part 3

67 14 7
                                    

Bissmillahhirrahmanirrahim
Jangan lupa vote☆ sebelum baca udah? Sip
Siap ramaikan? Let's go
Silahkan membaca

🌼

"Assalamu'alaikum, mbak nya ngapain disini?" Ucap seorang pria yang membuntutinya sedaritadi.

"Wa'alaikumussalam, nyari udara segar" baalas Aneira seadanya, karna memang benarkan ia kemari hanya mencari udara segar karna bosan di pesantren.

"Namanya siapa? Ngapain ada disini dan sepertinya mbaknya baru ya disini saya baru melihat mbaknya kayaknya" pertanyaan beruntun pun keluar dari mulut seorang laki-laki di hadapannya ini.

"Lah situ sendiri siapa?" Yang di tanya malah nanya balik Aneiralah itu namanya, dia suka gak konek jadi maklum ya.

"Nama saya Arif"

"Namaku Aneira, aku disini karna abah Adam sama yang lain habis melayat ingin menginap sehari besok sudah pulang lagi" jawab Aneira yang agak berbelit jawabnya. Tetapi Arif pun faham dan mengangguk.

"Eh abah Adam?" Tanya Arif yang sedikit kaget, Aneira yang melihat Arif kaget karna penuturannya pun bingung dan bertanya.

"Iya abah Adam, memangnya kenapa?"

"tidak apa-apa yasudah saya mau balik ke dalam pesantren ingin membantu santriwan yang lain, mbaknya jangan lama-lama di sini tidak baik perempuan keluar sendiri, assalamu'alaikum" pamitnya kepada Aneira lalu pergi.

"Hmm, wa'alaikumussalam" Aneira bukannya balik ia malah mendekat kepinggir danau lalu ia duduk sambil mencelupkan kakinya kedalam air danau itu.

"Wah segar sekali, dingin tapi enak" Aneira pun sibuk dengan dunianya sendiri, sambil cekikikan kecil sambil menikmati dinginnya air danau.

"Kenapa masih disini" tanya seorang pria yang tiba-tiba datang. Aneira yang kaget pun hampir tercebur bila laki-laki yang tiba-tiba dateng tadi tidak menarik tanganya.

"Astagfirullah haladzim" Aneira masih terus berisghfar karna jantungnya yang habis senam, setelah tersadar Aneira melihat siapa laki-laki yang mengkagetkan dia tapi seketika badannya mematung dan ia pun diam seribu bahasa.

Benarkan ini dia? Apa ia hanya berhalusinasi? Teman lamanya Akhmad yang biasa ia sebut dengan kata Amad ya walaupun itu panggilan khusus dari Aneira untuknya, setelah sekian lama ia kembali bertemu denganya, sungguh Aneira masih tidak percaya.

"Kenapa?" Tanyanya kepada Aneira yang hanya diam sambil menatapnya.

"Eng... eng... enggak eh itu anu ck" Aneira saking gugup nya sebisa mungkin untuk menjawabnya walau seperti orang ketakutan melihat setan. Akhmad yang melihatnya pun hanya menaikan sebelah alisnya.

"Eee Aneira mau balik ke pesantren dulu" tanpa pamit tanpa salam Aneira langsung ngacir ngibrit seperti benar-benar habis melihat setan.

Setan tampan maksudnya y kan Ra?" -nay
Terserah nay dah -Aneira

"Kamu sudah besar tapi tidak dengan sikapmu yang masih seperti anak kecil Aneira" Akhmad bicara sendiri sambil menggelengkan kepala melihat tingkah Aneira.

🌼

"Ini Aneita tidak mimpi kan" Aneira yang masih tidak percaya pun sedari tadi balik dari danau ia masih merenungkan kejadian tadi.

"Aaaaa ayah Aneira sepertinya tidak waras" sepertinya Aneira memang sudah rada-rada lihat saja ia triak-triak tidak jelas di dalam kamarnya. Umi Aisyah yang kamarnya di samping kamar Aneira pun kaget mendengar triak Aneira dan langsung pergi ke kamar Aneira.

Tok tok tok

"Aneira kamu tidak apa-apa kan?" Teriak umi Aisyah dari luar pintu kamar. Aneira pun langsung beranjak dari kasurnya dan membuka pintu kamarnya.

Mengejar Cintanya Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang