PRAKATA

792 79 19
                                    

1 Juli 2022 aku putuskan buat repost FIRST LOVE karena aku ikutkan dalam proyek Gen 2 theWWG

Semoga cerita ini tamat di deadline yang sudah ditentukan. Semangat buat KaGen 2 DaniyalDeb dan penghuni cheerfull lainnya itsunnyside vallenciazhng_ Mayrahkee_ vierya_chieJessie_Toji dan yang nggak ikut duh sayang banget yaak. Wkwk.

Aku juga ikut biar bisa cepat namatin sih. Biar gak banyak naskah yang mangkrak. Oke itu aja sih. Let's Go!

❤️❤️❤️


PROLOG


Alesha dan Farel bergandengan tangan jalan di atas dermaga. Mereka menikmati semilir angin laut sore. Keduanya lantas berhenti berjalan ketika sampai di ujung dermaga.

Dari sini Alesha bisa melihat kapal-kapal yang berlayar dari kejauhan. Tampak kecil namun mengagumkan. Hamparan laut pun tampak memukau kebiruan.

Alesha dan Farel lantas duduk dengan kaki terjulur. Masih terlalu dini untuk melihat senja. Mereka hanya ingin menghabiskan momen berdua saja. Apa lagi besok Farel sudah harus terbang ke Vietnam.

Alesha beberapa kali menyelipkan anak rambutnya yang tertiup angin ke balik telinga.

"Kamu hari ini terlihat cantik sepuluh kali lipat dari biasanya, Sha," puji Farel frontal.

Alesha di sampingnya kontan bersemu mendengarnya. "Kok sekarang jadi receh gini ya," ujar Alesha tertawa dan langsung menulari Farel.

"Sori, Alesha. Aku emang nggak pandai menggombal."

"Tapi pandai bikin anak orang klojotan," lanjut Alesha dalam hati.

"Udah sih, biasa aja. Siapa juga yang minta kamu buat gombal?" Alesha mengedikkan bahu lantas kembali melempar pandang ke laut lepas.

"Kita bakal terpisah lama kalau kamu sudah aktif kuliah di luar negeri," ujar Farel kemudian.

"Nggak harus nunggu aku aktif kuliah di luar pun dari sembilan bulan lalu kita udah pisah. Malah besok kita bakal pisah lagi," sahut Alesha. Dia mengerutkan bibir lucu.

"Ya, mau gimana lagi. Banyak tugas yang harus aku selesaikan. Tapi nggak apa-apa ya, aku tinggal dulu. Kamu baik-baik dan nggak boleh nakal." Tangan Farel terjulur dan mengacak rambut Alesha.

"Om, ih. Rambutku nanti tambah berantakan." Alesha menyingkirkan tangan Farel dari atas kepalanya.

"Kamu gemesin soalnya."

Alesha memutar bola mata. "Dibilang nggak usah gombal, Om."

"Alesha, kamu serius masih nggak mau mengubah panggilanmu ke aku?" tanya Farel menatap gadis di sebelahnya.

"Enggak." Alesha meringis, membuat Farel menghela napas. "Memangnya kamu mau aku panggil apa?" goda Alesha.

"Apa kek, asal bukan Om."

"Paman mau?" goda Alesha lagi.

"Itu mah sama aja," dengus Farel.

Alesha kontan tertawa. "Oke baiklah, aku akan mengubah panggilan jadi sayang, gimana?"

Farel mengerutkan pangkal hidungnya. "Kedengarannya kok cringe banget, ya."

"Jadi, mau dipanggil apa?" tanya Alesha lagi. "Kakek?" Tawanya lantas kembali pecah.

"Apa aku setua itu?" Farel menggerakkan bola matanya ke atas.

"Udahlah, Om aja. Porsinya udah pas." Alesha mengedipkan matanya.

"Hm, terserah kamu aja deh." Farel mengalihkan pandang ke tengah laut lepas. Suara deburan ombak dan desau angin menjadi musik alami yang menemani mereka berdua. Beberapa saat keduanya saling diam, bergelut dengan pikiran masing-masing. Namun, nggak lama Alesha lebih dulu memecahnya.

"Om, apa kita udah jadian?" tanya Alesha pelan.

"Jadian?" Farel membeo.

"Iya, pacaran."

Farel tampak menarik napas panjang dan mengembuskannya. "Kamu itu bukan pacar aku, Alesha."

Rasa kecewa terbesit seketika di hati Alesha mendengar pernyataan Farel itu. Ternyata dirinya saja yang terlalu percaya diri. Nyatanya Farel tidak menganggapnya—

"Tapi calon istri aku," imbuh Farel sembari tersenyum menatap Alesha.

Sontak apa yang Farel katakan selanjutnya membuat Alesha terbengong. Hanya beberapa saat sebelum kesadarannya kembali.

"Saat usia kamu dua puluh nanti, aku akan datang ke rumah orang tuamu untuk meminang kamu. Aku pastikan ada di sisi kamu saat kamu meraih gelar sarjana nanti."

Alesha mengerjap perlahan. "Kamu mau menikahiku sebelum aku wisuda? Mana boleh sama Baba."

Farel terkekeh. "Pasti boleh."

Apa begini rasanya jatuh cinta yang sesungguhnya? Perasaan Alesha benar-benar seperti melambung tinggi. Rongga dadanya menghangat.

"Aku nggak yakin," ujar Alesha menatap wajah Farel lurus-lurus.

Membalas tatapan Alesha, sebelah tangan Farel terjulur meraih leher Alesha. Wajahnya mendekati gadis itu.

"Kamu harus yakin, Alesha," ucapnya, lantas menelengkan kepala dan mengecup bibir merah Alesha.

Alesha sedikit terkejut dengan tindakan Farel. Apa lagi kecupan itu nggak berlangsung sesaat saja seperti ciuman pertamanya waktu itu. Mata Alesha sontak terpejam ketika Farel melumat pelan bibir mungilnya. Jantungnya sudah ingin meledak saja merasakan sensasi yang dihasilkan.

Jadi, seperti inikah rasanya ciuman yang sebenarnya?

Farel melepas ciumannya sesaat kemudian. Dengan masih saling menempelkan hidung, lelaki itu berbisik. "I love you, Alesha."

Ah, rasanya Alesha ingin terjun ke laut saat itu juga. Dia ingin menjerit, tetapi lidahnya kelu. Dan, dia tetap memilih diam ketika bibir Farel kembali menyentuh bibirnya. Lembut dan sangat hati-hati.

***

Test drive Alesha-Farel. Anak El dan Za Vs Anak Randita-Revano.

Kalian ingat kan? Yang ngikutin ke Innovel pasti tahu. Nah, anak-anak mereka nggak akan ada di sana, cukup di sini aja.

Semoga, Dear My Pretty segera tamat biar bisa aku fokus ke Alesha-Farel.

Ada yang punya IG?

Bisa follow IG : Alesha Wang

Publish, 20 Januari 2022
Repost, 1 Juli 2022

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang