Sebelum baca alangkah baiknya tekan tombol vote dan berikan komentar mu"Yangggg!"
"Sayanggg!"
"Is Roy kemana si, malah eek dia bau banget lagi!"gerutu Kevin kesal sambil melihat Riko yang celananya sudah dipenuhi pup.
"Yang Riko pup!" Teriak Kevin sekali lagi.
"Iya-iya, jangan teriak juga kali," ujar Roy tiba-tiba datang.
"Eek nya Riko bau uweekkk, aku gak suka," ujar Kevin jijik sambil menutup hidungnya.
"Gak boleh gitu, Riko kan ponakan kamu," ujar Roy, lalu mengambil Riko dan membersihkan pupnya.
"Lagian bauk banget yang, aku gak tahan."
"Eek ya bau, mana ada eek wangi."
"Eum, aku ada ide."
"Ide apa?"
"Gimana kalau kita buang aja dia?" Ujar Kevin yang mendapat pelototan dari Roy.
"Jangan gila deh, ponakan kamu lho ini!" Ujar Roy sambil melempar bantal ke arah Kevin.
"Iss lagian dia cuma nyusahin doang," cicit Kevin pelan.
"Nyusahin apa? Orang yang ngurus Riko aku kok, kok kamu pula yang merasa tersusahi."
Beberapa detik setelah Roy bicara tidak dapat sautan dari Kevin. Roy pun melihat Kevin yang sudah cemberut.
"Gimana kalau kita jalan-jalan? Riko pasti juga bosen dirumah terus. Iya kan ko? Yok ajak om kamu jalan yok."
"Gamau," jawab Kevin ketus.
"Om kamu gamau ko, kita cari om baru aja yuk!"
"Jangan!"
"Yaudah kalau gitu ayok makanya."
"Yaudah aku siap-siap dulu."
✨
Sekarang mereka sedang berada di mobil. Sebenarnya mereka juga bingung mau jalan kemana, tapi kata Roy jalan aja dulu nanti juga ketemu kemana tujuannya.
"Aku jadi pengen punya anak deh." Ujar Kevin yang tiba-tiba membuat Roy menjadi terdiam.
Apa maksud Kevin? Ya Roy tau bahwa dia tidak bisa ngasih keturunan untuk Kevin. Tapi kenapa Kevin malah membahasnya?
Kevin yang menyadari perubahan dari Roy pun merasa bersalah. Kevin langsung mengalihkan pembicaraan.
"Emm kita mau kemana nih yang?" Tanya Kevin.
"Mall aja," jawab Roy singkat.
"Kevin bodoh! Bisa-bisanya lu ngomong seperti tadi!" Umpat Kevin dalam hati.
"Yang kita-"
"Kamu mau punya anak?" Ujar Roy memotong kalimat Kevin.
"Maksud aku bukan gitu yang, aku-"
"Aku tau aku ga bisa ngasih keturunan untuk kamu. Kalau kamu memang pengen punya anak, kamu bisa-"
"Ngga sayang, ga akan. Hidup berdua dengan kamu aja udah membuat aku bahagia. Udah ya, kamu jangan berfikiran macam-macam," ujar Kevin sambil mengelus tangan Roy.
(Btw umur Roy itu baru 21 tahun ya guys. Kalian masih ingat kan? Dia diusir ketika ketauan g4y, dan itu posisinya Roy baru saja tamat SMA dan berumur 19. Dan sekarang 2 tahun berlalu ia menjalin hubungan dengan Kevin, dan umur Kevin 24. Mereka hanya selisih 3 tahun.)
Akhirnya setelah beberapa menit perjalanan mereka pun sampai di sebuah mall. Ketika turun dari mobil, semua satpam dan pegawai mall hormat tunduk pada Kevin dan Roy. Tak heran lagi, karena mall ini milik Kevin. Dan masih ada lagi beberapa mall milik Kevin.
Kevin dan Roy pun masuk ke dalam sambil membimbing Riko. Terdengar bisikan-bisikan dari para pegawai yang mengatakan bahwa mereka seperti keluarga yang bahagia.
"Mereka seperti keluarga bahagia ya?"
"Wahh mereka cocok banget ya?"
"Duh mas Kevin manly banget."
(Nah yang terakhir tuh bisikan iblis guys, yang membuat kita tersesat)
Kevin seperti biasa hanya memasang wajah datar dan dingin. Sedangkan Roy hanya senyum kepada orang-orang yang menyapanya sepanjang jalan.
Sekarang mereka tiba di lantai paling atas. Arena permainan anak-anak. Ya mereka sengaja ke sini, untuk membawa Riko bermain.
"Riko main apa?" Tanya Roy pada Riko.
"Ain tu, aik Uda."
"Ohh Riko mau naik kuda? Yaudah yuk."
Dan pada akhirnya Riko menaiki semua wahana yang ada di situ. Hari ini benar-benar membuat Riko tertawa lepas. Tapi lain dengan Roy, pikirannya kalut. Ia masih memikirkan perkataan Kevin sewaktu di mobil tadi.
Ah entahlah, mungkin sebagian orang bisa menyebutnya egois. Tapi ia pun tak bisa berbuat apa-apa. Selain menyuruh Kevin menghamili wanita mungkin? Lalu setelah wanita itu melahirkan, Kevin mengambil bayi tersebut?
"Pulang yuk, aku capek," keluh Kevin.
"Capek ngapain? Orang kamu cuma duduk aja. Dari tadi aku yang keliling bawa Riko main."
"Pulang!" Ujar Kevin datar dan dingin membuat bulu kuduk Roy merinding.
"A iya-iya, kita pulang. Riko kita pulang ya, mainnya besok lagi," ujar Roy gugup karena takut.
"Hihi Roy gemesin kalau lagi ketakutan," batin Kevin cekikikan.
✨
"Mau mandi sekarang? Aku siapin air hangat ya?" Tawar Roy. Sekarang mereka telah sampai di rumah. Dan Riko ketiduran karena kecapekan seharian bermain.
"Iya, makasih ya," jawab Kevin.
Lalu Kevin pun mandi, setelah itu bergantian dengan Roy. Siang telah berganti dengan malam. Dan waktunya siap-siap untuk tidur.
"Yang..." Panggil Kevin pelan. Namun karena Roy capek dan ingin istirahat, Roy hanya diam sambil memejamkan matanya.
"Ayok yang..."
"Ayangggg." Rengek Kevin.
"Besok ya, aku capek banget sekarang," ujar Roy lemes.
"Tapi dedenya udah bangun," ujar Kevin berharap Roy mau.
"Dielusin aja gimana? Besok deh janji."
"Kamu mah besok-besok Mulu," ujar Kevin bergetar dan matanya yang berkaca-kaca pertanda sebentar lagi siap menangis.
"Yaudah jangan nangis, iya sekarang, tapi sini hapus dulu air matanya," ujar Roy mengalah sambil menghapus linangan air mata Kevin.
Setelah mendapat persetujuan, dengan semangat 45 Kevin langsung menyerang Roy. Melumat bibir Roy kasar.
Bersambung!
Hayolooo berharap aku buatin adegannya yaaa😂😂
Kali ini kalian mengkhayal ajalah ya, males buatinnya wkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia Kejam
Teen FictionApa yang akan kamu lakukan jika aib kamu terbongkar di keluargamu? inilah yang dihadapi oleh Roy. aibnya sebagai seorang g4y terbongkar di depan keluarganya sendiri. Semua ia rasakan, malu, sedih, semua bercampur jadi satu. Bahkan Roy diusir dari ru...