar sangat pilu, hatinya sangat hancur melihat putri kesayangannya sudah terbaring lemah tak bernyawa
"cantik kenapa tinggalin ayah hm?" tanyanya mengelus pelan pipi Ona yang terasa dingin
"kamu kuat sayang, tapi kenapa ninggalin kita?sakit banget ya pasti?"
"sekarang kamu udah ngga ngerasain sakit lagi, kamu udah bahagia disana sama Tuhan"
"kamu tau ngga? sekarang ayah jadi pria paling hancur sedunia, sakit banget rasanya nak, ayah gagal jagain putri ayah"
Dera yang selama ini tak pernah melihat Raga menangis mengelus lengan suaminya, dengan air matanya yang terus mengalir dari kelopak matanya. badannya terasa sangat lemah, bahkan untuk berbicara ia tak sanggup
"putri kecil ayah, yang selalu manja, yang selalu bangunin ayah tiap pagi, yang selalu minta mainan kalau ayah pulang, sekarang udah gaada"
"emang Ona gamau tunggu ayah?Ona gamau rawat ayah kalau ayah udah tua hm?kenapa Ona pergi secepat ini?"
dengan merengkuh pundak istrinya, Raga terus mengelus pipi putrinya yang sudah basah dengan air matanya
"ayah hancur sekali nak, kamu segala-galanya bagi ayah"
"lihat bundamu, kamu ngga kasian sama bunda? kita semua hancur sayang, kita semua ga rela kehilangan kamu dengan cara seperti ini"
"tapi kita semua harus ikhlas, supaya kamu bisa pulang dengan jalan yang luas"
"bahagia terus disana ya cantiknya ayah, ayah bakal selalu doain kamu, ayah bakal sering-sering main ke rumah baru kamu nanti"
"kamu suka mawar putih kan?ayah janji, nanti setiap ayah main ke rumah baru kamu, ayah bawain mawar putih"
ucapnya tersenyumtiba-tiba saja
brukkkk
ya, Dera jatuh pingsan. beruntung Raga sigap menangkap tubuh istrinya
"sayang hei, bangun" ucap Raga menepuk-nepuk pipi istrinya
"bawa ke UGD yah" sahut Al
Raga menggendong Dera ala bridal style lalu berlari menju UGD.
sepeninggalan orangtunya, Al dan El saling diam menatap tubuh adiknya yang sudah tak bernyawa
air mata kedua pria itu juga tak berhenti sedari tadi, kehilangan sosok adik yang selalu menjadi tempat mereka pulang
bukan Ona yang selalu manja dengan kedua abangnya, tetapi Al dan El yang selalu manja dengan Ona, jika hujan datang, mereka berdua pasti akan tidur dengan adiknya itu, saling berebut peluk sampai pagi
"dek" panggil Al pelan
"kok ninggalin abang sih"
"kok ninggalin abang?" ulangnya
"maafin abang dek, maaf" ucapnya pelan
"kamu marah ya sama abang?kamu boleh marah, pukul Abang sepuas kamu, tapi jangan kaya gini, jangan ninggalin abang"
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT THEM, TRIPPLE TWINS(END✓)
Fiksi Remaja[FOLLOW AKUN AUTHOR TERLEBIH DAHULU!!!!] __________________________________________ "ADA TETANGGA BARUU, SEMURAN KITA, KEMBAR LAGI" "abang selius?" "serius lah, ayo kesana" "ngapain?" "minta makan" "minta makan?ayo deh" "KENALAN LAH EL DONGO" bertem...