[12] Selamat Membaca....
"Papa"
Al pun menoleh saat mendapat panggilan dari putri kecilnya. "Eh anak papa udah bangun sayang, kok keluar kamar, Ara udah sembuh?" Tanya al lembut.
"Ara udah sehat kok pa, ara kan anak kuat." Jawab Ara
"Anak papa sayang" ucap al seraya memeluk dan mencium kening putri kecilnya itu
"Pa, ara boleh tanya ngak?"
"Tanya apa sayang" jawab al
"Mama Ara mana sih, Ara pengen punya mama kaya yang lain" lirih ara sedih.
"Ya allah kasihan Ara, ngak mungkin juga gue pertemukan ara dengan Bianca, bahkan Bianca pun tak pernah menanyakan Ara." Batin al
"Sayang Ara, jangan sedih yah nak, nanti pasti papa bawa mama untuk ara." Jawab Al asal, entah mengapa ia dengan mudah memgatakan itu
"Beneran pa?"
"Iya sayang, yaudah papa berangkat kerja dulu yah."
"Oke pa, hati hati yah, dada papa" ucap Ara
"Dah sayang" ucap Al sambil melambaikan tangannya
***
Suara ketikan komputer terus bersautan, jam sebentar lagi menunjukkan waktu istirahat, maka dari itu semua manusia yang berada di ruangan itu sedang fokus agar segera beristirahat.
Dan tringgg.... jam sudah menunjukkan waktu istirahat,
Banyak yang mulai meninggalkan mejanya untuk pergi beristirahat entah itu kekantin atau jajan di luar kantor, tenang, Aldebaran tidak melarang karyawanya jajan diluar, selagi tidak terlalu jauh tak masalah dan yang pasti tidak telat masuk."Ndin, ayok ke kantin yukk" ajak kirana
"Mager aku na hehehe" jawab Andin cengengesan
"Ya ampun kebiasaan nih anak, ayok lah ndiin" ajaknya lagi
"Iya iya yokk" jawab Andin, mereka berdua pun pergi menuju ke kantin.
Mereka pun duduk di meja kantin untuj menyantap makanan yang mereka pesan, sambil mengobrol ngobrol ringan.
"Oh iya ndin"
"Apa?"
"Gue nanti pulang sama mas Rendi yah, ada urusan soalnya" jawab kirana
"Ya allah, aku ditinggal lagi nih ceritannya." Sahut Andin
"Hehehe maaf yah ndin,"
"Hahehahe, pacaran sana terus" cicit andin kesal
"Ya elah galak banget buk? iri yah?" jawab kirana sambil menaik turunkan alinsnya. "Mangkannya jangan jomblo dong" ucapnya lagi sambil cengengesan.
"Tega banget" melas Andin, "yaudah deh mau gimana lagi, tapi bawain gue oleh oleh loh"
"Siap boss hahaha"
Mereka pun melanjutkan makan sambil meneruskan candaanya.
.
.
.
Ketika semua staff dan karyawanya istirahat, berbeda dengan Aldebaran sang boss besar, pria itu sedang termenung didalam ruangannya, memikirkan tentang anaknya dan perasaanya terhadap Andin. yah gadis itu, yang mampu membuat al tak fokus, yang membuatnya selalu ingin berada di dekatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Short StoryThis Story about Aldebaran and Andin. seorang Aldebaran yang pernah merasakan pahitnya penghianatan bertemu dengan seorang gadis yang perlahan mampu menghapus rasa pahit itu." siapa gadis manis itu." Batin lelaki itu. " siapa dia...... Akan kah tak...