Fifteen.

3.7K 493 106
                                    

*kasih komentar mu ya ges, aku capek nulis, setidaknya biar mendapatkan rating yang baik😭


Seharian Taehyung tidak bisa berhenti memikirkan apa yang akan terjadi pada mama nya. Begitu juga dengan maksud tujuan Jungkook, yang meminta Taehyung datang ke apartemen nya malam ini.

Sialan, benar benar menjengkelkan. Sejak tadi Taehyung tidak fokus bekerja, sampai sampai dia harus terkena omelan pengunjung yang tanpa sengaja salah mendapatkan menu hidangan. Pikiran nya bercabang, khawatir juga takut menghantui Taehyung namun tidak dia tampakkan.

Prank!

Taehyung yang kini tengah sibuk membersihkan meja caffe tempat nya bekerja. Sial, lagi lagi kecerobohan itu membuat sebuah gelas jatuh pecah tak beraturan. Paman Lim melihat nya, begitu juga Jo Yu yang datang untuk sekedar memastikan keadaan laki laki itu.

"Taehyung, ada apa?" Tanya Jo Yu.

"Tidak, sepertinya tangan ku licin. Gelas ini tergelincir dari genggaman ku."

"Apa ada yang luka?" Paman Lim menimpali, sungguh dia takut jika ada pegawai atau pengunjung nya yang terluka.

"Tidak ada paman, semua baik baik saja aku rasa." Jawab Taehyung, senyuman kecil palsu itu terukir indah di bibirnya.

Bergegas mencari alat pembersih lantai, Taehyung segera membersihkan semua kekacauan itu dan bersiap untuk pulang. Jo Yu bingung, tidak biasanya Taehyung begitu terburu buru. Dia bahkan tidak berbicara padanya seharian, ada apa dengan laki laki itu sebenarnya?

"Paman, sepertinya pekerjaan ku sudah selesai. Bisa aku kembali?"

"Ya tentu, seperti biasa aku akan mengatakan hati hati."

Taehyung mengangguk kecil, dia tersenyum tipis sebelum meletakkan semua atribut nya saat bekerja. Pandangan nya bersitatap dengan Jo, dan Taehyung hanya mengangguk kecil sebagai pertanda dia akan kembali lebih dulu.

Jo balas mengangguk kecil, mungkin memang Taehyung sedang butuh waktu untuk sendiri, karena itu Jo tidak berniat untuk mengganggu.

Caffe itu kembali tutup di jam 10 malam, semua pegawai juga pemilik nya telah kembali pada rumah masing masing. Hanya Taehyung seorang, yang masih berjalan dan merenung di tepian jalan.

Taehyung menghentikan sebuah taxi, untuk mengantarkan nya pada alamat yang sudah Jungkook beri. Jauh di lubuk hatinya, Taehyung merasa benar benar gugup, dan dia bingung harus bersikap bagaimana saat bersitatap kembali dengan laki laki itu.

Sorot lampu jalan kota Seoul menghiasi perjalanan Taehyung malam ini. Laju taxi nya terbilang normal, sampai akhirnya mobil taxi itu memasuki sebuah parkiran apartemen elit yang ada di lingkaran kota tersebut. Sopir taxi itu hanya tersenyum, Taehyung turun seraya memberikan uang jasa taxi miliknya.

"Terimakasih"

"Ya, sama sama." Jawab Taehyung.

Berbalik badan, berdiri menatap lekat gedung apartemen itu dalam dalam. Taehyung mulai melangkahkan kakinya memasuki apartemen ternama itu dengan perasaan ragu, menuju ke arah pintu lift sampai akhirnya dia menekan tombol nomer dimana tempat kamar Jungkook berada.

Saat pintu lift itu kembali terbuka, Taehyung berpapasan dengan banyak orang yang kini hendak bergantian menumpangi fasilitas tersebut. Keluar dari sana, Taehyung melirik setiap pintu yang bertuliskan sebuah nomer pengenal.

Berdiri di sebuah pintu, Taehyung bisa lihat dengan jelas nomer apartment itu benar benar seperti yang Jungkook berikan. 110, pintu apartemen yang kini ada di hadapan Taehyung benar adanya dengan yang Jungkook beritahu. Ragu, namun Taehyung tetap memberanikan diri untuk mengetuk pintu tersebut.

Young DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang