Happy ReadingRaka masih diam dikelas memandangi catatan kimia miliknya dengan tatapan kosong, pikiran nya kini terbersit pada kejadian kemarin- Ketika Rudi menunduhnya sebagai pencuri.
Baik, tapi Raka sudah biasa dengan semua ini.
Hujan masih saja mengguyur kota Bogor tanpa henti-dengan rintikan yang perlahan demi perlahan semakin deras- dibarengi dengan hawa pagi yang begitu sejuk menembus tubuh, menciptakan kisah yang sulit jika dideskripsikan dengan kata kata.
"Raka" Reva tersenyum melambaikan tangan ke arah Raka dengan antusias.
Raka seolah tidak mendengar nya tatapan kosong masih tergambar pada kedua netra indahnya.
"Raka" Kali ini suara Reva lebih pelan dengan tepukan pundak lembut.
Raka tersenyum tanpa arti ketika melihat Reva dibelakangnya, kini dua tatapan beradu.
"Kamu kenapa Rak, kok baru masuk?" Tanya Reva Yang saat itu sengaja mengeraskan suaranya, membuat Nadira menoleh ke arah nya.
"Aku sakit, tapi sekarang udah sembuh kok" balas Raka tak mengalihkan pandangannya dari buku.
Reva menghembuskan nafas lelah- kedua matanya menangkap lembam dan bebas luka yang belum mengering di bagian tangan, dan bagian wajah serta bagian kepala yang tertutupi oleh anak anak rambut.
"Luka ini?" Reva menahan ucapan nya.
"Kamu kenapa Rak?" tanyanya sembari memasang tatapan sedu.
Raka menggeleng merotasikan kedua matanya ke arah Reva.
"Aku gak papa kok" balas nya tersenyum.
"Bener gak pap-"
"Reva"
"?"
Interaksi mendadak terpotong ketika suara berat menyangkal ucapan Reva.
Reva menoleh, menangkap sosok nando yang kini berada dibelakang nya, kemudian gadis itu tersenyum antusias.
"Ayo" ajak nya
"Aku mau keluar dulu sama nando" Pamit Reva dengan suara memelan di akhir kalimatnya.
Raka tersenyum kemudian mengangguk sebagai jawaban.
Nando menggenggam erat tangan Reva dengan telapak tangannya yang besar di genggaman telapak tangan milik Reva -membawanya ke luar kelas, menyisakan Raka yang kini duduk di sudut kelas sendirian.
Namun setelah kepergian Reva dan nando, Raka menangkap sosok Nadira yang sedang memainkan ponsel canggih nya -sesekali gadis itu mendengar kan musik lewat ipod nya.
Raka menghela napas panjang kemudian menghembuskan nya ke udara, sembari menunggu lalu lalang siswa masuk dikelas- Raka menghampiri Nadira ke bangku nya.
"Nadira" sapa Raka dengan suara yang begitu pelan.
Nadira memejamkan matanya lalu mengernyitkan kening nya.
"Raka, lu udah sembuh" Balas nya saat melihat keberadaan Raka.
Nadira menelan ludah nya, memperhatikan Raka dari atas sampai bawah- yang kini di sekujur tubuhnya nya banyak luka yang belum mengering, dan sama sekali tidak di obati.
"Itu k,kenap-" ucap nya.
"Gak papa kok, cuma jatuh aja" balas nya dengan nada lembut.
"Serius gak papa" Nadira merotasikan bola matanya lekat ke arah Raka.
"Gak papa kok, makasih ya udah khawatir" seru Raka tersenyum antusias.
Nadira mematung ditempatnya-sebentar!
Kenapa tiba tiba dirinya menanyakan kondisi Raka, apa urusannya?
Nadira memandang lekat ke arah Raka, kemudian kalimat Arsaka terlintas di otak nya saat ini.
"Aku minta satu hal sama kamu"
"Apa sak?"
"Jauhin Raka, aku gak mau kamu Deket Deket sama Dia, apalagi sampai suka".
Kalimat itu kini terlintas di otaknya, lantas Arsaka menyuruh Nadira untuk jauh dari Raka.
"Pergi lu dari bangku gue" usir nya dengan telunjuk tangan.
"Dan jangan pernah Deket Deket gue lagi, gue muak sama lu sumpah, dan jangan geer gw perhatian sama lu, gue cuma takut aja disalahin gara gara gue lu jadi sakit" Jelas nya dengan nada naik beberapa oktaf, membuat hati Raka begitu diremat, dan menusuk.
"T,tapi aku-"
"Pergi lu sebelum gue bilang ke Arsaka" ancam nya dengan kasar.
"Sedikit aja apa kamu gak ada perasaan sama aku nad" tanyanya sembari terisak.
Nadira merotasikan bola matanya ke arah Raka, kemudian hening tak ada jawaban.
Raka menundukkan kan kepalanya, sejurus kemudian anak laki itu pergi melangkahkan kakinya dari bangku Nadira.
Dan tak lama dari itu bel masuk berbunyi- siswa siswi mulai berdesakan masuk kekelas.
To be continued
B
ismillah to chapter 20 jangan lupa vote dan comen!
Makasih udah baca!
KAMU SEDANG MEMBACA
Diary Raka [Selesai]
Ficțiune adolescențiTak ada yang lebih penting bagi Raka selain seorang gadis bernama Nadira, Raka bahkan sudah lelah mengejar cinta Nadira yang tak kunjung dibalasan, Nadira malah lebih memilih adik Raka sendiri, hal yang membuat luka baru yang tak kunjung usai. Raka...