Bagian : 6

6.3K 507 16
                                    




















































Zaidan Allandra Swean, anak tunggal kesayangan keluarga Swean. Lelaki berdarah campuran Asia dari sang ibu dan darah Eropa dari ayahnya. Berwajah manis dan cenderung cantik untuknya yang merupakan seorang lelaki tulen. Memiliki tinggi 171 cm dengan bobot tubuh mencapai 58 kilogram.

Lelaki berperawakan yang cukup berisi terlebih pada bagian-bagian tertentu, terutama pipi itu adalah sahabat kesayangan seorang Arjuna Stevano. Persahabatan yang terjalin saat keduanya masih balita.

Arjuna Stevano Andromeda. Lelaki tampan bermarga Andromeda tersebut adalah anak kedua sekaligus bungsu dari keluarga Andromeda. Memiliki seorang kakak laki-laki yang umurnya tak terpaut jauh.

Lelaki yang menjadi sahabat kesayangan Zaidan. Namun keduanya berpisah cukup lama. Dua tahun yang lalu tepatnya saat ia dan Zaidan menyelesaikan pendidikan junior high school nya, Tuan Akeash selaku kepala keluarga Andromeda meminta Juna dulu untuk melanjutkan studynya di Canberra, Australia. Selain untuk study tentunya untuk menyelesaikan beberapa masalah disana. Dengan berat hati Juna dulu menyetujui keputusan Ayahnya itu.

Tetapi saat ini tubuh Arjuna Stevano Andromeda ditempati oleh jiwa yang berbeda. Kepulangannya saat ini pun diam-diam tanpa persetujuan atau izin dari keluarganya. Salahkan saja kepribadian Ragas Sebastian yang liar dan tak suka dikekang yang tentu saja berbanding terbalik dengan kehidupan Arjuna Stevano yang penuh aturan.

Lelaki berdarah Spanyol-America dengan campuran sedikit darah Asia. Memiliki bola mata biru kristal yang sangat mempesona. Memiliki badan kekar dengan urat dan bisep-bisep yang menonjol dibagian-bagian tertentu dengan tinggi 189 cm untuk seukuran pria 18 tahun.

———

Zaidan melenguh pelan merenggangkan otot-otot tubuhnya yang terasa kaku, matanya yang sudah sipit semakin menyipit saat cahaya lampu sinar menyilaukan indra penglihatannya.

Perhatikan menyorot kondisi kamar yang teramat sepi, mata sipitnya melotot menyadari sesuatu

"Stev!"

Dengan tergesa ia menyingkap selimut tebal yang membalut tubuhnya.

"Anjing!" umpat Zaidan saat tubuhnya hampir limbung, ia menoleh kebelakang melihat kakinya yang masih menyangkut pada selimut.

Mengambil selimut tersebut kemudian menggulungnya menjadi satu dan melemparkannya kearah sudut kamar.

"Rasain!"

Zaidan kembali melanjutkan langkahnya. Ia mengamati setiap sudut apartemennya untuk mencari keberadaan sahabat kesayangannya—Arjuna Stevano.

"Stev!" panggilnya diruang tamu. Zaidan menggaruk pipinya bingung, dimana Stev-nya berada.

"STEV! STEV! STEV—"

Zaidan berlari pelan saat menemukan keberadaan pria tampan itu, sejenak langkahnya terhenti. Matanya menatap tanpa kedip lelaki yang membelakanginya itu.Lelaki shirtless tersebut tampak sibuk dengan sesuatu dipantry dapur. Punggung lebar seorang Arjuna Stevano yang begitu sempurna menurutnya.


 Punggung lebar seorang Arjuna Stevano yang begitu sempurna menurutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Arjuna (bl)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang