8. Angel Vs Alen

121 18 15
                                    

Jangan lupa masukkan cerita ini ke reading list kalian ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa masukkan cerita ini ke reading list kalian ya. Tenang konflik nggak akan berat-berat kok. mereka berdua kan kesayangan akoh. Hehe.

Jangan lupa tap bintang sebelum baca ya...

🌺🌺🌺

Farel bergegas masuk ke jalur ICU begitu sampai di rumah sakit Mount Elizabeth, Singapura. Di depan ruang itu sudah ada Fahmi, salah seorang teman bisnisnya. Lelaki jenius yang merintis perusahaan startup bersama dari perusahaan itu masih berbentuk zygot.

"Fahmi, Angel gimana?" tanya Farel kepada lelaki jangkung yang wajahnya tampak begitu lelah.

Fahmi menggeleng, sebelah tangannya meraup wajahnya. "Hanya keajaiban yang bisa menolong dia."

Farel terhenyak. Angel sudah lebih baik ketika dia pamit pulang ke Indonesia. "Kenapa bisa begini?"

"Perempuan sok kuat itu terlalu meremehkan penyakitnya. Bahkan kemoterapi saja nggak mau."

"Tapi pas aku pamit pulang ke Jakarta, dokter bilang dia sudah bisa pulang."

Fahmi membenarkan. Kondisi Angel selama dirawat Farel memang baik. Tapi begitu Farel balik ke Indonesia, wanita itu drop lagi. Apa lagi saat Fahmi memberi kabar bahwa Farel melamar Alesha. Kondisi Angel makin drop, hingga sekarang masuk ke ICU room.

"Kayaknya dia nggak bisa hidup tanpa kamu deh, Rel," ujar Fahmi, hati-hati. Dia tahu ini tidak benar. Farel sudah punya kekasih, tapi dia tidak punya pilihan lain.

Farel menatap Fahmi tak mengerti. "Maksud kamu?"

"Dia drop saat dengar lamaranmu diterima Alesha. Kamu yakin nggak sadar sama perasaan Angel selama ini?" tanya Fahmi. Angel selalu memberikan perhatian lebih kepada Farel, harusnya Farel paham.

"Tunggu. Sebenarnya ke mana arah omongan kamu? Korelasinya apa aku yang melamar Alesha dan drop-nya Angel?" Farel makin bingung dengan ucapan Fahmi yang bertele-tele.

Fahmi mendesah kasar. "Angel itu suka, cinta sama kamu, Rel. Yakin kamu nggak sadar?"

Farel melebarkan mata. Dia yakin sekarang kalau Fahmi butuh istirahat segera. Ucapan lelaki itu ngawur.

"Kamu jangan ngada-ngada, Fah. Angel memang baik, tapi kan sama kamu juga. Nggak aku doang. Jangan salah artikan sikap dia," bantah Farel.

Selama berteman dengan wanita itu, Farel tidak melihat tanda-tanda Angel suka padanya. Sikapnya terlalu biasa. Oke, Angel memang kerap memberi perhatian kecil. Tapi, demi Tuhan, bukan cuma dia yang mendapatkan itu. Fahmi juga. Rasanya sangat tidak beralasan jika Fahmi menganggap Angel menyukainya.

"Aku nggak ngada-ngada, Rel. Angel sendiri yang ngomong. Dia mungkin selalu memberi masukan atau dukungan hubungan kamu sama Alesha, tapi sebenarnya hatinya sakit. Dia benar-benar suka sama kamu, Rel. Bahkan saat kondisi fisiknya lemah, dia terus menyebut nama kamu."

First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang