14. Kedekatan

128 22 6
                                    

Jangan lupa buat follow Authornya terlebih dahulu.
Kalau pengen lebih kenal dengan authornya, bisa langsung kepoin :

IG.          : @Wahyu_idah
Twitter : @Wahyu_idah
Tiktok   : @Wahyu_idah /
                  @Tulisan_wattpad

"Stop! Stop! Stop!" Rigel menghentikan laju motornya saat Hana menyerukan kata stop sembari menepuk pundaknya kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Stop! Stop! Stop!" Rigel menghentikan laju motornya saat Hana menyerukan kata stop sembari menepuk pundaknya kasar.

"Lo mau turun di sini?" tanya Rigel, pasalnya ini masih jauh dari rumah Hana.

"Tungguin gue sebentar, ada yang mau gue beli." Tanpa menunggu balasan Rigel Hana berlari menuju sebuah apotek. Menghela napas panjang, Rigel mencoba untuk bersabar.

Tak lama kemudian, Hana datang dengan sekantung obat di tangannya.

"Udah yuk!"

"Gue sekarang berasa ganti profesi jadi Babang Tukang Ojek," gumam Rigel pelan.

Mereka berdua akhirnya tiba di sebuah rumah minimalis. Rumah yang pernah Rigel lihat di malam hari itu, kini terlihat jelas begitu asri di siang hari. Rigel menatap Hana yang menyodorkan sekantung kresek.

"Apa?" tanyanya tak mengerti.

"Obat buat luka lo." Ucapan Hana tersebut membuat Rigel menaikan sebelah alisnya.

"Gue gak butuh!"

"Terima aja, sebagai ucapan terima kasih karena udah nganterin gue pulang, ya ... meski kejadian tadi juga akibat kelakuan lo dan teman-teman lo itu. Kalau kalian nggak tawuran, gak bakalan gue diturunin sama Bang Ojek di tengah jalan," gerutu Hana. Rigel melepas helm yang tengah dikenakannya. Menatap tajam ke arah Hana.

"Kalo gak ikhlas, gak usah ngasih!"

"Gue ikhlas!" seru Hana sembari berkacak pinggang. Membalas tatapan tajam Rigel.

"Loh Han, kamu sama siapa?" tanya seorang wanita paruh baya mengagetkan mereka berdua.

"Eh, Bunda. Em ... Hana lagi sama temen. Iya temen," jawabnya gugup.

"Kok temennya gak disuruh masuk?"

"Siang Tante, maaf Tente tapi sepertinya, saya harus langsung balik. Tadi saya cuma nganter Hana pulang aja kok Tan," sela Rigel.

"Loh kenapa dengan muka kamu?" tanya Nopi dengan menatap lekat ke arah wajah Rigel. Rigel terdiam entah bingung harus menjawab apa. Lalu Nopi berganti menatap penuh tanya kepada Hana, saat tak mendapatkan jawaban dari Rigel. "Hana temennya itu sakit loh, kok nggak diobati dulu lukanya. Suruh masuk gih dan obatin lukanya," titah Nopi, kemudian berlalu masuk ke dalam rumah.

Menghela napas panjang, Hana membuka gerbangnya lebar-lebar. "Masuk! Gue gak mau terlihat buruk di mata Nyokap!" Hana pun memasuki rumah, diikuti Rigel di belakangnya.

RIGEL MY WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang