5

199 34 4
                                    


HALLO!!!
VOTE DULU YUK SEBELUM BACA

HAPPY READING

_____________________________________

Sinar matahari pagi menelisik masuk ke dalam kamar Jia melalui celah jendela. Menjadikan Jia sedikit memicingkan matanya sebab cahaya yang terlampau silau itu pun memaksa masuk ke celah matanya yang baru saja terbuka.

Jia mendengus lega manakala menyadari dirinya tidak terlambat bangun kendati semalam dia bergadang menyelesaikan lagu ciptaannya setelah kepulangannya dari rumah sakit. 

...

Sesampainya di sekolah, Jia berjalan santai melewati lorong-lorong kelas dan sedikit bersenandung guna menghilangkan kesunyian sebab belum banyak siswa yang datang pagi itu.

Disela-sela derap langkahnya, Jia tidak menyadari bahwa ada seseorang yang tengah berjalan di belakangnya dan terus memperhatikan parasnya dari ujung kepala hingga ujung kakinya. Seseorang itu adalah Goo Jungkook, dia terus mengikuti kemana Jia melangkah.

"Menarik juga dia.." gumam Jungkook seraya terus memperhatikan Jia dengan seksama. Hingga sampailah Jia di depan anak tangga yang menghubungkan kelas lantai satu dan lantai dua, dengan tiba-tiba Jungkook menarik tangan Jia dan membawanya masuk ke dalam ruangan kosong tepat di bawah tangga itu.

Mendapat perlakuan itu, Jia berteriak kencang sebab gadis itu merasa terkejut dengan apa yang dilakukan Jungkook padanya. Lantas Jungkook membungkam mulut Jia dengan telapak tangannya yang besar agar gadis itu tidak berteriak lagi.

"Ssstt..! jangan berteriak, ini aku, aku tidak akan menyakiti kamu" ucap Jungkook berusaha menenangkan Jia. Mengetahui laki-laki itu adalah Jungkook, lantas Jia menarik paksa tangan Jungkook agar melepaskan bungkamannya.

"Apa-apaan kau ini, ha?!" pekik Jia dengan amarah yang tersulut begitu saja. Dirasa suara Jia terlalu kencang, lantas Jungkook menempelkan jari telunjuknya pada bibir Jia agar gadis itu tidak lagi berteriak.

"Jangan salah paham, aku hanya-"

"Minggir!" ucap Jia cepat dengan raut wajah yang berubah dingin. Gadis itu benar-benar muak dengan kelakuan Jungkook yang tidak berhenti mengganggu hidupnya.

"Aku hanya ingin minta maaf.." ucap Jungkook seraya memegangi kedua bahu Jia agar gadis itu tidak pergi meninggakannya. Mendengar ucapan itu, lantas Jia berdecih kasar seraya membuang wajahnya menghidari tatapan Jungkook. 

"Oke- oke- aku sudah memaafkanmu, jadi sekarang tolong pergi dan jangan pernah muncul di hadapanku lagi" ucap Jia seraya menghempas kedua tangan Jungkook yang memegangi bahunya.

"Jieun-a please...maafkan aku" Jungkook kembali menahan Jia sesaat setelah gadis itu ingin melangkah pergi.

"Apa aku kurang keras mengatakannya? atau telingamu yang tuli? aku sudah memaafkanmu dan tolong jangan pernah ganggu hidupku lagi, sudah dengar?!" balas Jia dengan tatapan tajam yang mengintimidasi Jungkook. Raut amarah itu terlihat jelas dari tatapan Jia.

"Aku tahu aku salah, sudah membuatmu takut dan terus menganggumu, tapi jujur...aku sama sekali tidak ada niatan untuk melakukan semua itu kemarin, semua atas desakan teman-temanku" ujar Jungkook berusaha menjelaskan pada Jia, meski dia tahu Jia tidak a,an mendengarkannya sebab gadis itu terus melengos ke samping tidak ingin menatapnya.

"Atas desakan teman-temanmu kau bilang? Yak! lalu apa maksudnya kau menyiram rok dan sepatuku kemarin? Jelas-jelas itu inisiatifmu sendiri, dan sekarang kau bilang kalau itu atas desakan teman-temanmu? Aku tidak buta dan aku bisa melihat semuanya dengan jelas! Lagipula aku tidak peduli kau melakukan itu atas dasar apa, aku tidak peduli! yang jelas perbuatanmu itu sudah keterlaluan!" pekik Jia sembari kembali menatap Jungkook. Kedua matanya berkaca-kaca sebab Jia takut kalau saja Jungkook akan melakukan hal yang membahayakan dirinya.

GIRL IN YOUR DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang