Bab 18

134 17 1
                                    

Jangan lupa vote dan komentarnya..

Maaf, typo bertebaran..

Happy reading...

°°°°

Alana, gadis cantik itu saat ini sedang menatap gudang yang tadinya berantakan dan penuh dengan barang kini sudah bersih dan juga kosong. Gudang ini tidak sebesar kamarnya, mungkin di sini hanya akan muat tempat tidur dan juga satu lemari.

"Lama banget sih kerjanya," kata seseorang yang sudah berdiri dibelakang Alana dan tatapan sinis.

"Ma, kenapa Alana disuruh pindah ke sini?" tanya Alana menatap sang ibu dan tatapan penuh tanda tanya.

"Agar kamu tidak masuk lagi ke dalam rumah," jawab Benazir enteng.

"Oh iya, mulai sekarang kalau kamu mau pergi sekolah lewat pintu itu aja," lanjut Benazir, setelah itu wanita paruh baya tersebut membalikkan badannya meninggalkan Alana.

"Kenapa?" tanya Alana yang merasa sang ibu belum memberikan alasan yang jelas.

"Alini akan pulang," jawab Benazir santai yang sukses membuat Alana tersentak kaget.

"A-alini akan pulang?" gumam Alana menatap sang ibu dengan tatapan tak percaya.

"Iya, emangnya kenapa? kamu keberatan? lagi pula ini rumah dia juga kan?" tanya Benazir menatap putrinya dengan tatapan sinis.

Tapi Alana hanya diam, matanya seolah menjawab semua pertanyaan sang ibu. Melihat Alana berada diposisi seperti sukses membuat Benazir bahagia. Setelah itu dia berlalu dari sana sambil bergumam pelan, meninggalkan Alana yang sudah terduduk dilantai.

"Nggak, Alin nggak boleh pulang," gumam Alana sambil memegang kepalanya.

"Gue nggak bisa satu rumah sama dia," gumam Alana lagi mengacak rambutnya frustasi.

Kenapa masalah selalu datang menimpa hidupnya. Masalahnya dengan Mirza kemarin saja belum selesai, dan masalah terbesar dalam hidup Alana akan kembali.

Kenapa gadis itu harus kembali, bukankah dia senang berada di Inggris. Lalu kenapa dia harus kembali? seharusnya dia tetap berada di sana dan jangan pernah kembali lagi ke Indonesia. Katakanlah jika Alana egois karena menolak kedatangan gadis itu.

"Gue harus ngomong sama Mama," gumam Alana kembali berdiri dan masuk ke dalam rumah.

Dari ruang keluarga Alana dapat mendengar suara tawa dari anggota keluarganya. Dengan cepat Alana langsung melangkah mendekati mereka.

"Hai Al," sapa seseorang yang sedang duduk dengan anggunnya disamping  Burhan, papa dari Alana.

"Lo?" tanya Alana cukup kaget melihat gadis yang tidak pernah ia harapkan untuk kembali.

"Kenapa lo kembali?" tanya Alana menatap Alini dengan tatapan tak suka.

"Kenapa? gue kan juga putri di rumah ini," jawab Alini santai sambil berdiri. Sedangkan kedua orang tua Alana hanya memilih untuk diam, tanpa mengatakan apapun.

"Lo bukan putri di rumah ini Alini!" teriak Alana keras dan sukses membuat Benazir dan juga Burhan kaget.

"Alana! jaga ya omongan kamu!!" bentak Benazir tak kalah keras.

"Mama belain dia?" tanya Alana menatap sang ibu dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Iya, karena dia putri Mama sedangkan kamu bukan putri Mama!" jawab Benazir keras yang sukses menciptakan senyuman mengejek diwajah Alini.

I'm AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang