Sabtu, Kos Serpong
12.30 p.mSiang itu cuaca terasa terik. Sang surya dengan gagah menunjukkan cahayanya di tengah langit tanpa adanya awan yang menutupi. Terangnya hari itu membuat orang-orang membuka jendelanya untuk dapat asupan Vitamin D secara gratis. Hitung-hitung irit listrik juga karena tidak perlu menyalakan lampu. Tapi tidak dengan salah satu penghuni Kos Serpong.
Kaca bening tersebut terlihat tertutup. Gorden berwarna abu muda yang menyibak menghalangi ventilasi itu membuat matahari malu-malu menampakkan sinarnya ke dalam kamar. Keremangan dalam bilik kecil itu tidak membuat pemiliknya berdiam dan bersantai menikmati senggangnya hari Sabtu. Rabel, si blasteran Italia ini sedang sibuk packing. Packing? Rabel mau kemana?
Weekend adalah waktunya Rabel pulang ke rumah. Sudah menjadi jadwal tetap baginya untuk kembali ke kediaman Morelli setiap Sabtu siang sampai Minggu sore. Setiap weekend itu pun, ada seseorang yang tidak pernah lelah untuk mengantar jemput putri satu-satunya. Dari kamar Rabel, terdengar deru mesin mobil yang selalu ia dengar tiap minggu.
"Hey, Dad. Yes, I'm ready. Aku turun 5 menit lagi. Okay, see you," kata Rabel kepada ayahnya lewat sambungan telepon. "Baju yang mau di cuci udah. Laptop, charger, botol minum, airpods..." gumamnya seraya mengabsen barang-barang yang harus ia bawa selama 'menginap' di rumahnya sendiri.
Ting! Handphone-nya berbunyi tanda ada seseorang yang mengirimkan pesan. Ternyata dari Keenan yang mengingatkannya untuk balas budi setelah kemarin bersedia mengantar jauh-jauh ke Perpusnas. Rabel tersenyum kecil sambil menggelengkan kepalanya. "Pamrih banget heran," katanya sambil mengetik jawaban kepada teman gendengnya itu.
Rabel terkekeh sebelum jarinya beranjak ke tombol power. Baru saja ia ingin mematikan handphonenya, fokus matanya menangkap salah satu notifikasi dari nomer tidak dikenal. Ia pun membuka room chat tersebut pelan-pelan. Takut dikirimin yang engga-engga. Social media can be scary at times.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEMPRE AMORE [mark lee x oc]
Fanfiction"Love is like a book with many possible endings. Banyak kemungkinan yang akan terjadi. Entah itu di tengah, di awal, atau bahkan saat lu siap untuk seal the deal. Tapi, lebih baik lu coba sekarang daripada nunggu lebih lama lagi. Besides, I can see...