28

645 72 6
                                    

•°•Next Story•°•
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Di tempat Sakusa tepatnya di markasnya. Ia masih mengurus sisa-sisa penyerangan kemarin bersama Komori juga pamannya Hatsuya.

"Jadi Kiyoomi, apa kau masih ingin menolak perjodohan yang ayahmu atur setelah tau seperti apa anak Ahira itu." Pekik Hatsuya saat mereka sedang kumpul bersama. Hatsuya memang tidak mengetahui jika Sakusa dan Hinata sebenarnya sudah lama berhubungan dan mengetahui identitas masing-masing. Karena kesibukannya yang sering membuatnya bertugas di luar kota atau bahkan luar negeri.

"Ayah,..Omi itu sebenarnya sudah menyukai Shoyo bahkan sebelum tau kalau mereka dijodohkan, lalu setelah mereka tahu identitas mereka akhirnya mereka pun setuju dengan perjodohan itu." Sahut Komori menjawab pertanyaan ayahnya. Karena dia awalnya juga terkejut saat mengetahui jika orang yang dijodohkan dengan Sakusa adalah Hinata.

"Hahaha ternyata Kiyoomi juga bisa jatuh cinta, aku kira dia hanya akan menurutinya dengan terpaksa." Hatsuya sontak tertawa mendengar jawaban dari anaknya itu. Karena ia juga hafal dengan sifat keponakannya yang sangat anti dengan percintaan sebelum bertemu dengan Hinata.

"Sudahlah paman, kalau pun Shoyo bukan anak yang di jodohkan denganku aku akan tetap memilih Shoyo." Ujar Sakusa. Hatsuya hanya mengangguk paham dengan sedikit tawa menanggapi sifat keponakannya itu.

"Baiklah, jadi kapan kalian akan menikah.?" Tanya Hatsuya to the poin mengenai kelanjutan hubungan mereka berdua. Ia ingin segera melakukan pesan terakhir dari kakaknya atau ayah dari Sakusa untuk menikahkannya dengan anak dari Ahira ayah Hinata.

"Belum tau. Kami sepakat ingin mencapai tujuan Shoyo lebih dulu sebelum menikah. Selain itu juga karena Shoyo memiliki rahim jadi dia juga belum ingin hamil." Jawab Sakusa. Hatsuya sedikit terkejut mendengar ucapan dari keponakannya itu tapi ia mencoba tetap tenang dan bertanya lagi padanya.

"Apa maksudmu Kiyoomi.? Jadi Shoyo nanti bisa punya anak.?" Tanya Hatsuya mencoba memastikan. Sakusa hanya mengangguk sebagai jawaban untuk pamannya itu. Hatsuya pun langsung terlihat senang ketika apa yang di dengarnya ternyata tidak salah.

"Akhirnya,.dengan begitu kedua keluarga kita akan memiliki penerus dari kalian hingga tidak perlu mengadopsi anak yang bukan keturunan langsung dari kalian." Hatsuya berseru senang sekaligus lega melihat anggukan dari Sakusa. Pasalnya ia sebelumnya berfikir jika mereka akan mengadopsi anak untuk penerus perusahaan mereka nantinya dan yang di takutkan anak tersebut tidak bisa menyamai kejeniusan sepasang kekasih tersebut.

"Aku sekarang paham kenapa Ahira dan Kinami-Nii setuju menjodohkan putra mereka." Lirih Hatsuya mengingat kakaknya dulu menyetujui perjodohan tersebut.





••Skip 1 bulan kemudian••

Setelah penyerangan di markas Sakusa keadaan mereka berjalan seperti semula. Sakusa yang sibuk dengan pekerjaannya di kantor ataupun di mafianya. Begitu pun dengan Hinata yang juga sibuk dengan semua perusahaannya. Kini Hinata sudah menetap di Tokyo untuk fokus mengurus perusahaannya. Sakusa sendiri juga sudah tau jika Hinata sudah keluar dari sekolah dan menetap di Tokyo, ia pun sering berkunjung atau bahkan menginap di mension Hinata.

Semua berjalan dengan damai tanpa ada masalah. Kelompok yang mereka cari pun sama sekali tidak melakukan pergerakan yang mencurigakan. Entah itu berita baik atau buruk untuk kedua mafia yang sudah secara resmi bergabung tersebut yang kini bernama mafia Diablo Noir.

SakuHina [ Young Boss ] --End--Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang