Resah.
Meski ruang kerja sangat sepi, kepala Kyungsoo terbilang lumayan bising. Penjabaran Harae yang tak terlalu panjang tadi cukup membuat bingung. Sekarang, Kyungsoo sedang bersama kebingungan itu, duduk di kursi putar dengan ekspresi pusing.
"Aku tak tahu banyak tentang Byun Baekhyun. Yang jelas dia sudah datang ke sini kemarin sore. Kudengar dari Indonesa. Dan, yang paling pasti adalah, dia tampan sekali. Lalu, tentang Byun Baek-ah, aku juga tidak tahu banyak, tapi aku lebih sering melihatnya daripada Byun Baekhyun. Dia kolot. Kalau ada yang salah meski sedikit atau sepele, selaaaaaalu dia beri hukuman. Maksudku pekerjanya, karena aku hanya pernah melihatnya di toko. Dia juga, menyuruh semua pekerjanya membuat laporan dengan menulis tangan, padahal juga sudah dicatat di laptop. Aku sudah sering datang ke sana sebelum Soora Eonnie bekerja di sana. Dia sering berbicara dengan nada tinggi dan berteriak. Jika Soora Eonnie sering dipecat dan berganti-ganti pekerjaan, Byun's Florist sering memecat dan berganti-ganti pekerja."
Kyungsoo memejamkan mata. Sebenarnya, kebingungan yang dia rasakan hanya terletak pada ketidaktahuan mengenai informasi mana dari Harae yang berguna. Dia sudah merenung cukup lama, tetapi tak ada satu pun yang bisa mengarahkannya ke langkah yang tepat.
Sedetik kemudian, muncul sebuah jalan keluar di kepala. Dia segera mengambil ponsel di meja, lantas memanggil kontak bernama Oh Sehun di sana.
"Hm, siapa?"
"Sehun-ah, apa kau sibuk?"
"Mmh, tidak."
Kyungsoo mengernyit. "Kau di mana sekarang?"
"Aku ... hm, sedang di dalam."
"Ya! Dasar kau!"
"Di dalam selimut."
"Tapi pasti bersama perempuan!"
"Tidak. Dia sudah pergi. Baru saja."
"Sama saja, bodoh!"
"Iya, aku bodoh. Ada apa menelepon pagi-pagi?"
"Ini sudah siang!"
"Hm, aku tutup kalau begi–"
"Ya! Tunggu. Aku ingin meminta bantuanmu."
"Hm, katakan."
Kyungsoo segera mengatakan keperluannya meski amat tak habis pikir dengan orang bernama Oh Sehun tersebut. Dia menyebutkan beberapa nama satu per satu, memastikan kalau dirinya tidak salah sebut dan agar mantan anggota BIN di sana bisa mendengar dengan jelas.
"Byun Baekhyun, Byun Baek-ah, dan siapa tadi?"
"Park Chanyeol dan Jang Harae."
"Ya, oke. Kau butuh kapan?"
"Usahakan hari ini."
"Oke, mungkin nanti sore. Sekarang aku masih di hotel, dan sangat tak mungkin memakai jaringan hotel. Dan, ya, aku belum mau check out pagi ini."
"Aish, berhentilah bermain perempuan."
"Kau tidak tahu rasanya, Hyung. Cobalah sesekali."
"Tidak waras."
Tut!
Setelah memutus sambungan, Kyungsoo menggelengkan kepala, tetap tak habis pikir dengan kelakuan Sehun yang sejak dahulu tak pernah berubah. Dia baru saja meminta laki-laki itu mencari identitas lengkap dari Byun Baekhyun, Byun Baek-ah, Park Chanyeol, dan Jang Harae. Bukan maksud tak menghargai tawaran Junmyeon tadi pagi. Hanya saja, tak mau merepotkan orang yang baru dia kenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Don't Need a Lawyer
Fiksi PenggemarEun Soora adalah orang yang mungkin mencetak rekor terbanyak dalam hal dipecat. Dia pemarah, dan sok bisa melakukan segalanya seorang diri. Suatu hari, Soora terjebak dalam kasus kematian adik dari seorang model majalah. Namun, begitu pertolongan be...