00. Prolog

960 86 5
                                    

Author bawa cerita baruh nih
Kalau penasaran langsung baca aja
Tapi jangan lupa vote serta komentarnya..

Maaf, typo bertebaran..

Happy reading...

🙂🙂🙂

Seorang gadis cantik sedang tertawa terbahak-bahak di dalam kelas bersama ketiga sahabatnya. Bahkan tawa nya itu juga memancing siswa lain untuk tertawa, dan dia tidak merasa malu sedikitpun.

Dia adalah Alana Aquila Kirana gadis cantik yang selalu terlihat bahagia. Dia dikenal sebagai moodbaster teman-teman sekelasnya. Tingkah Alana yang pecicilan dan juga ceplas-ceplos membuat teman-temannya terhibur.

"Ih Alana lo bikin malu aja sih," celetuk Kaila Sekar Kirania dia adalah sahabat Alana dari kecil.

"Tau tuh, ketawa yang jaim dikit napa," ucap Lovita Ambar kepada Alana, gadis itu sudah bersahabat semenjak SMP dengan Alana.

"Bikin malu tau nggak!" ketus Andrea Vanessa dan bisa membuat tawa Alana tadi terhenti. Diantara mereka berempat memang Andrea lah yang paling ketus dan gadis itu juga bersahabat semenjak SMP dengan Alana.

"Ya maap, habisnya gue ngakak," jawab Alana sambil nyengir kuda sedangkan ketiga sahabatnya hanya memutar bola matanya malas.

"Bodo, tapi ini Mira mana ya? kok belum nyampe?" tanya Kaila yang sukses membuat senyuman Alana memudar.

"Gue di sini," jawab seorang perempuan cantik yang baru saja memasuki kelas sambil tersenyum lebar. Dia adalah Zamira Wasnu Natasya, gadis cantik yang sangat tidak disukai oleh Alana. Mereka bertemu semenjak awal masuk SMA, dan selama itu pula ketiga sahabatnya jadi berubah.

"Alana, awas dong Mira mau duduk itu!" hardik Rea cukup keras dan berhasil membuat Alana tersenyum kecut. Tapi dengan pelan gadis cantik itu berdiri dan membiarkan Mira untuk duduk.

"Ihhh, lo makin hari makin cantik aja si Mira," ucap Lovita kagum akan kecantikan Mira.

"Iya dong, kan dia sahabat terbaik gue," jawab Kaila sambil merangkul Mira dari samping karena mereka duduk sebangku. Dan hal itu berhasil membuat Alana cemburu, karena dari dulu Kaila selalu mengatakan bahwa dirinyalah sahabat terbaik gadis itu bukan orang lain.

"Al! lo ngapain jadi patung di sini! sana balik ke kursi lo!" ketus Rea menatap tidak suka sahabatnya itu.

Alana hanya menghembuskan nafas pelan, inilah yang akan terjadi jika sudah ada Mira. Ketiga sahabatnya itu tidak akan mempedulikan dirinya lagi dan bahkan bersifat ketus kepada dirinya. Seolah-olah dirinya adalah musuh bebuyutan mereka.

Alana mendudukkan tubuhnya di kursi miliknya. Posisi duduk mereka adalah Lovita dan Andrea duduk sebangku di urutan nomor dua dekat dinding. Kaila dan juga Mira duduk dibelakang Lovita dan Andrea, sedangkan di belakang Kaila dan Mira ada Alana. Gadis cantik itu hanya duduk sendiri di sana.

"Al!" panggil seseorang dari luar kelas dan membuat perhatian Alana dan murid lainnya teralihkan.

"Apaan?!" tanya Alana ngegas.

"Eh santai bos," jawab orang itu sambil nyengir kuda, dia adalah Fadhil si ketua club voly di SMA Biaksara.

"Ya lo juga ngegas," ucap perempuan cantik itu menghampiri kakak kelasnya itu.

"Lo bisa tanding nggak hari ini?" tanya Fadhil yang membuat kening Alana mengerut.

"Hari ini? kemana? kok gue nggak tau? gue kan kagak ada persiapan bang," jawab Alana panik, gadis itu memang salah satu anggota klub voly di sekolah, dan bahkan ia adalah kapten tim putri.

"Iya hari ini, si Anna nggak bisa ikut soalnya tangannya kemarin terkilir saat latihan, dan kenapa lo nggak tau? karena ini mendadak anjir," jawab Fadhil sambil nyengir kuda.

"Tapi absen gue gimana?" tanya Alana lagi.

"Tenang, semuanya udah gue atur, lo tinggal berangkat aja," jawab cowok itu santai.

"Sialan lo bang, ya udah sono duluan, gue mau beresin barang-barang gue sama ganti baju," sinis perempuan cantik itu sedangkan Fadhil hanya nyengir kuda. Alana yang melihat itu menjadi jijik sendiri, setelah itu gadis cantik itu balik lagi ke kursinya untuk mengambil tas miliknya.

"Kai, nanti kalau Mama gue nanya bilang gue mau tanding voli ya. Jangan lupa ya Kaila," ucap Alana berlari keluar kelas sedangkan Kaila hanya mendengus kesal.

"Kalian nyaman nggak sih deketan sama Alana? jujur aja gue sih malu," celetuk Mira saat melihat Alana sudah keluar dari dalam kelas.

"Malu pake banget," jawab Andrea dan juga Vita bersamaan.

"Kalian yang baru beberapa tahun sahabatan sama dia aja malu, apalagi gue yang udah sahabatan sama dia dari kecil," dengus Kaila kesal dan sukses memancing tawa dari ketiga sahabatnya.

Mereka berempat memang tidak suka kepada Alana, menurut mereka Alana itu tidak tau malu. Selalu saja membuat mereka malu dengan tertawa keras dan juga sikapnya yang pecicilan. Oleh karena itu mereka lebih sering jalan berempat dan tidak pernah mengajak Alana.

TBC

Semoga suka ya

Siapa yang pernah ada di posisi Alana?
Jujur aja nggak enak banget
Soalnya author juga ngerasain hal itu😂
Bisa dibilang ini kek kisah persahabatan author 😭 karena inspirasinya emang dari sana.

Jangan lupa vote dan komentarnya ya guys..

See you next chapter..

Tiara Yulita.
16 Februari 2022

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang