Taehyung melirik jam yang ada di kamar apartemen Jungkook, bergegas bangkit dan melihat sarapan yang mungkin sudah Jungkook siapkan. Memakan itu dengan baik, sebelum akhirnya Taehyung bersiap mandi dan pergi mengunjungi ibunya hari ini.
Di tempat lain, Hyungsik, Seokjin, Namjoon, Yoongi, Hoseok, juga Jimin tengah mempersiapkan banyak hal. Kedatangan Bogum membuat mereka semakin sibuk, bercengkrama juga mengobrol bersama.
Hyungsik memperkenalkan jika Bogum adalah kekasihnya kepada semua orang yang kini tengah berkumpul di sana. Memberikan selamat, juga beberapa doa baik agar kedua orang itu bisa segera menikah.
Jo Yu terlihat sedikit sedih, mau bagaimana pun dia menyukai Bogum. Laki laki dengan senyuman yang ramah, membuat Jo Yu memiliki seseorang yang bisa dekat dengan nya selain Taehyung.
Hoseok memberikan sebuah lem kertas untuk memudahkan gadis itu menyusun tugasnya, Jo Yu tersenyum hangat menyambut kebaikan yang baru saja Hoseok tunjukkan.
"Jika butuh bantuan, katakan saja ya?"
"Ya tentu, terimakasih banyak Hoseok oppa"
Tidak lama dari itu, Jungkook datang dengan mobil hitam miliknya yang terparkir di luar caffe milik paman Lee. Semua orang berdiri, menatap lekat ke arah Jungkook seolah menanti jawaban bagaimana dengan semua rencana mereka hari ini. Jungkook hanya terdiam, mungkin kah semuanya harus batal dan Taehyung menolak cinta nya?
"Bagaimana?" Tanya Seokjin.
Sorot mata Jungkook kembali melirik ke arah mobilnya. Semua orang mendadak lesu, bagaimana setelah ini? Tidak bisakah kabar bahagia memihak mereka kali ini saja?
Melupakan soal rencana Jungkook yang gagal, di tempat lain Taehyung baru saja turun dari sebuah taxi yang terparkir di depan kantor kepolisian. Memberikan beberapa lembar uang, Taehyung membungkuk seraya kembali melangkah untuk menemui mamanya di dalam sana.
Beberapa polisi yang mengenal Taehyung itu menyapa dengan senyuman, begitu juga Taehyung yang membalas sapaan itu dengan baik. Tiba di meja sipir kepolisian yang menjaga sel tahanan mama nya, Taehyung meminta izin untuk mengunjungi wanita tersebut sebentar saja hari ini.
"Bagaimana mama ku? Dia sehat?"
"Tentu, dia baik baik saja."
"Baik, aku akan menunggu, bisa tolong bawa mama ku kemari."
"Mama mu sudah tidak di sini, hari ini seseorang menjadi penjamin atas kebebasan mama mu."
"Apa?"
Taehyung terdiam, tidak ada seorang pun yang mengatakan hal ini padanya. Siapa orang itu? Bukan Jungkook! Taehyung tau pasti bagaimana Jungkook begitu membenci mama nya.
Setelah berbincang beberapa hal, Taehyung keluar dari kantor tersebut untuk kembali melangkahkan kakinya menuju kedai caffe milik paman Lee. Tidak ada orang yang bisa Taehyung ajak bicara soal ini selain paman Lee, laki laki itu tau betul semua permasalahan Taehyung meski tidak terlalu banyak bicara dan berkomentar
Kepalanya terasa begitu pening, aduh mendadak pusing, di sertai mual juga. Memikirkan banyak hal dan sekarang kabar kemana ibunya pergi membuat Taehyung kebingungan. Wanita itu, baru saja Taehyung akan membuka hatinya untuk memaafkan Rose, hari ini dia berulah lagi tanpa sepengetahuan Taehyung.
Berhenti di depan caffe paman Lee, Taehyung bergegas turun dan melirik pada parkiran yang penuh dengan mobil mobil yang dia kenal. Meskipun lama tidak berjumpa, Taehyung tau dan ingat betul ini adalah mobil kawan kawan nya. Jimin? Dia ada di sini?
Kejutan, selamat ulang tahun Kim Taehyung.
Taehyung yang baru memasuki pintu caffe itu beberapa langkah, di kejutkan dengan sorak gembira sahabatnya yang kini berkumpul di dalam caffe ini. Pernak pernik ulang tahun, topi, juga beberapa hal lain mereka kenakan begitu manis. Tak tahan, Taehyung meneteskan air mata kerinduan yang selama ini dia pendam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Young Daddy
FanfictionHingga akhirnya, kehidupan Taehyung mulai terganggu setelah sang ibu memilih untuk menikahi seorang laki laki yang dua tahun lebih muda darinya. ya, laki laki itu tidak lain adalah adik tingkat Taehyung semasa dia berkuliah dulu. "Papa tiri ku?"