[17] Selamat membaca.....
"Aduh jantung, aman kan? kenapa sih jadi dag dig dug gini" gumam Andin sambil berjalan cepat agar segera sampai di untinya.
"Huftttt... ya allah, capek tapi seneng banget rasanya." Gumam Andin merebahkan dirinya di kasur
Memejamkan matanya sejenak sebelum beranjak untuk bersih bersih.
"Woiii!!" Kaget kirana
"Bahagia banget nih sampek gasadar ada orang" goda kirana
"Loh! Ternyata kamu masih disini na hehehe, maaf yaa," ujar Andin memeluk kirana
Setelah Andin pergi, Kirana pun memutuskan menunggu Andin di sana, ia mau mendengarkan langsung cerita Andin bertemu calon mertua.
"Gimana-gimana, cerita dong ndin!" Ujar Kirana
"Kepo banget deh!" Jawab Andin
"Ya ampun tega banget yah, gue udah nunggu disini, bantu bantu loh!" Ujar kirana memelas
"Hahaha, melas banget muka kamu na" tawa Andin
"Iya, iya aku ceritain!" Sambungnya
Andin pun menceritakan pengalamannya tadi, termasuk pertemuanya dengan Ara dan Mama Rosa
"Hah! Jadi Anak yang lo mau temuin itu anak pak Al?" Kaget kirana
"Iya ternyata anak pak Al" jawab Andin
"Pantes kok gue kayak pernah lihat" ujar kirana.
"Mau aku ceritain lagi ngak?"
"Mau dong"
Andin juga menceritakan rencana untuk mengunjungi kakek neneknya di Belanda bersama keluarga Aldebaran
"Wah gila! emang ya, sultan emang beda, langsung cuss ke Belanda waww." Ujar kirana
Andin hanya tersenyum melihat tanggapan sahabatnya itu.
"Kamu ikut yuk na," ajak andin tiba tiba
"Hah!" Kaget kirana
"Ayok ikut ke Belanda" ajaknya lagi
"Jangan bercanda lah ndin, lagian itu kan bukan jalan jalan juga, mereka mau ketemu keluarga lo kan" ujar kirana
"Kamu udah aku angep kakakku sendiri na, kamu yang nemnin aku disini" jawab Andin.
"Ikut ya?" Tanyanya lagi. "Kalau perlu tante kamu ajak,"
"Emang ngak ganggu?"
"Ganggu apa sih? Aku malah seneng na!" Jawab Andin
"Yaudah deh gue ikut ya"
"Serius!"
"Iya Andin"
"Aaaaaa! Kiranaaa, makasih" girang Andin sambil memeluk kirana, persahabatan yang diidam idamkan semua orang wkwk..
"Tante ikut gak na?" Tanyanya setelah melepaskan pelukan mereka
"Nyokap gue balik ke Surabaya Ndin, jadi gak bisa." Ujar kirana
"Yahh, yaudah deh" lirih Andin
Andin memang sudah sangat dekat dengan ibu kirana, apa lagi ibu kirana sudah menganggapnya anak sendiri, tidak pernah membeda bedakannya dengan kirana.
Kirana dan Andin pun melanjutkan mengobrol ringan, ada saja yang mereka bicarakan hinggah terdengar gelak tawa mereka..
*
*
*
*
Andin, kirana dan lainnya kini tengah beres beres untuk pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Destiny
Short StoryThis Story about Aldebaran and Andin. seorang Aldebaran yang pernah merasakan pahitnya penghianatan bertemu dengan seorang gadis yang perlahan mampu menghapus rasa pahit itu." siapa gadis manis itu." Batin lelaki itu. " siapa dia...... Akan kah tak...