TH | 05

35 12 6
                                    


Happy Reading

_________________&_________________

Seperti hari-hari biasannya, sepulang sekolah Cery langsung ke caffe. Bekerja seperti hari-hari kemarin, melayani pelanggan, mencatat pesan, mengantar pesanan dan begitu seterusnya.

Gadis itu tidak pernah mengeluh kepada siapapun tentang bagaimana harinya baik atau sebaliknya. Gadis itu terus membiarkan senyum lebar menempel diwajahnya sehingga tak satupun orang yang tahu bagaimana keadaannya yang sebenarnya.

Cery masuk ruang diruang istirahat berjalan mendekati dispenser dan mulai minum. Gadis itu memegang dadanya merasa ada yang tidak beres. "Kenapa perasaan gue ngk enak?" batinnya.

"Capek ya?"

Cery menghentikan menumya dan berbalik ke sumber suara. "Sedikit." ujarnya tersenyum kembali meminum airnya.

"Perasaan apa ini?" Batinnya lagi-lagi memegang dadannya.

Cowo itu lalu mengambil air "lo kan masih sma, kelas 11 ya kalo gak salah?" ucapnya yang dibalas anggukan oleh Cery.

"Kok lo mau sih kerja? Padahal kalo gue perhatikan anak sma sekarang itu maunya main terus, buang-buang uang." Lanjutnya duduk disamping Cery.

"Biar nambah uang jajan sih lebih tepatnya. Terus juga buat ngelatih mental, raga dan jiwa, kan kalo udah gede pasti harus kerja juga kan. Dari pada tinggal diam ngk ngehasilin apa-apa mending gue kerja dapat duit."

"Dan buat latihan jadi ibu rumah tangga yang ideal. Cery cewe idaman banget kan kak?" lanjutnya menatap Yudha sedikit terkekeh.

Yudha diam mematung.
"Haha ngk, Cery bercanda kok. Ngk usah kaget gitu kali kak."

"Ngk iri apa sama anak-anak yang lain? Jalan bareng teman, ketempa-tempat seru."

"Yakali Cery mau iri sementara Cery bahagia dengan hidup Cery yang sekarang. Cery juga punyak banyak teman. Kak Yudha, bintang, Zea disekolah juga banyak."

"Gue bukan teman lo. Gue senior lo disini!!" tegas Yudha tidak mau turun pangkat disetarakan sama para junior.

"Ia senior ganteng. Astagfirullah, hari-hari gini masih mandang pangkat." Cibir Cery terkekeh.

Setelah mengucapkn itu Cery mangkit dari kursi berjalan menyimpan gelas lalu keluar kembali melayani pelanggan. Sementara Yudha masih menyandarkan tubuhnya ditembok melepas penat.

Beberapa jam berlalu kini menunjukkan pukul 18.30 waktunya Cery pulang.

Gadis itu terlihat tengah mendorong sepedanya ditengah keramaian malam hari. Angin malam yang terus menerpa wajahnya membuat rambut gadis itu berterbangan acak.

Selama diperjalanan ia melihat banyak anak-anak yang sedang bermain dengan orang tuanya. Terlihat sangat bahagia, membuat dirinya flashback dimasa-masa kecilnya.

Wajah yang tadinya bahagia kini berubah murung saat mengingat sesuatu yang membuat dirinya benci dengan keadaan.

Ia terkekeh. "Ayah?" dengungnya tersenyum miring.

True HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang