bukan karya wisata acaranya. mereka hanya mengajak untuk bermain bersama. sekedar lebih mendekatkan diri kepada sesama teman kelas. noe tadinya menolak. tapi salah satu temannya bilang bahwa jeno dan beberapa temannya akan ikut. entah karena dasar apa si lelaki mata tersenyum itu akan ikut dengan sekumpulan adik kelas yang agak bandel dan sembrono.
teman kelasnya jadi tiba tiba dekat dengan kawan jeno. mereka sering mengundang untuk makan makan bersama. sudah seperti saudara. kelas 11 dan 10 yang sudah seperti saudara. saling membantu.
hari ini acaranya. noe sudah diajak lebih dulu oleh jeno, ikut membonceng kuda besi miliknya.
'mama, noe pergi sama teman ya. pulangnya nggak tau jam berapa.'
sebuah note sudah cukup untuk memberi tahu keberadaannya nanti saat sang mama sudah berada di rumah.
"yuk jalan."
kuda besi milik jeno pun membelah jalanan ramai. menuju tempat yang sudah disetujui sejak awal.
dari sini saja sudah terdengar deburan ombak. menenangkan walau pengunjung lain sedikit berisik. terutama pengunjung anak anak yang tak mau diam. berteriak sampai tenggorokannya sakit.
semakin berjalan masuk, maka semakin dekat dengan ombak yang tak henti bergulung. "kak jeno mau noe foto?"
"engga, mau minta tolong jaemin aja. kamu lihat ombak saja."
"nggak ada yang seru kalau cuma lihat air tumpah dari samudra."
"bukan itu, noe. temani ombak bergulung biar kamu nggak hanya lihat aku saja."
diakhir kalimatnya jeno tersenyum. tak ada kebohongan di sana.
senyum itu seolah berucap tak ingin jauh dari noe.
seolah ia berucap tak ingin berpisah dengan noe.
walau hanya sebentar saja.
"noe nggak pernah ngerti kak jeno."
"maka jangan mengerti."
"rumit," bisik jeno diakhir. kata yang hampir tak terdengar karena ikut bersama angin.
—ditulis di bukan kedua tahun genap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hanahaki. (selesai)
Fanfictionft. jeno kelopak bunga berterbangan disekitarnya. sepert dialah teman mereka.