Chapter 4

29 6 0
                                    

Selama sekolah berlangsung, David sebenarnya masih menyimpan rasa galaunya karena wanita yang di perjuangkan malah menusuknya dari belakang.

"Ahh ilah ngapain gw pake jadi pentolan sekolah ini segala hanya demi Violla? bodoh banget gw, padahal dia aja udah bisa move on dari gw, masa gw gk bisa." pikir David di dalam hatinya.

"David!!!" gurunya meneriaki David yang sedang bengong.

"Iy-iya Bu kenapa?"David yang kaget mendengar teriakan gurunya.

"Kamu dari tadi bengong mulu, kamu perhatiin pelajaran Ibu gk?!, kerjain soal di depan!" guru itu langsung menunjuk David dengan muka marah.

"Saya gk bisa ngerjainnya Bu, soalnya saya gk perhatiin tadi." David menjawab jujur dengan muka ketakutan.

"Yasudah keluar kamu dari kelas ini, diri di depan pintu sampai pelajaran saya selesai!" perintah guru itu yang langsung dilaksanakan oleh David menuju keluar kelas.

Sembari berjalan David menggerutu. "Sialan, mana hati lagi galau eh malah kena hukuman disuruh diri di depan pintu kelas hadeh."

"David!! kamu ngomong apa?!" guru David yang mendengar gerutuan David.

"Eng-engga Bu gpp kok gpp." David mengeles akan perkataan gurunya.

"Karena kamu saya kasih hukuman malah ngoceh gk jelas, saya tambahin hukuman kamu gk boleh masuk kelas sampai istirahat!!" guru David semakin marah karena perilaku David yang tidak menghargainya.

"Iye iye Bu etdah santay aja kali." David dengan muka sengal.

"David!!" gurunya langsung menegur David.

"Iya Bu iya maap maap." David langsung lari ke depan kelas dan menjalankan hukumannya.

Selama di depan kelas David menengok ke arah kelas Boy, dan terlihat Boy juga lagi di hukum berdiri di depan kelas.

"Sut sut." David memanggil Boy sembari melambaikan tangannya.

Boy menoleh.

"Apaan?" Boy melihat David yang memanggil.

"Lu dihukum juga? haha cupu lu." David meledek Boy yang sedang dihukum juga di depan kelas.

"Yeh lu kan juga di depan berarti lu juga dihukum oon." Boy yang tak terima dirinya diledekin.

"Hahaha." David tertawa sangat kencang.

"David!! jangan ganggu teman temanmu belajar di dalam kelas!" gurunya langsung meneriaki David dari dalam kelas yang langsun membuat David terdiam.

"Iyah Bu maaf."David kemudian diam sejenak.

Tapi namanya juga anak bandel udh dibilang suruh diam ya tetap aja ngobrol sama Boy.

"Boy entar kita jadi pulang sekolah?" David kembali bertanya kepada Boy.

"Jadi lah Dav masa engga sih." Boy mendekati David agar lebih enak ngobrolnya.

"Ok ok, nanti kumpulin anak anak ya, gw dateng setelah yang lain kumpul." David mengobrol secara pelan pelan karena takut obrolan mereka di dengar gurunya.

Ternyata guru David menguping dari balik pintu dan langsung membuka pintu dengan keras yang membuat David jatuh tersungkur ke depan karena dia lagi diri di depan pintu.

"Apa yang kalian maksud tadi" guru David menguping obrolan David dari balik pintu dan langsung membuka pintu, kemudian mencari keberadaan David.

"David!!! dimana kamu?" gurunya memanggil David dengan menoleh ke kanan dan ke kiri.

"Tuh Bu di bawah depan Ibu, jatoh dia tadi gara gara Ibu buka pintu kenceng banget." Boy yang kaget dengan guru David yang membuka pintu dengan keras.

"David bangun, cepat!!" guru David meneriakinya yang sedang terbaring di lantai.

David yang pura pura pingsan tidak menjawab perkataan gurunya.

"David, bangun gk? kalau gk bangun ibu injek tulang kering punya kamu ya??!!!" gurunya mengancam sembari mengangkat kaki dan bersiap untuk injek Joni kecilnya David.

"Iya Bu iya nih saya bangun tuh saya bangun kan Bu."David yang langsung bangun dari lantai karena takut di injek masa depannya.

"Apa yang tadi kalian rencanakan?" gurunya bertanya karena tidak jelas menguping dari balik pintu.

"Owh itu tadi saya mau maen futsal Bu sama Boy, Ya gk boy?!" tanya David.

"Iyah Bu, David jago soalnya maen futsal jadi saya ajak dia." Boy mengelak dari pertanyaan guru David.

"Oke, kali ini Ibu percaya sama kalian, tapi kalau sampe kalian bohong jangan salahin Ibu kalau orang tua kalian di panggil." guru David kembali mengancam Boy dan David.

"Bu, Ibu ngeledekin saya? kan saya udh gak ada orang tua Bu." David nyaut karena merasa tersinggung.

"Bodoamat itu mah DL." guru David menjawab dengan sangat kletus.

"DL apa itu Bu?" David yang belum tahu apa itu DL dan memasang muka polos.

"Derita Lo!! udh kamu bangun dan lanjutin hukuman dari Ibu buruan, atau mau Ibu suruh berdiri sampe pulang sekolah?" lagi lagi guru David mengancam dengan menunjuk muka David.

"Jangan dong Bu, entar David gk bisa maen futsal sama saya." Boy membela David dan menurunkan tangan guru itu.

"Ywdh suruh dia bangun dan jangan buat ulah biar kalian berdua bisa maen futsal sepuasnya." guru David langsung masuk ke dalam kelas untuk mengajar kembali.

"Vid bangun anjir, entar kita gk jadi lancarin rencana kita, ayo bangun bodoh!" Boy membantu David berdiri yang kembali duduk pas gurunya masuk.

"Sabar blok, gw masih cape dari tadi disuruh berdiri Mulu." David sangat cape dari tadi diri mulu.

"Ywdh GC bangun etdah." Boy kembali mencibir David.

"Iye iye nih gw udh bangun tuh." David langsung berdiri tegak dan melanjutkan hukumannya.

"Nah gitu dong, baru namanya David yang gua kenal wkwk."Boy kembali meledek David untuk sekian kalinya.

"Ywdh awas lu gk dateng, gw injek batang leher lu." David memberi ancaman kepada Boy dengan menarik kerahnya.

"Buseh serem amat temen gw ngancemnya, iya entar gw dateng bareng lu." Boy langsung melepaskan tangan David dari kerah miliknya.

Menit demi menit mereka jalani dengan di hukum bersama untuk berdiri di depan pintu kelas.

Waktu istirahat telah tiba, Boy dan David langsung duduk karena kecapean dan menyuruh temannya Boy untuk membelikan mereka makanan di kantin.

#Next Chapter 5

CINTA BEDA SEKOLAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang