part 7

66 8 1
                                    

Bissmillahhirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Gimana kabarnya? Baik? Alhamdulillah.
Maaf baru bisa up lagi, karna emang lagi sibuk + lagi susah buat berimajinasi. Mohon maklumkan ya😀.

Udah vote belum nih? Vote dulu ok.
Kalo udah selamat membaca.

🌼

Tok tok tok

"Assalamu'alaikum, Eira? Kamu ada didalam tidak?".

"Wa'alaikumussalam, eh umi Fatimah mau ngapain umi?".

"Tidak umi hanya melihat saja, kamu sudah siap belum?" Tanyanya lagi.

"Sudah umi, tinggal dibawa kebawah saja. Eira lagi nunggu mas Hasan" jawabnya dengan nada sopan.

"Sini biar saya bantu".

"Ehh?!!".

"Sudah biar saya yang bawa, saya tau kamu tidak bisa membawanya" ucapnya dengan nada yang sedikit meremehkan.

"Enak aja, Eira bisa kok bawa sendiri. Udah sana Amad pergi, huuuss husss huss" karena tidak terima direndahkan, Aneira pun bertekad untuk membawa pakaiannya sendiri kebawah.

Karena melihat Aneira kesusahan umi Fatimah pun angkat bicara yang sedari tadi hanya memperhatikan kedua sejoli itu. "Sudah nak Eira, biarkan mas Akhmad saja yang membawakan barang-barangmu" ucapnya dengan lembut.

Tanpa babibu pun Akhmad mengambil semua barang yang dipegang Aneira, karena ia sendiri pun sudah gatal melihat Aneira yang membawanya sedikit-dikit berhenti.

"AMAAADDD!"

Sudahlah abaikan 1 makhluk yang tadi meneriakinya, ia pun meninggalkannya lalu pergi kebawah untuk menaro barang-barang Aneira.

"Eh Akhmad, sini biar ayah saja yang membawa barang-barang Aneira" ucap Arshman kepada Amhmad yang baru saja turun.

"Gapapa yah biar Akhmad saja yang bawa tidak apa-apa, oh ya ini langsung di taruh kedalam mobil saja?".

"Iya".

"Sini mau barang apa lagi? Biar sekalian Akhmad taruh" kata Akhmad yang menawarkan diri.

"Ini biar ayah sama Hasan saja yang bawa".

"Yasudah, Akhmad taruh ini dulu ya ayah".

"Iya hati-hati".

🌼

"Ayahh"

"Astaghfirullah haladzim, salam dulu Eira" tegas Arshman kepada anaknya itu.

"Hehe iya maaf, assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam" dijawab dengan yang lain juga.

"Sudah siap semua? Ada yang ketinggalan tidak?"

"Sudah, tidak ada"

Karena sudah tidak ada lagi barang atau yang tertinggal dan ada yang kurang. Mereka semua pun pamit kepada keluarga kyai Abdullah. Disaat yang lain sudah masuk kedalam mobil tapi ada satu yang kurang.

"Bentar" ucap Aisyah kepada yang lain.

"Ada apa umi?" Tanya Hasan yang kebingungan.

"Eira kemana?" Tanya Aisyah dengan nada yang panik. Yang lain pun ikutan panik, kemana bocah satu ini sudah mau pulang sempat-sempatnya ngilang.

"Umi seriusan? Eira tidak ada?" Kata Hasan yang sudah cemas terlihat panik.

Arshman yang mendengarnya langsung buru-buru turun kembali dan masuk kedalam, dan yang lain pun ikut turun sambil membantu cari anak ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 31, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mengejar Cintanya Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang