Happy Reading________________&________________
Seorang gadis bermata bulat seperti bulan, berkulit bening dengan bibi kecil pink alami dan berambutnya yang panjang terurai rapih mengundang beberapa pasang mata untuk menatap dirinya. Ia berjalan memasuki gerbang sekolah dengan dua Earphone yang terpasang erat ditelinganya. Wajah jutek yang sering ia pasang membuat orang-orang menilainya sobong dan angkuh.
Namun, gadis itu tetap berjalan dan tidak memperhatikan sekitarnya. Yap Carissa, gadis ramah dan perhatian yang selalu dipandang sombong dan angkuh karena wajahnya dan karena ia juga terkenal berkepala dingin.
Karena Carissa itu tipe_____gadis yang hangat pada orang tertentu.Di sebelah kiri Carissa tepat di depan gedung khusus atlet pemanah seseorang terang-terangan menatapnya tanpa sepengetahuannya. Sampai disekitarnya berbisik-bisik karena melihat tatapan sendu yang tak dapat diartikan itu.
"CARISSA CANGKAMMA!!"
Carissa berbalik sekilas. "Hm? Apa Nar? "
"Weh lo udah ngerjain pr pisika?"
"Belum!!"
"Anjir, kena tabok entar gue! Kasian pantat gue kena picikan dua kali seminggu!"
"Entar liat punya Dana!"
Binar, sahabat dekat Carissa. Yang tahu semua tentang Carissa sampa ke seluk beluknya. Si pusat informasi bagi kaum adam. Si yang paling suka bahasa korea tapi tidak satupun yang benar pengucapannya. Walau kadang suka bikin jengkel dan baik kalo ada maunya, Binar orang baik kok.
Binar menatap lekat wajah cewe di sampingnya. "Ekspresi wajah lo bisa dimakeover dikit gak?"
"Apa? Wajah gue kenapa? Ada sesuatu?" tanyanya panik. Jangan sampai bedaknya ketebalan atau bibirnya kemerahan?
"Jutek banget sumpah. Orang-orang tuh ngelit lo sombong."
Carissa menghela nafas, menghentikan jalannya lalu menatap Binar. "Dengerin gue!"
Binar mengangguk, memperhatikan wajah Carissa.
"Terserah mereka, mau nilai gue dari sudut pandang mana. It's okay, gue baik dimata mereka yang menyukai gue."
Binar bertepuk tangan ssraya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"ck. Gila! Orang bijak emang beda!"@
Seorang gadis duduk dilanti dengan pakai lusuh dan basah, ia menundukkan kepalanya enggan untuk menatap kedepan. Ditengah-tengah kantin Ia dikelilingi banyak siswa-siswi lain yang memandang dirinya dengan pandangan menjatuhkan, meremehkan dan mencacimaki.
"Masih mau lo berurusan sama gue!! Hah?"
"Anak miskin banyak tingkah."
"Anak beasiswa doang bangga."
KAMU SEDANG MEMBACA
True Happiness
Novela Juvenil[On Going] Bagaimana jadinya jika takdir mempertemukanmu dengan seseorang yang membuat hidupmu berubah drastis, bukan menjadi lebih baik tapi lamah lebih buruk? Hal aneh terus bermunculan, masalah datang bertubi-tubi, mesalalu kembali menciut diamba...