[5]Selamat membaca......
Hari demi hari sudah dilalui Andin, kini sudah sekitar dua minggu Andin bekerja, dia mulai terbiasa dengan pekerjaannya. Ia pun mendapat banyak apresiasi dari teman temannya karena keterampilannya dalam bekerja, walaupun ia masih baru Andin sudah terbilang sangat jago dan bisa bekerja dengan cepat serta cermat.Seperti biasanya Andin akan pergi istirahat bersama kirana dan terkadang ia dan kirana pun pulang bersama.
Seminggu ini pekerjaan sangat banyak, mereka harus menyelesaikan laporan untuk diserahkan kepada sang bos langsung, bahkan sudah beberapa hari mereka lembur untuk mengerjakannya.
Andin pun belum sempat pindahan ke apartemen, yah walaupun saat pulang dari kantor ia lebih sering ke apartemen daripada pulang ke rumah. Nakun Tak disangka ternyata Kirana pun tinggal di apartemen yang sama dengan Andin.
Mereka sangat sibuk akhir akhir ini, banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, dan nanti setelah jam istirahat perwakilan dari staff administrasi akan menyerahkan laporan mengenai data data yang masuk ke prusahaan sebulan terakhir ini langsung kepada Aldebaran.
Mau tidak mau mereka harus menyiapkan mental apa lagi melakukan kesalahan, terutama yang dapat bagian menyerahkan laporan.
Seperti sebelumnya, yang bertugas menyerahkan laporan adalah Dinda dan Dimas, mereka bertanggung jawab menyerahkan laporan kepada Aldebaran, mereka sampai panas dingin setelah keluar dari ruangan Aldebaran dikarenakan ada sedikit kesalahan data sehingga mereka kena semburan, dan mereka langsung disuruh revisi sampai selesai, bahkan Aldebaran menunggu langsung hasil revisi tersebut. Mereka lembur hingga pulang jam 10 malam. Tapi Aldebaran tidak setega itu, besoknya ia meliburkan mereka membiarkan mereka beristirahat. Dan ia pun ikut lembur mengawasi mereka langsung
"Andin, sinta kalian udah siap kan nanti nyerahin laporannya ke pak Al" tanya sala satu rekan kerja Andin. Yah sekarang yang bertugas menyerahkan laporan adalah Andin dan Sinta, siap tak siap harus siap, dan mau tak mau harus mau wkwk.
"bismillah siaplah mbak mau gak mau harus siap, tapi aku takut ini" ucap Andin sambil tersenyum.
"sama gue juga takut banget ini" sahut sinta.
"kalian semangat yah, bismillah gapapa kita cek lagi setelah ini, oke.... memastikan tidak ada yang salah." Sahut Dinda
" makasih ya mbak" jawab Andin
"tenang ndin bismillah aja, semangat yok jangan takut aku selalu mendoakanmu besti" ucap kirana memenangkan sahabatnya itu
"makasih ya na, doa in aku" jawab Andin
"siapp, loh rilex aja ndin oke" ucap Kirana dan dijawab anggukan oleh Andin sambil tersenyum tipis
Selang beberapa jam akhirnya laporan yang mereka kerjakan sudah selesai, dan saatnya Andin dan Sinta bersiap untuk menyerahkan laporan tersebut kepada sang CEO.
"Hufttt ya Allah bismillah" gumam Andin
"Teman teman kita serahkan ini dulu yah, doa in kita berdua" ucap Andin dan sinta
"Iya kalian semangatt yah, semangatt: sorak mereka
"rilex aja doa dalam hati" sahut salah satu dari mereka
Akhirnya Andin dan sinta pun pergi ke ruangan Aldebaran untuk menyetorkan dokumen itu, Andin sangat gugup, tak henti hentinya ia berdoa dalam hari agar tidak kena semburan dari bosnya itu. Apalagi mendengar cerita dari Dinda tadi, dan gosip dari teman temannya disela pekerjaan mereka yang bergosip tentang galaknya Aldebaran, kerap kali mereka menggosipi bosnya itu sebagai orang yang kaku, galak dan dingin.
Tak terasa mereka sudah sampai didepan ruangan bosnya itu, beberapa kali ia menarik nafas panjang sebelum ia mengetuk pintu itu.
"Hemmm hufttt.... bismillah ya Allah, siap kan sin" ujar Andin sambil mengetok pintu itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Short StoryThis Story about Aldebaran and Andin. seorang Aldebaran yang pernah merasakan pahitnya penghianatan bertemu dengan seorang gadis yang perlahan mampu menghapus rasa pahit itu." siapa gadis manis itu." Batin lelaki itu. " siapa dia...... Akan kah tak...