Chapter 1

110 8 9
                                    

Hari pertama mereka di sekolah telah dimulai, David dan Violla menyembunyikan hubungan mereka berdua dari teman sekolahnya.

Di sekolah David sedang duduk sendiri di dekat tangga.

"Hai bro, kenalin nama gw Boy." Boy mengulurkan tangannya mengajaknya berkenalan.

"Hai Boy, nama gua David, salam kenal." balas David dengan menjabat tangan Boy sembari berdiri.

"Lu tau kan musuh dari sekolah kita ini?" Boy dengan melepas salaman tangannya.

"Apa? apakah sekolah kita mempunyai musuh?" David yang polos dan menggaruk kepalanya dan mengajaknya duduk.

"Ternyata lu belom tau? kalau sekolah kita itu musuhan sama sekolah Laskar Pelajar, udh lama banget sekolah kita musuhan dengan sekolah itu." Boy dengan duduk di samping David.

"Owh iya kah? gua belum tau itu, thanks ya informasinya dari lu." David yang duduk di samping Boy mulai mendekatkan jaraknya agar mendengar dengan jelas.

"Ya selow aja, eh ya lu jangan sampe punya pacar di sekolah musuh kita ya, kalau gk lu bakal di hajar sama kakak kelas kita, soalnya dulu udh ada yang melanggar aturan itu." Boy yang memperingati David dengan menunjuk David tepat di mukanya.

"Thanks Boy informasi dari lu." David yang menepuk pundak Boy dan menurunkan tangan Boy yang menunjuknya dari tadi.

"Ywdh gw mau balik lagi ke kelas gw, soalnya jam pertama udh mau mulai." Boy yang berlalu masuk ke dalam kelasnya meninggalkan David di tempat duduk.

"Oke Boy." David dengan David masuk juga ke dalam kelasnya.

Sebelum jam pertama dimulai dan sambil menunggu guru datang David membuka hp nya dan memberi kabar kepada pacarnya.

"Sayang!!" ketik David di dalam chattingnya dengan muka yang cemas.

"Sayang!!! Penting." lanjut David yang mulai kesal chatnya tidak di bales.

"Iyah kenapa beb?" Violla dengan penuh tanda tanya yang membalas chatting dari David.

"Kayaknya kita harus break dulu deh." ketik David yang mulai menunjukkan muka serius.

"Loh kenapa?" Violla kaget karena membaca chatting dari David.

"Soalnya tadi aku baru dikasih tau kalau ada yang melanggar peraturan untuk ada cinta di antara sekolah kita pasti bakal di hajar oleh kakak kelas." David menjelaskan semuanya kepada Violla melalui chattingan mereka berdua.

"Tuh kan bener, jadi kita break aja dulu nih?" Violla yang mulai paham akan penjelasan dari David.

"Gak ada jalan lain, kita harus break dulu untuk sementara dan aku akan mencoba untuk menghapus tradisi ini dengan caraku sendiri." David yang sudah tidak punya cara lain dan meminta itu dari Violla.

"Hemm oke beb, sebenernya ini berat bagi aku tapi demi keamanan dan keselamatan kita bersama aku harus ikhlas putus dari kamu." Violla yang berat melepas David harus setuju di dalam chatting mereka dengan menghela nafas berat.

"Tapi aku janji pada kamu, kalau aku bakal melamar kamu setelah lulus SMA dan aku telah mempunyai pekerjaan tetap." janji David kepada Violla untuk mencoba membuat Violla tenang dan menunggu David.

"Oke beb aku tunggu janji kamu itu." Violla yang pasrah akan keadaan karena chat dari David.

"Ywdh, aku mau lanjut belajar lagi soalnya guru aku sudah di depan kelas." David langsung mematikan hp nya karena guru mulai memasuki kelasnya.

"Oke baby." Violla membalas chat David  yang hanya ceklis 1.

Selama jam pelajaran David tidak fokus untuk memperhatikan materi yang dijelaskan oleh gurunya.

Sampai akhirnya David merencanakan sesuatu saat istirahat nanti.

"Baiklah nampaknya gua harus menyelesaikan tradasi kuno ini dan aku harus menjadi pemimpin di sekolah ini." gumam David di dalam hatinya yang sedang melamun.

Waktu istirahat pun telah tiba dan David menemui Boy kembali.

"Woi Boy!!" ucap David yang menghampiri Boy di dalam kelas yang sedang belajar.

"Oit kenapa?" tanya Boy yang melambaikan tangannya.

"Lu tau siapa pemimpin sekolah kita? atau disebut dengan pentolan sekolah ini?" tanya David dengan muka yang sangat serius.

"Iya gw tau, emangnya kenapa?" tanya Boy sembari membaca bukunya.

"Anterin gw ketemu sama dia." pinta David yang menarik tangan Boy.

"Ha lu mau apa ketemu sama pentolan sekolah ini?" tanya Boy dengan melepas tangannya.

"Gua mau negosiasi sama dia untuk menghapus tradisi kuno sekolah kita yang selalu bermusuhan kepada sekolah Laskar Pelajar." ucap David yang menjelaskan keinginannya.

"Ha Loe udh gila?!!!" tanya Boy dengan memberhentikan aktivitas membaca buku.

"Iya gw udh putusin itu, kalau negosiasi itu tidak berjalan mulus maka aku akan menggantikan dia menjadi pentolan sekolah ini." ucap David dengan muka yang serius akan tujuannya.

"Emang kenapa lu pengen banget ngehapus tradisi ini?" tanya Boy dengan pandangan menyepelekan.

"Sebenernya gw udh punya pacar sejak SMP yang ada di sekolah Laskar Pelajar itu dan gua mau memperjuangan cinta gua." ucap David yang menjelaskan tujuan dari dia meminta bantuan Boy.

"What lu ngelanggar peraturan sekolah ini?" tanya David yang kaget dan menutup bukunya.

"Itu peraturan tidak resmi kan? yang hanya di buat oleh kakak kelas kita terdahulu?" tanya David dengan mengambil buku Boy.

"Iyah sie, tapi gw gk mau terlibat masalah ini yah..." ucap Boy dan langsung mengambil kembali bukunya dan lanjut membaca.

"Aman tenang aja." ucap David dengan menenangkan David.

"Ok deh gw bakal bantu lu ketemu sama pentolan sekolah kita." ucap Boy dengan terpaksa.

"Kapan lu mau anterin gw?" tanya David dengan tidak sabar.

"Setelah pulang sekolah nanti." ucap Boy yang melanjutkan bacaannya.

#Next Chapter 2

CINTA BEDA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang