TH | 09

28 4 0
                                    

Heyhey

Maaf udah beberapa minggu aku ngk update soalnya tugas sekolah numpuk hihi😊

Tolong dimaklumi yah 👐

Story True Heppiness seru ngk sih menurut kalian?

Ookeoke ngk usah panjang lebar


Happy Reading

__________________&________________

Cery dengan tergesa-gesa keluar dari rumah sakit. Wajahnya merah di tambah mata bengkak dan banyak jejak airmata disana membuat beberapa pasang mata menatapnya. Suris telah ditangani dokter beberapa waktu lalu dan sekarang telah menjalani oprasi.

Sesampainya ditrotoar ia lalu naik taxi kesuatu tempat. Raut wajah Cery sangat jelas menunjukkan bahwa ia sangat marah besar, ia mengeraskan rahangnya dan mengencangkan kepalan dijemarinya.

Selang beberapa menit taxi berhenti di depan gedung kantor polisi dan dengan cepat gadis keluar dan jalan masuk dengan langkah lebar.

Matnya menyosor setiap sudut-sudut sekitar kantor polisi mencari seseorang disana. Saat hendak masuk di dalam kantor, mata tiba-tiba melihat wajah yang sangat tidak asing baginya, wajah orang yang ingin ia temui.

Sementara cowo itu terlihat sedang berdiri didepan gerbang masuk kantor polisi menatap gedung itu dengan tatapan kosong.

Dan dengan cepat Cery menghampiri orang itu. Emosinya kembali memanas setelah melihat wajah brensek itu, jarinya kembli ia kepalkan kuat seperti sebelumnya.

BUGGH

Cowo itu sedikit tersungkur kebelakang karena Cery yang tiba-tiba meninju perutnya. Cery menatap tajam cowo itu dengan air mata yang terus bercucuran tanpa henti. Begitupun sebaliknya, keduanya saling melempar tatapan.

BUGGHH

Lagi-lagi Cery melemparkan pukulan diperut Cowo itu. "Brensek! Ngk tau malu!"

Cery tersenyum miring. "Bisa-bisanya lo bebas semudah itu, setelah lo buat mama gue berlumuran darah!" Teriaknya dengan nada suara tinggi.

"Ha? Dimana rasa kemanusiaan lo?" Titahnya kembali memukul perut cowo itu.

Matanya kini memanas. Tangisnya kian pecah mengingat kondisi Suris yang tak sadarkan diri di RS.

Cery beralih menatap nama yang terpampang jelas diseragam cowo itu. "Ah Regal. Lo yang namanya Regal? Yang digadang-galang sebagai cowo tajir, baik, ramah dan ngk suka ketidak adilan."

Yap Regal adalah pelakunya dan bebas karena jaminan.

Iya emang Cery sempat beberapa kali mendengar nama Regal disebut-sebut di dalam kelas karena jadi topik pembicaraan. Tapi Cery tidak pernah lihat seperti apa wajah yang bernama Regal itu.

Cowo itu kini hanya mematung ditempat seperti mayat hidup. Tidak ada reaksi atau pun niat untuk melawan Cery yang terus memojokkan dan memukul dirinya.

"Terus dimana lo yang ngk suka ketidak adilah ha?" Ujar Cery seraya mengusap air matanya.

"Ini lo ngk adil namanya brensek!" sambungnya terus memukul dada bidang Regal.

Air mata Cery terus bercucuran. "Lo harus dihukum atas kejahatan yang lo perbuat! Lo harus dihukum! Lo harus dipenjarakan!"

Cery memegang pergelangan tangan cowo itu dan terus menyeretnya masuk ke dalam kantor polisi. Walau pun ia tahu bawah sangat sedikit kemungkinan buat dia bisa sampai dalam kantor karena tubuh Regal yang beratnya duakali lipat lebih berat dari tubuhnya.

Regal menghembuskan nafasnya kasar, memejamkan sebentar matanya lalu kembali menatap cewe yang tengah menyeret tubuhnya dengan susah payah.

Detik berikutnya Regal menepis lengan Cery. Liat Regal hanya melawan sedikit, itupun terbilang pelan tubuh Cery sudah langsung terhempas.

Cery sidah tidak bisa membendung tangisnya lagi. Air matanya mengalir deras hingga membuat dirinya menangis sesenggukan.

Cery memgusap air matanya kembali berjalan mendekati Regal hendak menarik tubuh cowo itu lagi. "L-lo harus di-hukum hiks."

Namun Regal kembali langsung menepis tangan Cery. "Gue salah. Tapi lo juga salah!" ucapnya masih mencoba untuk tenang.

"LO YANG SALAH!"

"Lo yang nyebrang ngk liat jalan!"

"Lo yang ngebut dijalan!!"

"LO JUGA YANG  SALAH!"

Cery seketika mematung ditempat saat Regal yang menggertak dirinya dengan suara yang keras. Gadis itu menghembuskan berlahan nafasnya mencoba untuk menegarkan dirinya.
Mengumpulkan sebagai nyawanya yang sempat hilang sepuru.

Regal mengerjap matanya beberapa kali, penglihatannya kini mulai buram. Sakit hebat dikepalanya kembali muncul membua cowok itu sedikit pusing.

"Lo-kalo a-ada apa-apa sama mama. L-lo harus tanggung jawab!!"

Regal memegangi kepala berbalik berlahan berjalan gontai menuju taksi. Ia masih berusaha mengumpulkan kesadaran agar tidak pingsan dini, sungguh tubuhnya sangat lemas saat ini.

"Lo harus tanggung jawab Regal!!" teriaknya sesenggukan.

Akhirnya ia bisa sampai di dalam mobil dan menyandarkan tubuhnya diatas mobil, wajah Regal kian berubah pucat. "Jalan pak!!"

Saat mobil regal benar-benar telah menghilang dari pandangan gadis itu, tubuhnya jatuh lemas di atas tanah, ia sesenggukan dan menangis sejadi-jadinya. Hidup Cery benar-benar hancur seketika.

Cobaan apa ini? Hanya karena satu kecerobohan? Dan kenapa harus mama yang kena? Apa ini perbuatan takdir? Apa ini yang diinginkan hidup sama gue? Kenapa dunia seakan bahagia diatas penderitaan gue?"

"hiks-mama."

__________________&_________________

Kira-kira gimana kehidupan mereka selanjutnya yah?
Apakah Cery bisa melewati semuanya?
Dan masalalu apa yang kembali Regal ingat?

Gimana?
NEXT GK?

Beri VOTE dan ramein KOLOM KOMENTAR yak

True HappinessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang