Bab 5

500 85 0
                                    

Chris dan timnya sudah sampai didepan rumahnya, Chris langsung berlari masuk kedalam.

Saat masuk, isi rumahnya sudah amburadul dan banyak sekali peluru yang berserakan di lantai. Dinding rumahnya sudah bolong karena peluru dan dimana suami, adik serta anaknya!?

"Leon!! Claire!!" Teriak Chris.

Dia naik keatas dan memeriksa seluruh rumah dengan dibantu oleh timnya disana.

Tapi Leon, Claire serta rose tidak ada!

"Damn it!!!!!" Teriak chris marah.

Terdengar suara sirine polisi didepan, mungkin para tetangga melapor pada polisi setelah mendengar suara rentetan tembakan dari rumah Chris.

Chris berjalan kearah ruang kerjanya, dia ingin memeriksa CCTV yang ada didalam rumah nya. Dengan amarah dia memeriksa CCTV itu bersama Piers dan yang lainnya.

Dan ketemu, terlihat saat-saat sebelum orang-orang itu menyerang. Dimana mereka masih terhubung melalui sambungan Vidio dan sampai seseorang mendobrak pintu lalu masuklah beberapa orang yang langsung menembakki Leon serta Claire.

Mereka juga melihat jika Leon dan Claire tersungkur karena ditembakkan bius dan tidak sadarkan diri.

"Dia!!" Teriak Piers sembari menunjuk seseorang yang berdiri didepan Leon.

"Jake Muller" ucap Chris dingin.

...

Chris dan timnya langsung bergegas pergi ke markas BSAA untuk melacak Leon.

Emang bisa? Bisa karena Chris memberikan kalung berisi alat pelacak pada Leon dan Rose.

Dengan amarah Chris masuk kedalam markas, orang-orang sampai menyingkir dari jalan karena takut dibanting oleh Chris.

Dia sedang menuju ke ruang kontrol karena Nikolas juga sudah disana sembari melihat CCTV yang dikirimkan oleh Chris tadi.

Brak!

Chris menendang pintu kaca itu hingga pecah, padahal pintu itu sangat kuat karena dibuat dengan kaca khusus yang tidak mudah dipecahkan.

Apalagi hanya ditendang seperti itu.

"Chris, kau merusak properti markas" ucap Nikolas.

"Dimana Leon sekarang" ucap Chris dingin.

"Kami masih mencarinya" ucap Nikolas.

Chris menghela nafasnya kasar lalu menggebrak meja kayu itu hingga terbelah menjadi dua disana.

"Damn" umpat Chris.

Wajahnya sudah memerah karena amarah disana, dia sungguh marah.

Dia duduk dengan kesal dan menunggu para hacker itu melacak dimana keberadaan suami, adik serta anaknya itu.

"Sepertinya mereka membawanya kedalam pesawat, lokasi terakhirnya adalah bandara XX. Mungkin saat diudara koneksi ke alat pelacak itu memudar, dan itu akan normal lagi saat mereka mendarat di tempat tujuan" ucap salah satu hacker.

"Kau tidak bisa mengetahui mereka akan kemana?" Ucap Chris.

"T-tidak" ucap hacker itu gugup.

Nada bicara Chris sangat tinggi bersahabat saat didengar tadi. Suara datar+dingin Chris membuatnya merinding.

"Aku harus menunggu begitu?" Ucap Chris.

"Ya, tidak ada pilihan lagi. Sekarang tenang dan dinginkan kepalamu, jika kau emosi seperti itu... Semuanya akan berantakan" ucap Nikolas.

"Yes sir" ucap Chris.

Setelah beberapa saat, hacker itu mengangkat tangannya.

"Mereka ada di sebuah desa yang terletak di Transilvania, Romania" ucap hacker itu.

"Aku akan kesana bersama timku" ucap Chris cepat.

"Tidak, aku akan mengirim tim lain untuk misi ini" ucap Nikolas.

Chris berbalik dan berjalan kearah Nikolas dengan marah disana.
"Sir! Biarkan timku yang mengambil misi ini!!!" Teriak Chris.

"Emosimu akan tidak stabil nantinya, kita harus tetap profesional dalam menjalankan misi, Chris" ucap Nikolas.

"Damn, sir! Aku bersumpah akan melakukan semuanya dengan sempurna seperti sebelum-sebelumnya! Berikan misi itu pada timku" ucap Chris.

"Dengan satu syarat" ucap Nikolas.

"What?" Ucap Chris.

"Jika ada yang terinfeksi apapun disana, langsung bunuh. Mau itu Leon, Claire bahkan Rose sekalipun, kau harus langsung membunuhnya" ucap Nikolas.

Chris diam sebentar.

"Okay, aku akan melakukan itu" ucap Chris.

"Jika kau melanggar perintah, kau tahu akibatnya captain Redfield" ucap Nikolas.

"Yes sir!" Ucap Chris.

"Misi ini aku berikan pada tim Alpha. Kalian segera pergi ke Romania, berantas Jake Muller, Blue Umbrella dan para bioweapon yang mereka ciptakan" ucap Nikolas.

Chris langsung berlari pergi dari sana untuk memberitahukan teman-temannya jika mereka yang mendapatkan tugas ini.

Nikolas menatap kepergian Chris.

"Beritahu anggota timnya, bunuh siapapun yang terinfeksi disana" ucap Nikolas.

"Yes sir" ucap sekretarisnya.

...

Mereka sudah siap untuk terbang ke Romania, negara dimana Leon dibawa oleh blue Umbrella.

Mereka sedang berdiskusi untuk strategi saat sudah sampai di desa itu.

"Kita tidak tahu apa yang akan terjadi disana nantinya, aku hanya ingin kalian berhati-hati dan selalu waspada" ucap Chris.

"Yes captain!" Ucap mereka.

"Serta... Tolong bantu aku untuk menemukan keluargaku, ini bukan perintah tapi permintaan" ucap Chris.

"Captain, tanpa kau bilang kami akan membantumu menemukan keluargamu. Jangan khawatir karena kami akan selalu bersamamu apapun yang terjadi" ucap Piers.

Chris tersenyum mendengar itu.
"Terimakasih" ucap Chris.

"Now, Move! Move! Move!" Teriak Chris.

Mereka yang sedang dipinggir lapangan lepas landas langsung berlari kearah pesawat yang sudah siap untuk membawa mereka terbang ke Romania itu.

Pesawat itu mulai lepas landas dan terbang pergi dari Raccoon City menuju Romania dengan sangat cepat.

Nikolas menatap keberangkatan mereka dari atas gedung BSAA.

"Tuhan bersama kalian" ucap Nikolas sembari memegang salib ditangannya.

.

.

.

TBC

After Darkness To Light: Infinite DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang