Chapter 3

32 7 0
                                    

Setelah selesai urusannya dengan pentolan sekolah Harapan Tunggal, David mulai menggerakkan anak buahnya untuk menuju ke sekolah Violla yaitu Laskar Pelajar.

Saat sampai disana alangkah terkejutnya David melihat orang yang dia perjuangkan sampai berani melawan pentolan sekolahnya justru mengkhianati cintanya.

"Violla!!!" David melihat Violla yang sedang mau beradu mulut dengan pentolan sekolah Laskar Pelajar.

"Ets tunggu dulu, lu mau apa kesini? terus ngapa manggil ketua pentolan sekolah Laskar Pelajar?" salah satu anggota Laskar Pelajar yang memberhentikan langkah David.

"Diem Lo gk usah banyak bacot!" David langsung menampolnya yang langsung pingsan, dengan tindakan David membuat dua kubu sekolah itu memanas dan pecahlah tawuran di tempat tongkrongan Laskar Pelajar.

Namun dengan adanya David, semua anggota Laskar Pelajar berhasil dengan mudah di taklukan oleh anak anak Harapan Tunggal.

"Violla! kamu ngapain sama dia hah?!" David yang marah menunjuk muka Violla dan mengepalkan tangannya.

"A-aku bisa jelasin semuanya." Violla gugup karena terpergok oleh David.

"Dia itu pacar gw bang." pentolan sekolah Laskar Pelajar yang masih terbaring tak berdaya setelah bertarung melawan David.

"Apa?!! beraninya lu pacarin cewe gw!! tai lu semua." David langsung menampol sekali lagi pentolan sekolah Laskar Pelajar.

"Asal lu tau La, gw rela ribut sama pentolan sekolah gw demi gw bisa ngehapus tradisi kuno di antara sekolah kita! tapi apa sekarang hah?! lu khianatin gw, percuma gw udh ribut sama kakak kelas gw, gw mesti nerima luka yang harusnya terobati sama cinta kita yang kembali bersama, tapi lu sekarang malah pacaran sama si brengsek satu ini!" David yang sangat cemburu dan marah hampir menampar Violla namun terhalang oleh perasaannya.

"Tunggu dulu David, aku bisa jelasin semuanya." Violla mencoba menjelaskan semua yang David lihat bahwa tidak seperti yang dilihat David.

"Lu mau jelasin apa lagi sekarang?! setelah pacar baru lu gw bantai?! apa hah?! lu sekarang nyari perlindungan sama gw yang udh jadi pentolan sekolah Harapan Tunggal gitu?! Najis gw pernah pacaran sama cewe munafik kayak lu, yang gk bisa pegang omongannya." David sudah terlalu sakit hati kepada Violla.

"Ta-tapi Dav." Violla kembali mencoba menjelaskan semuanya kepada David namun David tidak mau mendengarnya.

"Tapi apa lagi?! gw udh muak sama lu." David sangat kesal dan cemburu akan perilaku yang dilihat oleh mata kepala David sendiri

"Dari pada gw makin emosi disini mending kita cabut aja, ayo pergi!!" David langsung mengajak kelompoknya balik ke tempat tongkrongan.

Mantan pentolan sekolah Harapan Tunggal berkata.
"MAMPUS LO SEKARANG!" sambil menendang punggung pentolan sekolah Laskar Pelajar.

David dan kelompoknya kembali ke markas mereka dan David langsung meninggalkan semua kelompoknya untuk pergi menyendiri di bawah pohon kelapa.

"Dav, gua tau apa yang lu rasain sekarang, ini yang gua takutin kalau lu punya pacar yang beda sekolah sama lu, pasti akhirnya lu bakal di kecewain begini Dav, tapi gw percaya lu pasti bisa move on dari dia." Boy datang untuk menemani David dibawah pohon kelapa.

"Terimakasih atas masukan lu Boy, tapi gw menta tolong sama lu untuk tinggalin gw sendirian disini, lu mendingan bersama yang lain dan dampingi mereka, gw butuh beberapa waktu untuk nenangin pikiran gw." David yang menyuruh Boy pergi dan membiarkannya sendiri.

"Oke Dav, gua percaya sama lu kalo lu bisa bangkit dari titik terendah lu sekarang, kita semua nunggu lu di markas." Boy sembari meninggalkan David yang ingin menyendiri.

"Oke Boy terimakasih." David yang kembali merenungi semua yang telah terjadi.

Angin yang berhembus cukup kencang membuat suasana sangat cocok untuk merenung bagi David.

Setelah beberapa jam kemudian David kembali menemui semua anggotanya, karena dia sudah berhasil melewati masa galaunya.

"Oke semua kita akan serang semua musuh musuh kita besok, dan gw yang akan langsung ada di depan memimpin kalian semua, bagaimana kalian setuju dengan rencanaku ini?!" David kembali kepada anak buahnya dengan muka yang masih cukup sedih atas keadaan ini.

"Kami setuju!! telah lama masa kejayaan sekolah ini hilang, sekarang saatnya untuk kita kembali berjaya." seluruh anggota secara bersamaan yang membuat markas itu bergetar.

"Oke kita akan serang sekolah yang mana dulu menurut kalian sangat mengancam bagi sekolah kita?" David bertanya kepada semuanya.

"Sekolah Sceat Dav, itu musuh terbesar kita setelah Laskar Pelajar yang kita telah kalahkan." mantan pentolan sekolah berdiri untuk memberitahu bahwa dia yang berbicara.

"Oke kita akan serang mereka langsung di tempat tongkrongan mereka, kita harus bikin mereka tunduk kepada sekolah kita!!" perintah David untuk semua orang dengan mengangkat tangannya.

"Yaa!!!!" teriak semua orang.

"Baiklah semua harus berkumpul besok setelah kita pulang sekolah disini tepat waktu." perintah David sekaligus membubarkan semuanya.

"Siap!!" semua orang kemudian membubarkan dirinya masing masing.

#Next Chapter 4

CINTA BEDA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang