[ FOLLOW DULU YA SEBELUM BACA ]
Ini kisah dua insan yang di pertemukan oleh sebuah takdir. Takdir lah yang membuat mereka bertemu dan akhirnya bersama. Saling melengkapi kekurangan masing-masing. Banyak perbedaan di antara mereka berdua. Salah satu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini Vanya masih berada di rumah Aaron. Hujan masih juga belum reda dan malah tambah deras membuat Vanya tidak bisa pulang. Aaron menyarankan mengantar pakai mobil tetapi Nabila tidak mengizinkan karena hujan begitu sangat deras dengan di iringi petir. Nabila takut terjadi sesuatu pada Aaron maupun Vanya.
Rumah tampak ramai karena kehadiran Vanya dan juga para sahabat Aaron. Mereka semua memilih bermain di ruang keluarga. Ada yang bermain game online, ada yang bernyanyi, dan ada juga yang tidur. Berbeda dengan Vanya yang terlihat lebih fokus menatap layar laptop.
Aaron menatap Vanya diam, tidak ingin menganggu. Namun diam-diam Aaron mengintip, apa yang sedang di kerjakan Vanya di laptopnya.
"Ngapain nyari informasi bu Sarah? " tanya Aaron.
Vanya tersentak kaget. Matanya menatap malas Aaron yang sudah membuat nya terkejut.
"Apaan sih ngejutin aja" kesal Vanya.
"Jawab" tuntut Aaron.
"Mau ngancurin dia" jawab Vanya santai.
"Segitunya kamu benci sama bu Sarah? " tanya Aaron tidak habis pikir.
Vanya menatap Aaron terkejut. Bisa-bisanya Aaron bertanya tentang hal yang sudah tau jawabannya. Tentu saja Vanya membenci bu Sarah, karena bu Sarah sudah menganggu keluarga nya.
"Kamu bilang segitunya? " tanya Vanya balik.
Aaron diam, menunggu ucapan Vanya selanjutnya.
Tanpa mereka berdua sadari kini tatapan Aathifah dan juga sahabat Aaron menatap ke arah mereka berdua.
"Coba kamu di posisi aku. Ada wanita yang mau ngancurin keluarga kamu, Terima gak kamu? " tanya Vanya.
Aaron masih memilih diam, membiarkan Vanya.
"Terserah kamu mau beranggapan apa, yang pasti aku bakal ngancurin wanita itu!! "
Vanya berdiri, beranjak meninggalkan ruang keluarga.
"Nya mau kemana?!! "tanya Aathifah dengan sedikit berteriak.
Vanya tidak mengindahkan pertanyaan dari Aathifah.
" Bang, wajar Vanya gitu. Dia trauma karena masa lalu. Sama kayak abang"jelas Aathifah.
Aaron menatap Aathifah.
"Kejar, kasian sendirian lagi ujan" suruh Aziel.
Aaron mengangguk. Ia pun langsung beranjak mengejar Vanya.
"Bun, lihat Vanya gak? " tanya Aaron.
"Pulang diantar sama Papah" jawab Nabila.
"Papah? "
Nabila mengangguk.
"Tadi Vanya bilang katanya Papah nya minta dia pulang, dan kebetulan Papah kamu pulang, jadi Papah yang antar" jelas Nabila.