Bab 13

301 45 8
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya..

Maaf, typo bertebaran...

Happy reading...

°°°°

Hari ini, adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh Alana yaitu hari dia berangkat turnamen. Saat ini dia sedang berada di dalam kelasnya, karena dia berangkat sekitar dua jam lagi.

"Al, lo harus bisa menang ya," ucap Ergi memberikan semangat kepada Alana.

"Emang pernah sekolah kita kalah kalau ada gue?" tanya Alana sombong yang membuat kepala bagian belakangnya dipukul pelan oleh Bram.

"Jangan sombong," ujar cowok itu menatap sang sepupu.

"Nggak sombong tapi kan fakta, benar nggak Gi?" tanya Alana pada Ergi yang mendapatkan anggukan setuju darinya.

"Terserah lo, tapi lo harus pulang dengan sehat. Gue nggak terima kalau nanti tangan lo terkilir lah, kepala lo yang kena bola lah. Gue nggak terima hal itu," nasehat Bram yang mendapatkan anggukan patuh dari Alana.

"Mommy nitip ini," ucap Xavier sambil memberikan bekal yang disiapkan oleh sang ibu tadi pagi khusus untuk Alana. Sekarang dia malah merasa dianak tiri kan oleh sang ibu, karena dari dulu dia tidak pernah di siapkan bekal oleh wanita itu.

Tapi tidak masalah bagi Xavier, dia malah bahagia karena kedua perempuan yang paling berharga dalam hidupnya bisa akur. Xavier berharap kebahagiaan ini akan terus ada bersama dengannya, dengan melihat Alana dan sang ibu yang terlihat akrab.

"Makasih, tapi tadi pagi gue udah sarapan. Gue bakalan bawa bekalnya aja," jawab Alana mengambil kotak bekal yang diberikan Xavier tadi kepadanya.

"Jangan lupa dimakan, dan ingat sama perkataan Bram tadi," kata Xavier lagi sambil mengacak rambut Alana gemas.

"Iya iya, kalau gitu gue kelapangan dulu ya. Nanti yang lain kelamaan nunggu gue," jawab Alana menjauhkan tangan Xavier dari kepalanya.

"Hati-hati," ujar cowok itu yang mendapatkan acungan jempol dari Alana sebelum gadis itu keluar dari dalam kelas.

Mira yang menyaksikan hal itu mengepalkan tangannya kuat, dia membenci Alana. Tapi dia sedikit bernafas lega karena seharian ini dia tidak akan melihat Alana. Hal itu akan membuat dirinya bisa bebas berduaan dengan Xavier tanpa adanya parasit seperti Alana.

Di sisi lain, Alana saat ini sedang berjalan dengan santai di sepanjang koridor sekolah yang sudah mulai sepi. Saat akan menuruni tangga, gadis itu menoleh dengan cepat kebelakang. Kenapa dia merasa ada seseorang yang mengikutinya dari tadi.

"Mungkin cuma perasaan gue," gumam Alana berjalan menuruni tangga dengan cepat.

Tapi baru saja dia menuruni anak tangga pertama, Alana merasakan ada yang mendorongnya dari belakang. Hal itu tentu saja membuat Alana terjatuh terguling dari tangga, hingga tubuhnya tergeletak di lantai.

Mendengar teriakannya Alana barusan tentu saja mengundang perhatian kelas lain, yang langsung berbondong-bondong melihat keluar. Dan betapa kagetnya mereka saat melihat Alana yang sudah tak sadarkan diri di lantai.

"Bawa ke UKS woi," teriak seorang cowok yang mengangkat Alana dengan murid lainnya menuju UKS.

"Ini dia kenapa?" tanya Fadhil panik saat melihat Alana di bawa ke UKS.

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang