•𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐮𝐧𝐨𝐨
•𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧
•𝐍𝐢𝐬𝐡𝐢𝐦𝐮𝐫𝐚 𝐑𝐢𝐤𝐢
•𝐒𝐢𝐦 𝐉𝐚𝐤𝐞
●○●○●○●○
"Aku akan ikut ke Jepang, tapi itu jika kasusnya berhasil Ayah menangkan, jika tidak maka tidak akan ada yang berubah." Ni-ki memutar kenop pintu itu, baru satu langkah keluar dari ruangan Ayahnya langkahnya kembali berhenti
"Apa yang membuatmu bersikeras untuk menetap di sini?, apa karena Sunoo?" Ni-ki berbalik menatap nyalang Ayahnya
"Bukan urusanmu." Setelahnya Ni-ki benar-benar menghilang ditelan pintu kayu besar, menyisakan seorang pria yang berusia hampir setengah abad dengan tatapan sendunya
"Hal yang kutakutkan terjadi.." Lirihnya
Sementara diluar sana Ni-ki menatap kosong ubin dibawahnya masi berpikir apakah jalan yang dia pilih sudah benar, atau malah membuatnya semakin tertekan
Helaan nafas kasar terdengar disertai dengan mata tajam namun dengan tatapan sayu dan sendu yang perlahan terpejam
Setelah kelopak itu terbuka, tatapan yang muncul jauh berbeda, yang tadinya sendu kini berubah menjadi tatapan tajam
"Setidaknya aku masih bisa tinggal disini jika kasus itu tidak dimenangkan Ayah." Sudut bibirnya sedikit terangkat, menampilkan senyum tipis
"Aku belum ingin menyerah" kemudian berjalan menuju kamarnya
●○●○●○●○
"Kumohon bantu aku untuk menangani kasus ku ini, demi apapun akan ku bayar semahal apapun i--"
"Bisa diam?" Jake menatap malas pada pria didepannya
"Duduk dan jelaskan kasus mu." Pria paruh baya itu tanpa basa basi lagi langsung duduk pada kursi yang disediakan
Sementara Jake melepas kancing lengan jasnya dan sedikit menggulung bagian lengan itu kemudian beralih melepas jam tangannya
"A-aku, aku tidak melakukannya sungguh!!" Ucap frustasi pria paruh baya, Jake yang mendengarnya mendengus kasar
"Bagaimana aku bisa mengetahui kau tidak melakukan apa!" Ucap Jake jengkel
"Ckk, pertama-tama beritahu aku siapa namamu" Jake mengalihkan pandangannya pada kertas milik beberapa klien yang bertumpuk didepannya
"P-park Jungheon." Ucap Jungheon agak gugup
"Kasusmu?" Tanya Jake tak segan
"Anda tau kasus kematian anak berinisial Pjw?" Jake diam sebentar kemudian mengangguk kecil
"Aah anak kecil berumur lima tahun itu?, kudengar kasusnya bukan hanya karena gagal jantung" Jake mengambil salah satu kertas berbentuk klipping disampingnya yang berada diatas meja, dengan sampul seorang anak laki-laki manis yang terbaring tidak berdaya disertai lebam di sekujur tubuhnya
"Bagaimana orang-orang bisa berkesimpulan bahwa itu bukan karena gagal jantung?" Pertanyaan Jungheon sontak membuat Jake tertawa pelan
"Tentu karena lebam pukulan yang terlihat jelas di sekujur tubuhnya" Jake mengadah menatap Jungheon yang kini memasang wajah gugup
"Kau tidak terlibat dalam kasus ini kan?" Jungheon tersentak tangannya dengan erat meremat kain celananya
"Tapi melihatmu datang padaku dengan raut wajah seperti itu, anak sekolah dasar saja tau apa yang kau lakukan pada anak polos itu" Jungheon menggertakkan giginya dengan nafas tercekat
"Aku tidak pernah berniat membunuhnya!." Bantah Jungheon keras
"Dia hanya anak sakit yang terlalu lemah!" Lanjutnya dengan nada menggebu
"Katakan itu di persidangan, dan orang-orang akan mencaci maki dirimu." Ejek Jake
"Lalu aku harus apa?, aku tidak mungkin terus melarikan diri!" Balas Jungheon
"Apa ada orang yang kemungkinan akan membawa kasus mu ini pada jalur hukum, dan berpotensi menuntutmu?" Tanya Jake santai, tangannya melempar klipping kasus Jungwon pada meja hingga foto tidak mengenakkan itu terpampang didepan Jungheon
"Jika iya maka habislah kau." Lanjut Jake
"Park Sunghoon" Secara langsung Jungheon menjawab
"Dia adalah kakak dari anak ini" Tangannya menunjuk foto Jungwon
"Jadi mereka adala-" Omongan Jake terpotong saat Jungheon tiba-tiba menyahut
"Anak sambungku!."
"Apa motif mu?" Jake mulai tertarik dengan kasus ini
"Aku membenci mereka!." Jake terkekeh
"Jika kau gagal dipersidangan aku tidak tahu orang-orang akan menganggapmu monster edisi apa?, itu tega sekali~" Ucap Jake dramatis
"Coba ceritakan kronologinya"
"Malam itu, aku pulang untuk meminta uang pada kakaknya, tapi dia tidak dirumah hal itu tentu membuatku kepalang emosi, untuk memberinya gertakan aku sedikit memberi hukuman pada adiknya yang dia tinggalkan dirumah yang malah merenggut nyawanya" Jelasnya singkat
"Apa Sunghoon itu sendirian?" Tanya Jake lagi
"Kurasa dia mulai berani berteman dengan seorang pemuda"
"Lee Youngbin" Seseorang dari balik meja di ruangannya keluar saat Jake menyebut nama itu
"Ya, Pak?" Jake menyilangkan kakinya kemudian bersandar di sofa
"Cari tau siapa, dan cari keberadaan Park Sunghoon." Perintah Jake, yang dibalas dengan raut tak mengerti dari Youngbin
"Maaf Pak, tapi bagaimana mungkin aku mengetahui wajah Park Sunghoon itu, di Korea bukan hanya dia yang memiliki nama itu"
"S-saya punya fotonya!" Jungheon mengeluarkan selembaran foto kemudian meletakkannya diatas meja
Jake meraih selembar foto itu, mengamati wajah 'pulas' Sunghoon
Kemudian menyerahkannya pada Youngbin
Setelah Youngbin pergi, Jake kembali sedikit membicarakan kasus Jungheon, cukup lama menunggu bahkan kopi nya sudah habis sebanyak dua gelas
Hingga suara notifikasi dari ponselnya mengalihkan perhatiannya
Youngbin
Online|Saya menemukannya, Pak
|[send a pictures]
|Dia sedang di cafe nampaknya sedang mendiskusikan sesuatu dengan seorang temannya
|Fakta menariknya, pemuda yang duduk didepan dia dan temannya adalah putra tunggal dari Jaksa Nishimura
Jake mengamati gambar itu, detik berikutnya dia tersenyum miring saat mendapati 'teman' yang duduk disamping Sunghoon
"Kim Sunoo apa yang kau lakukan disitu, sayaang..?" Gumamnya
Matanya melirik kedepan tepat pada Jungheon yang tetap setia duduk dengan perasaan gugup
"Akan kubantu tangani kasus ini." Jungheon melebarkan bola matanya, terlihat jelas binar bahagia disana
"Akan kubayar berapapun yang Anda butuhkan!" Ucapnya semangat
"Aku tidak bekerja pada uang, tapi pada peluang." Setelahnya Jake kembali menatap gambar pada ponselnya
"Aku menangkapmu, Kim." Gumamnya dengan senyum miring
●○●○●○●○
KAMU SEDANG MEMBACA
✓ The Happy Ending || Sunsun [End]
Fanfic[COMPLETED] "Dan mereka pun hidup bahagia selamanya." •bxb (salpak ku slebew kau!) •Sungsun area! (Sunghoon Sunoo) •Plagiarisme dilarang keras! •Kalo gak suka gak usah dibaca sayang, jan sebar hate komen, ku getok palamu ntar •Jangan lupa voment...