Chapter 12

113 18 0
                                    

Mobil jimin di teras rumah jeongyeon terlihat,

Membuat jeongyeon merasa tidak ingin pulang kerumahnya tapi gimana lagi ini sudah larut malam.

Sesampainya jeongyeon dirumahnya, jimin langsung mendekatinya dan memeluknya

Jeongyeon yang sudah tidak tau lagi harus berbuat apa dia hanya diam tanpa membalas pelukan jimin

" maafkan aku "
Kata jimin dengan nada suara penyesalan dengan pelukanmya yang semakin dieratkan oleh jimin

Jeongyeon hanya diam saja dan tetap tk berkata apa2 atas perkataan jimin

" apa kau baik2 saja, bagaimana kau bisa pulang kemarin, aku sangat khawatir dan mencarimu kemana2 dan hari ini kau tak masuk sekolah, kau tau aku sangat khawatir"

Kata jimin sambil dengan nada yang sangat khawatir dan sambil mengecek tubuh jeongyeon untuk memastikaan bahwa jeongyeon baik2 saja

" aku sangat lelah dan lapar, kau bisa pulang saja "

Jeongyeon berkata dengan nada malas dan menampik tangan jimin dari tubuhnya dan berjalan masuk rumahnya

Jimin yang kaget akan sikap jeongyeon membuatnya semakin tak karuan pada perasaannya.

Akhirnya dia lari dan mengikuti jeongyeon masuk kerumah.

" aku juga lapar dan aku ingin makan disini "

Perkataan jimin lagi2 tk dihiraukan jeongyeon.

...

Setelah jeongyeon ganti baju dikamarnya, pelayan memanggilnya untuk makan karena makanan sudah disiapkannya.

Tetapi ketika jeongyeon menuruni anak tanggah rumahnya dia kaget karena disana masih terlihat jimin yang sedang duduk dan memaikan ponselnya

Ketika jeongyeon sampai di ruang makan jimin langsung mendekatinya.

Mereka berdua akhrinya makan tapi disana tidak ada sepata katapun yang keluar dari mulut mereka disana hanya terdengar suara sendok yang beradu dengan piring.

Jimin pov


" aku akan menjemputmu besok, aku tak mau mendengar alasan apapun dari pelayan atau penjagamu "

Tiba2 aku berkata lagi pada jeongyeon untuk memecah keheningan diantara kami, lagian aku tidak ingin kita hanya diam2 saja, aku tau aku salah tapi ini sangat sulit melihat dia marah padaku

" aku punya mobil dan sopir sendiri, kenapa kau ingin menjemputku ??,, lagian aku tidak mau "

" kenapa kau tiba2 tidak mau haaaa "

Tanpa sengaja aku menaikan nadaku, karena ini benar2 membuatku kesal, dia biasanya tidak seperti ini

" aku hanya tidak mau, lagian bukanya membuang2 waktumu kalau kau harus menjemputku ?? Jadi tidak usah menjemputku, aku bisa sendiri "

" sudah kubilang kau milikku, kau harus menurut padaku, jangan membantah lagi, dan habiskan makanmu "

Aku tidak tau kenapa aku merasa sangat kesal tpi ini membuatku merasa gila ketika dia mulai menolak kemauanku karena dia hanya milikku dan hanya aku dalam hidupnya.


Keesokan harinya

Aku berangkat kerumah jeongyeon seperti yang aku katakan tadi malam dan benar saja ketika aku sampai rumahnya dia langsung masuk kemobilku yg tentu dibukakan oleh penjaga rumahnya.

Aku merasa lega karena dia masih menungguku, karena aku sudah sangat takut jika dia benar2 sudah tidak menurutiku.

" aku pikir kau bakalan membangkang dariku "

" apa aku bisa melakukannya ??? "

" tentu saja tidakk, jangan pernah cba2 lakukan hal itu, oh ya nanti malam ada event perhelatan peresmian pembukaan cabang toko berlian milik paman park seo jun apa kau akan datang "

" sepertinya iya "

" kalai begitu aku akan menjemputmu "

" Terserah "

Sesampainya di sekolah kita berpisah sesuai dengan tujuan kita masing2

Malam pun tiba

Perhelatan even yg ditunggu2 oleh banyak orang telah resmi dibuka

Dimana disana dihadiri oleh banyak orang dari kalangan atas , dimana ini adalah event berlian terbaik didunia dan dengan harga yanh sangat fantastis karena itu banyak orang kalangan atas yg menghadiri acara ini.

Aku dan jeongyeon duduk berdampingan sambil mengobrol dengan anak2 bts dan rekan2 lainnya.

Ditengah2 pembicaraan terdapat cowok yang menghampiri jeongyeon, dimana wajahnya tidak asing olehku, ya benar saja dia adalah cowok yang aku lihat beberapa waktu lalu didepan toko roti bersama jeongyeon.

Ketika dia mulai bicara dengan jeongyeon aku mulai kesal

Bahkam dia mau mengajak jeongyeon untuk kemeja lainnya

Tanpa aku sadari aku langsung menahan tangan jeongyeon yg mau berdiri,

Jeongyeon dan teman2 lainnya mulai menatapku dengan tatapan aneh tpi aku tidak perduli karena jika hanya ada aku jeongyeon dan cowok itu mungkin aku sudah menghajarnya sampai mati, tpi dia terselamatkan karena ini ditengah2 keramaian.

" oh maaf vernon aku akan menyapanya nanti saja, soalnya disini masih ada teman2ku "

" ohhh baiklah, kalau gitu aku pergi dulu "

Cowok itu pergi dengan wajah yang sedikit aneh karena jeongyeon menolak ajaknya

Dan dia juga menyadari keberadaanku meski aku tidak melihatnya aku merasakan dia melihatku,

Aku merasa menang atas penolakan jeongyeon terhadapnya, karena sudah kukatakan beratus2 kali bahwa jeongyeon hanya milikku and only me.



🐑🐑🐑🐑🐑🐑🐑🐑🐑

Maaf aku sudah lama tidak up cerita ini dan terima kasih masih membaca cerita ini 🙏

Aku harap kalian menyukainya




















perfect and notTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang