Happy Reading_________________&_________________
"Apa yang gak basah semua?"
Mata Cery membesar ketika mendengar suara cowo, entah dari mana datangnya suara itu . Ia kemudian mencari sumber suara.
"Astagfirullah Jaki."
"Allahuakbar Cery."
Teriak keduannya kerena sama-sama kaget. Cery yang kaget karena wajah Jaki yang tiba-tiba muncul dari balik gorden sebelah dan Jaki yang kaget karena melihat Cery yang hampir membuka kancing baju seragam sekolahnya.
Cowo itu spontan menutup kembali gorden pembatas. Cowo itu mengerjap matanya merasakan jantungnya berdecak tak karuan karena kaget.
"Lo ngapai disitu?"
"Lo yang ngapai disitu. Lo buntutin gue ya? Mata-matain gue? Ngikutin gue sampe sini?" Tuduh Cery kaget.
"Sembarangan. Gue udah duluan kali ada disini dari pada lo." Tegas Jaki tidak terima dengan tuduhan Cery.
"Terus ii_itu baju lo ke_kenapa?"
Cery kembali melebarkan kelopak matanya menunduk dan belihat kencing atas bajunya sudah terbuka setengah dada. Bodoh__
Zaky Alkeano sahabat dekat Cery, panggil aja Jaki. Entah mengapa cowo yang katannya jahil tapi digadang-galang sebagai cowo ganteng pendiam dan pemalu itu bisa jadi sahabatnya. Dan iu membuat hampir semua warga Verdant bungung, bagaimana bisa? Bahkan Cery yang merupakan siswa pindahan satu tahun lalu juga tidak menyangka dirinya dan Zaky bisa jadi sedekat ini.
"Aa_anu itu_basah. Baju gue ketumpahan air." Jawab Cery sedikit gugup.
"Pake sweter gue." Tawar Jaki melemparkan sweternya dari cela gorden.
Dengan buru-buru Cery berjalan masuk ke kamar mandi memakai sweter yang diberikan Jaki. Beberapa menit kemudia gadis itu kembali dan menggantung seragamnya di dapan kipas angin.
"Gue udah ganti pakean."
Jaki membuka gorden pembatas berlahan sampai akhirnya menampakkan seluruh tubuh Cery.
Gadis itu melengkungkan bibirnya. "Sweter lo gede banget dipake sama gue."
"Syukur lo ada gue."
"Baju lo basah gitu kenapa?" lanjutnya penasaran.
"Ketumpahan air."
Jaki nekaikkan belelah alisnya. "Sebasah itu?" Tanya Jaki tidak percaya.
Gadis itu menghela nafas. "Iya ketumpahan airnya Kanya." jawabnya jujur.
Jaki yang kaget berdiri dari duduknya. "Kanya benar-benar gak pernah sadar." Cibirnya ikut emosi.
"Duduk!! Ki...Jaki duduk. Kalo lo sampai berurusan sama Kanya jangan harap gue mau temenan lagi sama lo."
"Tapi kan Cer dia itu selalu seenaknya sama kamu."
Cery menundukkan kepala enggan menatap mata cowo itu. Salah sendiri sih gak tau ngelawan.
"Lo sendiri ngapai disini?" Cery mengalih kan topik pembicaraan.
"Biasalah_" Ucapnya lalu tercenyum picik.
Cery menyipitnya matannya. "Lo yah kebiasaan, bolos mulu. ngk kasihan sama orang tua lo yang kerja mati-matian buat sekolahin lo." Ujarnya dengan suara yang lenih besar.
Jaki menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Merasa ucapan Cery ngena banget. Sebab Jaki itu bolos bukan sesekali, tapi hampir setiap hari disetiap mata pelajaran. Anak itu memang harus diberi pelajaran.

KAMU SEDANG MEMBACA
True Happiness
Teen Fiction[On Going] Bagaimana jadinya jika takdir mempertemukanmu dengan seseorang yang membuat hidupmu berubah drastis, bukan menjadi lebih baik tapi lamah lebih buruk? Hal aneh terus bermunculan, masalah datang bertubi-tubi, mesalalu kembali menciut diamba...