Pria yang sedang berbaring di atas tempat tidur raksasa itu, perlahan membuka kedua matanya setelah suara alarm di atas nakas berdering kencang yang membuat indra pendengarannya merasa terganggu. Tangan panjang miliknya kemudian bergerak untuk mematikan alarm tersebut dan lalu mengambil kacamata yang tidak jauh dari sana lantas memakainya. Setelah suara alarm di pastikan mati, ia pun beranjak bangun dari tidurnya. Kedua kakinya kemudian turun lalu memakai sandal agar telapak kakinya tidak langsung bersentuhan dengan lantai yang dingin.
Pria itu adalah Kang Joo Hae, pemilik klinik ilegal Daesu yang berada di Seongnam. Ia tinggal seorang diri di sebuah apartemen. Terkadang juga ia membawa wanita berbeda ke rumahnya jika ia ingin. Tetapi sudah seminggu ini ia tidak bermain bersama wanita. Entah mengapa, belakangan ini ia selalu merasa lelah dan tidak tenang.
Kedua kaki pria itu kemudian bergerak ke arah pintu menuju balkon, membiarkan pintu dan jendela terbuka agar udara pagi masuk ke dalam kamarnya.
Pria itu langsung menghirup udara dalam-dalam, dengan mata tertutup. Pandangannya lalu turun ke bawah, di mana ia bisa melihat orang-orang dan kendaraan yang begitu kecil di matanya sedang beraktfitas di bawah sana.
"Kenapa aku senang sekali melihat ke bawah?" gumamnya. "Mataku cukup berani," lanjutnya.
Memang aneh, jika kebanyakan orang takut dan tidak berani melihat ke arah bawah jika mereka sedang berada di ketinggian yang ekstrim, tetapi lain hal dengannya. Pria bernama Kang Joo Hae itu malah menyukai dan menikmatinya. Ia merasa besar dan berkuasa dari atas sini.
Setelah cukup lama ia terdiam diri di balkon, ia kembali masuk ke dalam kamar. Ia melangkah menuju ke kamar mandi.
Tetapi belum sempat ia masuk, ia mendengar sebuah suara yang mencurigakan dari arah pintu. Seperti ada seseorang yang sedang mencoba masuk ke dalam kamarnya. Ia pun melangkah seraya perlahan dan dengan hati-hati mendekat.
"Siapa di sana?!" tanyanya.
Tepat setelah ia mengatakan itu, pintu pun terbuka lebar. Pria itu langsumg mengambil langkah mundur saat seseorang masuk ke dalam kamarnya tanpa ijin. Pun melihat ada beberapa orang berseragam hitam berjaga dari luar kamarnya.
"Jangan takut," ucap orang tersebut. Kemudian ia berjalan dengan santai seraya melihat-lihat kamar.
Sementara Kang Joo Hae hanya memperhatikan dengan waspada orang yang sebagian wajahnya tertutup oleh masker tersebut.
Sampai orang asing itu berhenti dan mendudukan dirinya di atas sofa. "Kenapa kau masih berdiri di sana? Ayo kemari!"
Kang Joo Hae menatapnya tak percaya. Ia lalu berjalan menghampiri dengan mimik menahan amarah. "Ini rumahku, asal kau tau! Kau siapa sebenarnya dan bagaimana kau bisa masuk dengan seenaknya? Apa kau tidak punya sopan santu?! Dan siapa orang-orang di depan sana?"
"Hei, tenanglah dulu! Akan aku jelaskan nanti. Kau duduklah!"
Kang Joo Hae menatapnya nyalang. Jika ia tidak bisa menahan emosinya, mungkin saja ia sudah menghajar orang itu. "Cepat katakan apa mau mu, lalu kau cepat pergi dari sini!"
.
Terlihat dari garis matanya, sepertinya orang itu tengah tersenyum dari balik masker. "Kang Joo Hae. Apa benar kau pemilik dari klinik Daesu?"Mendengar nama kliniknya itu, raut Kang Joo Hae seketika berubah. Seperti terkejut. "A-apa urusanmu menanyakan hal itu padaku?"
Terdengar hembusan napas dari orang di depannya itu. Dari sorot matanya, tampak sekali ia sedang menahan emosi.
"Kang Joo Hae. Murid yang selalu duduk di belakang, tidak gemar bergaul, dan di kenal pendiam. Ternyata sekarang berprofesi sebagai dokter kandungan sekaligus pemilik sebuah klinik ilegal yang bekerja sama dengan para mafia untuk mendapatkan apa yang kau mau,"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝔻 𝕀 𝔼 ℤ ✔️
Fanfiction𝒯𝐸𝒩-- (𝓈𝓅𝒶𝓃𝒾𝓈𝒽) Mereka adalah kelompok paling di hindari dan di takuti. Nama mereka juga kini adalah yang paling dicari seantero Korea Selatan. Kepolisian cyber masih terus mengincar keberadaan mereka sampai saat ini. Kesepuluh anak remaja...