Lost my words

1.3K 191 5
                                    

•𝐊𝐢𝐦 𝐒𝐮𝐧𝐨𝐨

•𝐏𝐚𝐫𝐤 𝐒𝐮𝐧𝐠𝐡𝐨𝐨𝐧

•𝐍𝐢𝐬𝐡𝐢𝐦𝐮𝐫𝐚 𝐑𝐢𝐤𝐢

●○●○●○●○

"Akan kubunuh bajingan itu."

"Kau tahu?, aku tidak akan pernah menyesal sudah menghilangkan nyawa jalang kecil itu."

"Mereka seharusnya berterimakasih padaku."

"PARK SUNGHOON KUPASTIKAN MAYATMU AKAN SAMPAI DIDEPAN KEDIAMAN JAKSA SIALAN ITU!."

Park Jungheon membuat kerusuhan didalam sel tempatnya sementara dikurung sebelum proses hukum selsai

"Berhenti membuat kegaduhan!." Seorang petugas masuk dengan membawa makanan khusus narapidana ditangannya

Kemudian memberikan makanan itu lewat pintu khusus kemudian kembali digembok

"AKU TIDAK BUTUH INI!." Park Jungheon membanting makanannya membuat makanan itu terhambur dan tumpah dilantai yang kemudian diinjak-injak oleh Jungheon sendiri

"Aish orang gila ini, tahu begitu aku akan mengasihani tahanan di sebelah yang masih mau tambah" Gerutu petugas tadi

Pintu ruangan terbuka menampilkan Kim Taehyung selaku salah satu juri dalam persidangan dengan sebuah kertas ditangannya

"Kalian diperintahkan memindahkan Park Jungheon ke sel utama, ini putusan akhir hakim." Taehyung mengbaskan kertas digenggaman nya sebelum berjalan menghampiri Park Jungheon yang masih sibuk menginjak-injak makanannya penuh dendam

Taehyung mengetuk jeruji besi itu dengan kunci mobilnya, mengalihkan pandangan Jungheon

"Hukuman mu." Taehyung melemparkan kertas itu masuk kedalam sel, yang langsung di ambil oleh Jungheon

"HUKUMAN MACAM APA INI BAJINGAN!?" Jungheon merobek-robek kertas itu kemudian mengulurkan tangannya hendak menyerang Taehyung, yang hanya dibalas tatapan datar oleh Taehyung

"Kau seharusnya bersyukur, walaupun banding mu ditolak, hukuman mu tetap diringankan sesuai permintaan Park Sunghoon

Yang awalnya putusan hakim adalah hukuman mati, sekarang menjadi.."

●○●○●○●○

"Penjara seumur hidup, tanpa pembebasan bersyarat." Ucap Jaksa Nishimura sembari membaca tulisan demi tulisan dikertas yang dia genggam

"Bukannya putusan hakim, adalah hukuman mati?, bandingnya juga di tolak kan?" Sunoo menyuarakan protesnya

"Hukumannya dikurangi, karena diminta oleh penuntut" Sunoo mengernyit kemudian mengalihkan pandangannya pada Sunghoon

"Kamu yang minta?" Sunghoon mengangguk singkat sambil membalas tatapan Sunoo, kemudian menyunggingkan senyum tipisnya

"Hukuman mati terlalu berat" Sunoo membelalak mendengar lontaran kalimat dari Sunghoon, apa-apaan!?

"Tapi, bukannya itu sepadan!?" Pekik Sunoo, heran sekaligus emosi

"Sudahlah, menurutku itu setimpal dia akan hidup selamanya dipenjara dengan rasa bersalah, itu lebih mengerikan" Pungkas Heeseung dari arah dapur dengan membawa beberapa mangkok bubur di nampan, diikuti Ni-ki di belakangnya

Sunoo mendengus sebal, mana ada rasa bersalah yang akan dirasakan Monster itu!.

Mereka semua sedang berada di kediaman Nishimura, sebab Jaksa hebat itu mengundang mereka untuk sarapan di rumahnya sekaligus membacakan hukuman untuk Park Jungheon

Setelah menyimpan sarapan di meja yang berada di hadapan mereka, Heeseung mulai membagikan bubur pada masing-masing pemilik

Saat menaruh bubur dan sumpit untuk Sunoo, Heeseung terkekeh pelan menyaksikan raut merenggut Sunoo, nampaknya pemuda manis itu masih tidak mau menerima keringanan hukum untuk Park Jungheon

"Sudah ayo habiskan sarapan mu" Heeseung mengusak rambut Sunoo gemas kemudian mencubit pipinya

Sedangkan Ni-ki sejak tadi hanya berdiam diri, tak berminat mengucapkan sepatah katapun, bahkan saat ini sudah mulai menyendok buburnya

Tuan Nishimura yang menyadari hal tersebut hanya menggelengkan kepalanya pelan, dia perlu bicara pada anak itu

●○●○●○●○

'Cklek'

Pintu kamar Ni-ki dibuka oleh sang Ayah, menampilkan pemuda berwajah datar yang sedang berkutat dengan laptopnya

"Ni-ki?, sedang sibuk ya?" Ucap sang Ayah basa-basi

"Tidak." Balasan singkat diterima dari Ni-ki yang enggan mengalihkan perhatiannya dari laptop miliknya

"Ayo ke taman dibelakang, ada yang ingin Ayah bicarakan" Yang diajak hanya mengangguk singkat

Tuan Nishimura menghela nafasnya, sebelum keluar dari kamar

Matanya menatap satu buah koper disudut kamar anaknya, tersenyum tipis lalu benar-benar keluar dari ruang kamar anaknya

Ni-ki yang tadinya terlihat fokus pada laptopnya sekarang sudah terlihat berbeda

Sekarang dirinya justru memandang kosong pada benda didepannya, menatap tanpa ekspresi layar yang menampilkan ribuan foto dalam satu folder

Folder yang menyimpan ribuan foto, dan ratusan kenangan manis, Ni-ki menghela nafasnya sebelum mengarsipkan folder itu

Kemudian beranjak dari duduknya berjalan menuju taman dibelakang rumahnya

Disana terdapat Ayahnya yang sedang terduduk di bangku taman, taman kecil yang dulunya dirawat oleh sebuah keluarga kecil yang harmonis

Sebelum sang Ibu memilih untuk pergi lebih dulu, meninggalkan Ni-ki kecil dan Sang suami begitu saja

"Kemari" Lamunan Ni-ki buyar saat sang Ayah memanggilnya dengan sedikit berteriak

Ni-ki membawa langkahnya menuju bangku kemudian mendudukkan dirinya di samping Pria paruh baya yang dia panggil Ayah

Hening sebentar, sang Ayah lebih memilih menutup kedua matanya menikmati semilir angin yang membelai wajahnya

Ni-ki mengamati raut wajah Ayahnya, ada garis halus di beberapa titik, pria disampingnya ini memang sudah cukup tua.

"Ayah senang bisa menuntaskan kasus temanmu itu, rasanya lega." Lagi-lagi suara pria itu membuyarkan isi pikiran Ni-ki

"Ayah merasa sudah menepati janji Ayah pada Ibumu, membantu siapapun yang membutuhkan bantuan Ayah." Ni-ki mengalihkan pandangannya kedepan

"Setelah ini, Ayah harap bisa beristirahat dengan perasaan tenang, Ayah harap kamu memang benar-benar ingin ikut Ayah ke Jepang"

"Besok jadwal keberangkatan kita, kamu bisa menghabiskan waktumu seharian dengan Sunoo" Ni-ki tetap terdiam

Bahkan hingga Ayahnya lebih dulu measuki rumah, Ni-ki masih tetap bungkam

Seolah kehilangan seluruh kata-katanya.

●○●○●○●○

Kalo diliat-liat Heenoo kayaknya gemes nggak sih! ><

✓ The Happy Ending || Sunsun [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang