DIMULAI

183 37 10
                                    

Esoknya, Anrez datang ke sekolah lebih pagi dari biasanya. Keadaan sekolah masih sangat sepi. Bahkan guru2 pun baru beberapa saja yang sudah datang ke sekolah. Lalu Anrez segera menuju ke kelasnya, dan ia duduk di bangkunya. Ia menelpon Asyraf.

"Gimana?"
"Gue belum liat pergerakan yang aneh dari mereka"
"Terus elo pantau, jangan sampek mereka lolos!"
"Ok rez, nanti kalo ada perkembangan lebih lanjut gue hubungin lagi"
Lalu Anrez menutup telponnya dengan Asyraf, tak lama dari itu Juga dan Evan datang bersamaan.  Dan mereka langsung menghampiri Anrez.

"Gimana rez?" Tanya Juga, Anrez hanya menjawab dengan gelengan.
"Menurut gua, mereka sengaja membuat kita agar terpancing ama mereka" Ucap Evan
"Gue juga sepemikiran ama elo" Ucap Juga
"Kita harus lebih hati2 dan sabar" Ucap Anrez
"Gimana Asyraf? Dia aman kan?" Tanya Juga
"Aman, dia gue suruh untuk terus memantau pergerakan mereka" Ucap Anrez
"Oh iya kata Verrel, dia sama Riza ke Amerika buat memantau Randy" Ucap Evan
"Randy di Amerika?" Tanya Juga
"Iya, mereka tau karena salah satu anak buah Verrel lapor ke dia kalau Randy ada di Amerika" Jelas Evan
"Pengecut!" Kesal Anrez

"Hallo guyss" Sapa Keisha
"Haiii"
Lalu ia duduk di bangkunya
"Ehh... Gue denger2 kak Asyraf izin ya hari ini?" Ucap Keisha
"Izin kenapa?" Tanya Mahal ini
"Gatau, gue dibilangin ama Evan"ucap Keisha
" Yauda, nanti kita tanya ke mereka"ucap Tiara. Lalu bel masuk pun berdering.

Kini Anrez dkk, tidak pergi ke kantin. Mereka memilih untuk tetap di kelas. Keadaan kelas pun sedang sepi.
"Jadi? Gimana rez?" Tanya Evan
"Kita tunggu kabar dari mereka" Jawab Anrez
"Tapi menurut gue, kita juga harus beri jebakan ke mereka. Ya... Buat jaga jaga" Saran Nuca
"Emang gimana jebakannya?" Tanya Anrez
"Kalau untuk itu sih, gue belum kepikiran" Jawab Nuca
"Yee.... Paull! Gue kira elo udh ada ide" Kesal Evan
"Ya kan gue cuman saran doang" Jawab Nuca
"Nanti pulang sekolah, kita langsung ke markas" Titah Anrez, yang diangguki oleh Evan dan Nuca

Amerika
"Akhirnya sampek juga" Ucap Verrel
"Yaudah mending sekarang kita mandi dulu habis itu istirahat" Saran Riza, kini mereka sedang berjalan menuju kamar mereka di sebuah hotel. Ya mereka baru chek-in di sebuah hotel bintang 5 yang ada di salah satu kota di Amerika.

"Yauda bang gue masuk dulu ye" Ucap Verrel, saat ia akan membuka pintu kamarnya, ia mendapat telfon. Dan membuat Riza menghentikan langkahnya juga.

"Ada apa?"
"Gue liat dia, chek-in di hotel yang sama kayak elo"
"Apa!! Serius elo"
"Iya gue serius"
"Yauda, elo ikutin dia, dan beritau gua dimana kamarnya. Dan jangan lupa pasang alat penyadap di sekitar kamarnya dan di dalam kamarnya"
"Ok bang, siap"
"Ok thanks"
Tutt...

"Ada apa?" Tanya Riza
"Si Randy ada di hotel ini" Jawab Verrel
"Sial!! Dimana dia?" Tanya Riza
"Belum tau, tapi tadi gue suruh Radit untuk ngikutin Randy dan masang alat penyadap di dekatnya"jelas Verrel
"Ok bagus, berarti kita gabisa seenaknya keluar masuk dari kamar ini" Ucap Riza
"Iya, nanti gua suruh salah satu anak buah gua buat beli kostum penyamaran kita"ucap Verrel yang diangguki Riza. Lalu mereka memasuki kamar masing-masing, dan melakukan aktivitas masing-masing.

" Mereka kemana ya?"tanya Mahal ini
"Iya, daritadi gak ketemu" Ucap Ziva
"Apa mereka mbolos?" Ucap Keisha
"Engga mungkin, tadi pagi aku liat motor kak Anrez kok" Ucap Tiara
"Lha sekarang motor mereka ga ada" Ucap Mahal ini
"Mungkin mereka langsung pergi" Ucap Tiara
"Si Nuca gabisa dihubungi lagi" Keluh Mahalini yang khawatir dengan kekasihnya.
"Sama, Evan juga gabisa dihubungi. Gua chat centang satu doang" Ucap Keisya yang tak kalah khawatir.
"Semoga dia baik2 aja" Batin Tiara, dia juga sedikit mengkhawatirkan Anrez.

"Yauda gimana kalau kalian nginep aja dirumah ku" Ajak Tiara
"Boleh tuuhh, mumpung besok libur" Ucap Ziva, yang disetujui oleh mereka semua. Lalu mereka memasuki mobil Tiara dan menuju rumah Tiara.

MY FUTURETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang