Chapter 9

15 2 0
                                    

Sesampainya di sekolah Laskar Pelajar.

"Woi Dav." Boy langsung berlari menghampiri David yang lagi gandengan tangan dengan Violla.

"Lah iya Boy lu masuk sini juga?" David memeluk sahabatnya.

"Yoi, kan gua temen lu, pasti lah gua ikutin lu Mulu hahaha." Boy melepas pelukan Boy takut di kira homo:v

"Eh Dav, lu udh baean sama Violla?" Boy menunjuk Violla yang disamping Boy.

"Iya lah, lu gk liat tangan kita?" David menunjukkan tangannya yang memegang erat tangan Violla.

"Widih ada yang balikan nih ye wkwk, jangan lupa lah teraktiran makan bakso sama gua." Boy menurunkan tangannya yang tadi menunjuk Violla.

"Gampang itu mah gw ajak lu makan bakso di pinggir makam mau?" David tertawa sendiri karena perkataan nya.

"Seh makan bakso deket makam, entar Abang abangnya setan lagi dih ogah gua mending lu ajak gua makan bakso di kantin." Boy menggaruk kepalanya.

"Nah ywdh gampang itu entar gw traktir pas istirahat gimana deal?" David mengulurkan tangannya.

"Deal!!" Boy langsung menjabat tangan David tanda sepakat dengan tawaran David.

"Owh ya Dav, kelas kita bertiga barengan njir keren amat haha." Boy tertawa dengan keadaan itu.

"Lah yang bener lu? bagus dah klo begitu jadinya gw bisa terus terusan sama Violla haha." David tersenyum melihat Violla yang salting dan memeluknya.

"Dah dah ayo masuk dari pada kita ngobrol di depan tangga Mulu dah kaya lagi di hukum sama guru, lu mau duduk dimana? bareng gua atau bareng doi lu?" Boy langsung mengajak mereka ke kelas.

"Ya jelas lah, gw sama Violla, ya gk la?" David menoleh ke arah Violla dan mengedipkan mata genit.

"Iya lah David kan pacar gw." Violla langsung mengajak duduk David di samping mejanya.

"Ywdh ywdh seterah kalian dah, bakalan jadi nyamuk dah gw." Boy langsung kembali ke tempat duduknya.

Waktu istirahat berbunyi dan Boy langsung menghampiri tempat duduk David dan Violla.

"Woi berduaan Mulu lu pada, ayo ke kantin katanya mau traktir gw makan." Boy menggebrak meja David.

"Astaga lu kaga bisa liat gw bermesraan gitu sama Violla?" David kaget karena mejanya tadi di gebrak lumayan keras oleh Boy.

"Dari tadi gw diem anjer, jadi sekarang lu harus penuhin kesepakatan kita pas mau masuk." Boy sedikit kaget karena David tiba tiba bangun dari kursinya.

"Ywdh ayo gas, lu mah kaga sabaran kampret, ayo Olla kita ke kantin traktir anak pea satu ini." David langsung menggandeng tangan Violla.

"Seh gua kaga di gandeng juga nih?" Boy mengulurkan tangannya dengan bercanda.

"Kalo gw gandeng tangan lu, entar di kata homo lagi gw sama anak anak sini, jalan sendiri bisa kan lu?" David menepis tangan Boy yang tadi meminta di pegang.

"Hahaha baperan anjir." Boy langsung berjalan paling depan.

Di kantin saat Boy, David dan Violla makan bakso datang anak anakan kakak kelas mereka yang mencoba mengganggu Violla.

"Hai manis, sendirian aja nih, gue temenin ya." cowo itu mengelus pipi Violla.

"Woi ajg, lu gk liat ada gw di sini? berani beranian lu megang pipi pacar gw." David langsung memegang tangan cowo yang tadi mengelus pipi Violla dan memelintirnya hingga membuat tangan itu keseleo.

"Awas ya lu awas lu, pulang gue bantai." Kakak kelas itu langsung cabut dari tempat makan David, Violla dan juga Boy.

"Ya gw tungguin di depan gerbang, klo gada cupu lu tai ajg!" David membalas ancaman kakak kelas itu dengan nada yang tinggi.

Semua orang yang ada di kantin kini memperhatikan David karena telah berani menantang anggota Genk terkuat di sekolah Laskar Pelajar.

tiba tiba salah seorang di kantin menghampiri mereka.

"Bro lu gk tau siapa tadi yang lu tantang?" anak culun itu duduk di samping Boy.

"Kaga lah anjir gw anak baru disini, emang mereka siapa si beranian megang pacar gw." David menghentikan makannya dan ngobrol dulu sama anak culun itu.

"Mereka itu Genk terkuat di sekolah ini, bahkan mereka saja berani melawan guru dan hanya mereka yang sering membully anak anak yang kaya gw, karena gw culun." anak culun itu langsung clangak clinguk melihat sekelilingnya.

"Owh, makasih ya informasi dari lu, tapi gw gk bakal takut hadepin mereka semua dan pasti gw bikin sekolah ini bebas dari bully." David berkata dengan muka yang sangat penuh percaya diri dan meyakinkan.

"Oke deh klo itu yang lu mau, btw kenalin nama gw Joko." anak culun itu meminta bersalaman sebagai tanda pertemanan.

"Owh nama lu Joko keren juga, kenalin nama gw David dan ini nama nya Boy kepanjangannya Boyiler tapi panggil aja Boy." David memperkenalkan anak culun itu dengan Boy.

"Sialan nama gua cuman Boy doang Jok, jadi jangan dengerin dia suka ngaco orangnya." Boy menjabat salam dengan Joko.

"Owh ya gw boleh ikut gabung makan di sini sama kalian gk?" Joko meminta izin kepada David dan Boy.

"Boleh boleh aja kita mah asal jangan buat rese sama kita pasti kita jagain kayak keluarga sendiri." David melirik ke arah Boy.

"Ha bener tuh kata David, gabung aja sama kita makan bareng disini kan jadinya gua sama David punya temen di mari." Boy memberikan tempat duduk kepada Joko.

"Terima kasih Boy dan David." Joko duduk di samping Boy dan juga David karena meja itu berbentuk oval.

#Next Chapter 10

Bagaimana nasib Boy dan David yang akan melawan Genk terkuat di sekolahnya sekarang?

Akan terjawab di Chapter 10

CINTA BEDA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang