8. Gosip

249 32 9
                                    

Jangan lupa buat follow Authornya terlebih dahulu.

Kalau pengen lebih kenal dengan authornya, bisa langsung kepoin :

IG : @Wahyu_idah
Twitter : @wahyu_idah
Tiktok : @Wahyu_idah

Sesuai dengan ucapannya kemarin, hari ini Hana diantar oleh Tian ke kampus. Di sepanjang jalan, Hana benar-benar memperhatikan setiap detailnya, untuk mengingat perjalanan dari rumah menuju kampus.

"Lo yakin besok bakal berangkat sendiri?" tanya Tian memastikan.

Hana mengangguk yakin. "Yakin kok, lo gak usah khawatir gitu. Gue pengen lebih mandiri. Selama ini, gue selalu saja ngerepotin lo," tuturnya.

"Gue gak merasa di repotin. Selama ini gue ikhlas ngelakuin apapun demi lo. Karena lo orang yang sangat berarti dalam hidup gue."

Inilah yang gue takutin sekarang Tian, setelah berbicara dengan Hana pemilik tubuh ini, gue jadi takut, lo menyimpan perasaan lebih terhadap raga ini. Meski terlambat, tapi gue nggak pengen lo semakin dalam lagi masuk dalam hidup gue, karena tujuan gue kali ini adalah membuat Rigel mencintai gue. Dengan begitu gue bisa kembali ke kehidupan nyata gue. Kalau gue tetap bareng lo, yang ada gue semakin nyakitin lo dan bisa jadi gue juga balas mencintai lo, yang artinya gue gak bakal bisa balik lagi ke dunia gue.

Jujur saja karena cowok fiksi, adalah idaman bagi anak wattpad, dan gue adalah salah satunya. Apalagi pesona cowok fiksi gak bisa diraguin lagi. Tapi, satu hal yang gak bisa gue sangkal kebenarannya, bahwa yang fiksi selamanya tidak akan pernah bisa tergapai dan menjadi nyata. Gue gak mau selamanya terjebak dalam dunia ini. Maka dari itu, gue lebih memilih untuk menganggap bahwa semua ini hanyalah mimpi.

Cara lo mandang gue ... terlihat jelas bagaimana lo begitu mencintai sosok Hana Putri Senja ini. Tapi Hana yang dulu telah tiada. Yang ada kini hanya jiwa Rika Mufita yang tersesat dalam raga Hana Putri Senja.

Gue akui kalau perlakuan gue ini bakal nyakitin lo, tapi lebih menyakitkan lagi, jika nanti lo melihat gue bersanding dengan laki-laki lain. Karena tujuan gue di sini hanya untuk Rigel. Meski gue sendiri gak yakin, apa gue bisa meraih sosok fiksi seperti Rigel!?

"Han?" panggil Tian menyadarkan Hana dari lamunannya.

"Y-ya?" Hana mengerjab bingung.

"Lo sekarang banyak ngelamun. Apa ada hal yang sedang lo pikirin?" Hana menggeleng sembari tersenyum tipis.

"Enggak ada," kilahnya. Suasana kembali hening. Tidak ada celotehan seperti biasanya. Tian merasa benar-benar tidak nyaman. Entah mengapa, dia merasa kini hubungan pertemanannya dengan Hana kian merenggang. Atau Hana memang sengaja menjauhinya.

"Lo marah sama gue?" Ragu-ragu Tian bertanya. Hana kembali menggeleng.

"Gak ada alasan buat gue marah sama lo. Selama ini lo udah menjadi sahabat terbaik bagi gue. Cuma kali ini, gue nggak pengen terus bergantung sama lo. Kita bakal tetap sahabatan kok, meski nanti kita gak berangkat bareng lagi," tutur Hana. Tian hanya mengangguk, mencoba memaklumi keputusan Hana, meski sebagian dirinya merasakan kehilagan.

"Kalau gue ada salah bilang ya!?"

"Lo gak ada salah sama sekali, Tian. Jangan mikir yang aneh-aneh." Gemas Hana. Tian pun tersenyum tipis dan mengangguk kecil mendengar ucapan Hana.

Sesampainya di kampus Hana segera berpamitan dan turun dari mobil Tian. Namun, Tian menghentikan langkah kaki Hana dengan mencekal lengan tangannya.

"Tunggu, gue anter lo ke fakulitas lo ya?" tawar Tian. Hana menggeleng. "Gue bisa sendiri Tian, yaudah ya, bye Tian," pamit Hana segera pergi meninggalkan Tian yang termenung memikirkan penyebab perubahan sikap Hana. Meski Hana sudah meyakinkannya, tapi rasanya aneh jika Hana tiba-tiba jauh darinya.

RIGEL MY WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang