4

207 30 0
                                    

Hallo!!

sebelum lanjut membaca, autor boleh minta dua permintaan nggak? 

Pertama
Baca karya author yang lain yuk, ada LIMERENCE (Jungkook / sudah tamat) dan SO FAR AWAY (Min Yoongi / on going

Kedua
Kalau kalian suka sama cerita-cerita author boleh banget loh hype cerita author di medsos kalian hihi, ajak teman sesama Army kalian buat ikutan baca cerita-cerita Author, mention author juga boleh banget

yukk...yukk...yukk sebagai apresiasi dari kalian buat author, biar author semangat yukkk 

ig : @musyalovaaa

HAPPY READING

Keesokan harinya, Jia berangkat ke sekolah dengan kendaraan umum. Sesampainya di sekolah, gadis itu berpapasan dengan Goo Jungkook, laki-laki yang akhir-akhir ini membuat kehidupan Jia di sekolah menjadi tidak tenang. Jia tidak menghiraukan Jungkook seraya mempercepat laju kakinya guna menjauh dari laki-laki menyebalkan itu.

"Song Jieun!!!" teriak Jungkook mencoba memanggil Jia yang semakin jauh menghindarinya. Jia menoleh sesaat sebab gadis itu refleks saat mendengar namanya di panggil oleh seseorang. Namun Jia kembal berbalik dan berlari saat dia tahu siapa gerangan yang memanggil namanya baru saja.

"Dari mana dia tahu namaku?" pekik Jia disela pelariannya. 

...

"Song Jieun..." panggil Bu Eunbi saat Jia tengah sibuk bercerita dengan Hanna. Padahal jam pelajaran masih berlangsung.

"N-nee?" balas Jia gugup. Tubuh gadis itu seketika menegang saat menyadari kesibukannya dengan Hanna diketahui oleh Bu Eunbi. Matilah aku!--- pekik Jia dalam hati

"Ikut Ibu keruangan ya.." ucap Bu Eunbi lagi semakin membuat jantung Jia berdebar hebat. Hanna yang turut tegang pun hanya dapat melirik sahabatnya itu, dia tidak dapat berbuat banyak sebab hanya Jia yang di panggil Bu Eunbi untuk menghadap. Jia beranjak berdiri dan keluar pelahan dari bangkunya. Kedua manik mata Jia melirik Hanna yang masih terduduk diam di kursinya. Keduanya saling lirik dalam beberapa detik sebelum akhirnya Jia mengikuti Bu Eunbi keluar kelas sebab jam pelajaran baru saja usai.

Tok..tok..tok! Jia mengetuk pintu ruangan Bu Eunbi dengan perlahan. Terdengar sayup-sayup suara Bu Eunbi mempersilahkan Jia untuk masuk ke ruangannya itu. Mengingat Bu Eunbi adalah wakil kepala sekolah, Jia pun semakin gugup saat memasuki ruangan khusus itu. 

Jia melangkahkan kakinya dengan berat hati, gadis itu hanya dapat menunduk dan memperhatikan kedua kakinya yang semakin lama semakin mendekat ke meja Bu Eunbi.

"Duduklah, Jieun-a" titah Bu Eunbi menginterupsi Jia. Lantas Jia mendudukkan tubuhnya pada kursi kosong di depan meja kerja Bu Eunbi, kedua matanya terarah pada tumpukan buku di atas meja Bu EUnbi, gadis itu masih belum berani menatap wakil kepala sekolah itu.

"Jieun-a? kenapa kamu tegang sekali? Kamu sakit?" tanya Bu Eunbi seraya mengulurkan angannya guna memegangi dagu Jia dan mengangkat wajahnya kemudian. Bu Eunbi ingin memastikan bahwa siswinya itu baik-baik saja.

"A-anieyo" balas Jia terlampau takut.

"Lalu kenapa wajahmu tegang sekali? Ibu tidak akan memakanmu" ucap Bu Eunbi seraya terkekeh pelan. Jia yang mendengar itu pun memberanikan diri menatap sang kepala sekolah itu, lalu tersenyum kaku sebab melihat Bu Eunbi masih terkekeh.

"...Ibu memanggilmu kemari karena ada hal penting yang ingin Ibu sampaikan padamu, Jieun-a" 

"Hal penting? Apa itu Bu?" balas Jia penasaran.

GIRL IN YOUR DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang