17

158 21 3
                                    


PLAY : BTS - BUTTERFLY (REPEAT)



Hembusan angin kencang tiba-tiba menyergap. Menghanyutkan keduanya dalam satu waktu yang bahkan rangkaian kata pun tidak dapat menjabarkannya. Satu pertanyaan yang di utarakan oleh Yoongi berhasil membuat Jia kembali menitikkan air matanya. Panas desir aliran darah terasa sekali menjalar di sekujur tubuhnya. Jia merasakan hawa dingin itu berubah menjadi panas nan menusuk hingga ke tulang belulang.

Jia tidak mampu lagi menatap kedua manik mata Yoongi sebab Jia sudah kalah dengan perasaannya sendiri. Ingin sekali Jia berteriak sekencang-kencangnya dan mengatakan 

"IYA! AKU MENYUKAIMU!" 

Namun ada satu hal yang menghalangi bibirnya untuk meneriakkan kalimat itu.

Tentang perasaan sahabatnya.

Sahabat Jia yang juga mencintai Yoongi, pria yang juga di cintai oleh Jia. Pria yang berhasil merampas seluruh hati Jia tanpa meninggalkan sisa. Jia tidak ingin menyakiti lebih dalam lagi hati sahabatnya.

Jia menyadari, tidak seharusnya perasaan ini hadir. Perasaan yang tidak bisa Jia ungkapkan kendati sang pria pujaan sudah berdiri tepat di hadapannya. Menyisakan pedih yang begitu menyayat hati. Perasaan yang seharunya bisa berkahir indah, namun harus dipendamnya dalam-dalam demi sang sahabat.

Tangisan Jia kembali datang. Genggaman tangan Yoongi kini beralih pada ujung  dagu Jia. Mendongakkan wajah sang gadis dan memaksanya untuk menatap kembali wajahnya.

Mata sendu milik Jia kembali terpancar. Beriringan dengan jatuhnya bulir air mata dari pelupuk mata Jia, Yoongi mengecup lembut bibir tipis nan mungil milik gadis itu. Jia mengerjap menghindar, namun sigap Yoongi menarik pinggang Jia agar kembali dekat dengannya. Jia memejamkan kedua matanya saat Yoongi kembali mengecup dan melumat bibirnya, berusaha menikmati setiap detik yang berlalu begitu cepat, kendati rasa pedih kian menggerogoti hatinya. 

"Cukup Yoon! Cukup!" pekik Jia dalam hati, Jia tidak kuasa menahan perasaan cinta yang justru membuatnya sesakit ini. Hingga Jia berhasil melepas pagutan itu dan mengerjap mundur seraya mendorong tubuh Yoongi agar menjauh darinya.

"Aku tidak menyukaimu" ujar Jia singkat. Gadis itu kembali menunduk.

"Bohong! Aku mendengar semua yang kau bicarakan tadi, aku mendengarnya!!!" bantah Yoongi dengan lantangnya seraya mendekat kembali ke arah Jia. Jia hanya mampu memalingkan wajahnya ke sembarang arah tanpa ingin melihat wajah Yoongi. 

"...kau menyerah sebelum memperjuangkan perasaanmu? Jujurlah pada dirimu sendiri Jia, ikuti apa kata hatimu, kau mencintaiku, kan?" tanya Yoongi lagi. Jia menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangannya seraya menggeleng. Perasaannya benar-benar kacau saat ini. Keinginan hatinya untuk menungkapkan semuanya pada Yoongi begitu besar, namun di sisi lain dia tidak sanggup jika harus mengorbankan perasaan Hanna demi dirinya sendiri. Jia tidak ingin egois.

"Jia jawab! Kau mencintaiku, kan?!" pekik Yoongi lagi seraya memegangi bahu Jia dan mengguncangnya.

"YA! AKU MENCINTAIMU!!!"

Satu kalimat itu akhirnya terucap dengan sendirinya dari bibir Jia. Bagaimanapun Yoongi harus tahu tentang perasaannya. Meski Jia tahu semua ini tidak akan berkahir indah.

Mendengar hal itu, lantas Yoongi memeluk tubuh Jia dengan sangat erat. Meluapkan kebahagiannya sebab Jia benar mencintainya.

 "Harus sesakit ini kah cinta pertamaku?" gumam Jia dalam hati seraya kembali menitikkan air matanya dalam dekapan Yoongi. Untuk pertama kalinya Jia merasakan indahnya jatuh cinta, dan untuk pertama kalinya pula Jia harus merasakan pedihnya putus cinta.

GIRL IN YOUR DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang