*✨CARA MEMBUAT CERITA TEENFICTION ANTI CRINGE✨*
Sebelum masuk pada penjabaran lebih dalam, ada baiknya kita mengenal terlebih dahulu apa itu Teenfiction atau bisa juga disebut Teenlit.
• Teenfiction/Teenliterature merupakan sebuah karya sastra yang ditujukan untuk remaja. Begitu pula isi ceritanya yang tentu sesuai dengan rentang usia 13 tahun (SMP) - 19 tahun (SMA - awal kuliah). Perlu dicatat di sini bahwa teenfiction tidak harus dikhususkan untuk pembaca remaja, bisa juga jadi bahan bacaan untuk usia dewasa, pun untuk penulisnya sendiri juga tidak harus berusia belasan. Mereka yang sudah tergolong dewasa pun boleh dan sah-sah saja menulis genre tersebut.
Seperti apa kisah yang diangkat dalam cerita teenfiction tersebut?
Sudah tentu rutinitas sehari-hari sebagai seorang pelajar. Kesehariannya di sekolah dengan segudang aktivitas dan kegiatan ekstra kurikulernya, pengalaman cinta masa remaja yang tentu belum terlalu berat konfliknya, hubungan persahabatan, bisa juga kenakalan yang lumrah dilakukan di usia tersebut. Saran saya, hindari memasukkan unsur yang belum sepantasnya terjadi/dilakukan oleh remaja seusia mereka.
Biasanya cerita genre ini menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami, tidak berbelit-belit. Bahkan kebanyakan menggunakan bahasa yang tidak baku. Alur yang dipakai pun ringan, mengalir tanpa dibebani konflik yang terlalu berat.
Kemudian apa yang dimaksud dengan 'cringe' itu sendiri?
Cringe di sini bisa diartikan gaya penulisan lebay yang bisa membuat pembaca merasa ilfeel dengan tulisan tersebut.
Bagaimana cara kita menghindari gaya penulisan yang lebay?
Remaja pada umumnya sering mengekspresikan sesuatu secara berlebihan, bisa dalam bersikap atau bertutur kata. Seorang remaja sering berlebihan dalam menghadapi sesuatu, merasa sensi/moody-an. Tinggal bagaimana cara kita menyampaikan sisi tersebut ke dalam tulisan agar tidak membuat pembaca ilfeel. Pilih penggunaan bahasa yang wajar dan mudah dimengerti jangan terlalu hiperbola. Usahakan juga untuk alur yang kita gunakan tetap wajar dan logis.
Alur yang logis dan wajar itu seperti apa?
Sering bukan kita membaca cerita yang tokohnya anak SMA tapi sudah dipaksa menjadi CEO di usia remaja karena tuntutan dari keluarganya. Wajar nggak? Bayangkan saja betapa beratnya beban yang harus dipikul remaja seusianya jika seperti itu. Sebagai pembaca tentu kita merasa aneh, dan pasti berpikir 'nggak masuk akal banget, sih.' Walau sebagian pembaca merasa terhibur dan memaklumi karena penulis membungkus cerita dengan kemasan sisi romantisme yang bikin baper.
Namun, perlu diingat juga sebagai seorang remaja umumnya ada keterbatasan yang dimiliki. Jadikan itu sebagai batasan alur ceritamu.
Contoh lain: Seorang tokoh cewek dalam suatu cerita remaja. Ia terus sabar dan selalu memaafkan kekasihnya meski berulangkali dikasari secara fisik/verbal. Sebagai pembaca, bagaimana perasaan kalian ketika membaca cerita seperti itu? Logis nggak, sih? Atau justru kalian merasa ilfeel?
Banyak juga kita temui cerita bergenre teenfiction namun memasukkan unsur yang belum seharusnya dilakukan di usia mereka. Seperti tinggal seatap dengan pacar. Wajar nggak, sih? Sebagai penulis kita tentunya memiliki tanggung jawab moral yang harus dipegang. Jangan sampai tulisan kita justru memberi contoh buruk pada pembaca.
Maka untuk menghindari hal-hal berbau cringe dalam sebuah cerita khususnya teenfiction, kenali kehidupan mereka. Bagaimana keseharian para remaja pada umumnya. Jika diperlukan lakukan riset dengan melakukan pendekatan/survey pada beberapa remaja di lingkungan kita. Perlu diingat, Tidak ada tokoh yang benar-benar sempurna layaknya malaikat. Pasti memiliki sisi kelemahanannya. Tuang ke dalam tulisanmu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Genre Republik Wattpad Team
Non-FictionBelum paham mengenai dunia 'Kepenulisan'? Di sini kami hadir membawakan sebuah materi berkaitan dengan genre-genre pada cerita. Yakin mau ketinggalan? Yuk belajar bersama kami. Jangan ketinggalan yah, sampai ketemu di halaman selanjutnya👋