Chapter 10

135 13 0
                                    

Peringatan 18++






Lalu lalang mobil dimalam hari dengan pemandangan indah tidak membuat mobil jimin untuk berhenti.

Mobil jimin melaju melalui kota hingga menuju sebuah daerah pinggiran yang terlihat terpencil atau bisa dibilang sekitar hutan tapi memiliki akses jalan raya dimana banyak pohon2 besar disekitarnya dan hampir tidak ada rumah.

Jeongyeon sampai akhirnya mulai sedikit takut karena mereka melewati daerah hutan itu cukup lama dan tak ada akses apapun seperti seakan2 jalan buntu atau ketempat menyeramkan.

" jimin ini kita kemana, kita sudah meninggalkan kota dan ini hanya hutan2 "

" sudah diam "

" bagaimana aku bisa diam, kau membuatku takutttt, jimin ingat kita hanya berdua dan tak ada pengawalan apa2, gimana kalau terjadi apa2 dengan kita "

" hmmm nanti kau akan melihatnya sendiri, sudah duduk dengan tenang "

" jimin sungguh aku takut dengan hantu, aku gk mau kalau ketempat2 seramm "

Belum selesai jeongyeon mengoceh tiba 4 mata mereka melihat sebuah gerbang hitam yang sangat besar dan tinggi.

Tidak lama kemudian mereka memasuki gerbang tersebut dengan adanya penjaga yang membukakannya.

Dan saat jimin melajukan mobilnya mereka mulai melihat rumah yang sangat besar dan terang, dimana rumah itu sebelumnya tak terlihat sama sekali dari jalanan.

Ini membuat jeong tercengang karena terdapat rumah yang sangat besar dengan nuansa rumah berwana putih yang megah dan sangat mewah.

Pokoknya rumahnya benar2 besar dengan halaman rumah yang luasnya seperti lapangan golf.

Sampai akhirnya ada penjaga yang membukakan pintu mobil mereka dan menundukan kepala mereka seolah2 memberi hormat terhadap tuan mereka yang sedang datang.

Jimin dengan cekatan langsung memegang tangan jeongyeon yang seolah2 menunjukan jalan rumah itu.

Dan benar saja didalam rumah itu juga terdapat pelayan yang banyak dan memberi salam pada jimin dan jeongyeon.

Tapi lagi2 jimin membawa jeongyeon naik keatas yaitu menuju kamarnya.

Kamar yang bernuansa gelap, mewah dan kedap suara.

Jeongyeon yang hanya bengong melihat rumah itu, dimana rumahnya sangat besar mewah.

*Didalam kamar*

" jimin apa ini rumahmu "

" iya " sambil melepas sepatunya

" tapi aku baru tau kau punya rumah ini, vila keluargamu aku tau dan beberapa rumah keluargamupun aku jg tau, tapi yang ini benar2 aku baru tau "

" ini milikku pribadi "

" maksudnya "

" ini rumahku, dan ini tak ada hubungannya dengan keluargaku, aku membelinya dengan uangku dan satu yang perlu kau tau, bahwa kau adalah satu2nya orang yang pernah ku ajak kesini "

" haaa, lah om ama tante gimana "

" merekaa tk pernah ku ajak kesini "

" lalu apa gunanya kau punya  rumah ini kalau tidak ada yang datang "

" aku hanya suka saja sendiri " 

jimin sambil mulai narik jeong untuk ikut kedalam kasurnya yang ukurannya sangat besar.

" heii apa yang kau lakukan, kau kesini cuma mau rebahan, mending kita pulang aja yuk, gk nyaman disini "

Jimin yang tidak menjawab malah mulai merangkul jeong seperti guling, dan menaruh wajahnya didada jeongyeon.

" jimin apa lepasin, apa yang kau lakukan " berbicara tapi badan masih diam dan tidak menolak pelukan jimin.

" aku pengen kayak gini sebentar "

Sambil melihat jeongyeon dan mulai ingin mencium dirinya.

Akhirnya ciumanpun terjadi dan jeongyeonpun menerimanya karena bagi dia menolakpun percuma karena juga tidak mungkin, dia juga berfikir lagian dia dan jimin sudah sering jg ciuman.

Ditengah2 ciuman panas itu jimin menggerakan tangannya kewajah dan perut jeongyeon seolah2 menahan jeongyeon dan tidak berhenti disitu dia mulai naik keatas tubuh jeongyeon dan menindihinya,

Sontak membuat jeongyeeon kaget tapi dia tidak bisa berkutik.

" jeong aku ingin melakukannya "

" haaa apa, lakukan apa "

Jimin membuka kancing baju jeongyeon dan diberakhir ditahan jeongyeon.

" tidak tidak tidak jimin, hentikan, sungguh, jangan melewati batas "

Jimin yang tak menghiraukannya hanya tetap berusaha membuka baju jeongyeon dengan tatapan jimin yang serius dan seolah2 menunjukan menginginkan jeongyeon.

Sampai akhirnya jimin membuka bajunya sendiri.

Dan mulai menciumi jeongyeon dari seluruh wajah sampai leher dan tidak lupa dia mermas brush jeongyeon,

Jimin benar2 membuat jeongyeon juga merasa menginginkannya.

Sedangkan jeongyeon ingin meenolak tapi dia ada rasa seperti jimin.

Sampai akhirnya tubuh jeongyeon pun naked dan jimin mulai melepas seluruh bajunya juga

Jimin mulai menciumi milik jeongyeon sehingga jeongyeon merasa dirinya juga ada dipuncaknya.

Kemudian jimin memasukkan miliknya kedalam jeong dengan sangat pelan karena ini pertama kalinya buat jeong dan sebenarnya pertama juga buat jimin.

Dan mereka merasakan kenikmatan dan sensasi yang luar biasa.

Jimin mulai melaju tarik atasnya dari mulai pelan hingga sangat cepat.

Jeongyeon mulai meronta kesakitan dan juga kenikmatan bersamaan.

Sesekali jimin memberikan ciuman pada jeongyeon.

Sampai akhirnya mereka sampai pada puncaknya.

Dan tenang saja jimin mengeluarkannya diluar.

Meskipun ini pertama buat jimin, dia tetep paham aturan mainnya.

" kau sudah menjadi  milikku, jadi jangan macam2 dengan pria lain, hanya ada aku dihidupmu, only me "

kata2 jimin kepada jeongyeon dengan tatapan tajam dan terengah-engah karena capek mengenjot jeongyeon.

" yess " hanya itu kalimat jeong

Yang membuat jimin senyum bahagia dan memberikan hadiah ciuman pada jeong dan kiss mark pada dada atau brush jeongyeon.

Sampai akhirnya mereka tertidur dengan keadaan jimin masih memeluk jeongyeon.

Jimin yang bangun duluan langsung kekamar mandi dan membersihkan diri.

Jimin tak menyangka akan melakukan ini dengan jeongyeon, tapi dia benar2 ingin merasakan setiap jengkal tubuh jeong dan ingin memiliki seutuhnya.

Saat selesai mandi dan berganti baju dan tidak lupa dengan wajah segar, tampan dan rambut yang ditarik kebelakang, membuatnya terlihat sangat cool.

" ayo bangun sudah siang, mau tidur sampai kapan "

Jam memang menunjukan sudah pukul 9 siang

" hmm kau sudah bangun, tidak bisa apa banguninya dengan cara yang lembut dan manis "

" sudah mandi sana jangan manja "

Jeongyeon mulai bicara dalam batinya kenapa dia seperti ini lagi, ada apa dengan dia.

Pikiran jeongyeon mulai campur aduk dengan dibarenginya menuju kamar mandi.


🐑🐑🐑🐑🐑




Terima kasih bagi yg sudah membaca cerita ini.




















perfect and notTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang