9th

613 133 10
                                    

BRAKK

"Hallo semua~"

Sapaan dari taehyun yang ramah tidak serta merta membuat orang-orang yang ada di dalam bangunan ini pun menyambutnya dengan hangat.

Taehyun menendang pintu bangunan tersebut sembari mengarahkan senjata laras panjang miliknya kearah orang-orang berseragam hitam-hitam yang tampaknya sedang berkumpul di sana. Sekitar belasan orang langsung sigap dengan posisi masing-masing untuk menghadapi tiga orang bertopeng yang tiba-tiba masuk tanpa ijin. Dari belasan orang itu, terlihat ada lima orang yang mengeluarkan softgun mereka. Tiga orang yang berdiri di tengah, dua lagi ada di sisi kanan dan kiri mereka.

Beomgyu yang hanya bermodalkan tangan kosong bersiap dengan kuda-kudanya di sebelah kanan taehyun. Tetapi siapa yang tau, belati tajam hadiah dari kakeknya -belati yang sudah menusuk ribuan dada manusia- yang bersembunyi di balik jaket kulitnya udah siap sedia jika di perlukan.

Sementara ryujin yang tidak jauh dari sisi kiri taehyun, menodongkan softgun dengan tipe yang sama dengan para penjahat itu memekik kecil pada dirinya sendiri. "Seharusnya aku membawa senjata lain,"

"SIAPA KALIAN DAN MAU APA KALIAN?!"

Taehyun menyeringai kecil. Menatap remeh kearah orang yang berbicara tadi. "Mari kita bekerja sama saja. Jatuhkan senjata kalian dan kalian akan tetap hidup!"

"Haha~ kau pikir aku akan menurut?!"

BAM

Tembakan peringatan di keluarkan oleh taehyun. Tetapi itu tidak membuat orang-orang di sana ketakutan, justru tembakan susulan lah yang mereka dapatkan.

DOR

Taehyun bergerak maju dengan percaya diri. Menembaki orang-orang itu yang berpencar mencari perlindungan dari genjatan senjata yang di layangkan oleh taehyun. Tetapi serangan tembakan pun tidak luput terarah kepadanya dan membuatnya juga harus turut mencari perlindungan.

Sementara Beomgyu yang terlupakan oleh orang-orang itu, mengambil kesempatan dan bergerak dalam diam. Saat ia melihat lawan sedang fokus menembak kearah taehyun, ia langsung mencekat leher orang itu dengan tangan kekarnya lalu mematahkannya dalam sekali hentakan.

Beomgyu menatap orang yang roboh di lantai karenanya itu, "hah! Rasakan?!"

Tetapi tiba-tiba ia mendapat tendangan balasan dari arah belakang, membuatnya sedikit terhuyung ke depan. Sontak beomgyu langsung berbalik, dan melihat ada dua orang lain di belakangnya.

"Kemari kau bodoh?!" ucap mereka yang sudah dengan kuda-kudanya, siap menghajar beomgyu kapan saja.

Beomgyu menatap keduanya datar, "kau yakin?"

Bersamaan dengan itu, sebuah tendangan hampir mengenai beomgyu, jika dia tidak cekatan berkelit. Dari belakang, satu orang lain mengambil ancang-ancang untuk memukulnya, tetapi tungkai beomgyu yang panjang berhasil menepis tangan tersebut. Dengan gerakan memutar, ia mengayunkan kaki lain dan menedang tepat mengenai wajah keduanya. Alhasil mereka langsung roboh dengan hidung yang mengeluarkan darah segar. Sebagai hadiah terakhir, beomgyu mematahkan kaki kedua orang itu dengan melompat menginjak pergelakan mata kaki mereka. Sampai suara patah tulang terdengar ke telinganya.

"ArGgHh!!!"

Sementara di sisi lain, di balik tembok ryujin menembaki orang-orang dengan softgun miliknya. Seperti apa perkataannya tadi, setiap peluru yang keluar tidak pernah sia-sia. Selalu tepat mengenai dada lawannya. Ya, ia memang ahli dalam akurasi.

"Akh! Sial!" ryujin memekik pelas saat tau bahwa pelurunya habis, saat ia mencoba untuk mengisinya kembali. Tapi sebuah tangan kekar tiba-tiba mencekik lehernya dari belakang. Membuatnya tubuhnya menghantam tembok karena terdorong. Tangannya yang bebas berusaha melepaskan cekikan itu darinya, ia hampir kehabisan napas.

𝔻 𝕀 𝔼 ℤ ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang