Happy reading
"Cewek lo terlihat berlian dimata laki - laki lain"
Saat ini Anin sedang memaksa agar Aria mau ikut dengannya kekantin hari ini.
Setelah susah payah akhirnya Anin berhasil membawa Aria kekantin, kini mereka berdua tengah berada ditengah keramaian kantin saat ini.
"Biar aku aja, kamu mau makan apa nin?" Tanya Aria.
"Gue mau bakso Mang Ucup sama es teh anget."
"Es teh anget ?" Tanya Aria bingung.
"Es teh maksudnya typo dikit frenn."
Aria menganggukkan kepala tanda mengerti, Setelah itu Aria berlalu dari sana untuk membeli makanan mereka.
Setelah mendapatkan pesanannya Aria berbalik untuk kembali ke meja mereka sampai di tengah jalan karena terlalu ramai seseorang menyenggolnya hingga kuah bakso itu tumpah mengenai tangan seseorang.
PRANGG!!
Bunyi piring beradu dengan lantai mengalihkan perhatian semua orang yang berada disana.
"AWWW." Jeritan itu terdengar berasal dari suara Aria dan seorang gadis didepannya.
"Lo sengaja ya nabrak gue." Tudingnya.
"Maaf rissa aku gak sengaja." Sahut Aria.
Dia adalah clarissa "Alah lo pasti sengajakan buat lukain gue."
"Aku bener - bener gak sengaja tadi ada yang nyenggol aku."
"Lo punya dendam kan sama gue." Tuding Clarissa sambil mendorong Aria.
"Lo budeg gak denger apa yang temen gue bilang." Ujar Anin sambil membantu Aria berdiri.
"Udah jelek budeg lagi." Lanjut Anin sambil tersenyum remeh.
"Lo!" Tunjuk clarissa pada Anin lalu dia dengan perasaan marah dia menjambak rambut Anin.
"Lepasin tangan burik lo dari rambut mahal gue." Seru Anin.
Kericuhan kini terjadi perdebatan itu membuat suasana kanti menjadi ramai kembali terdapat dua kubu yang mendukung Anin dan Clarissa.
Aria berusaha memisahkan mereka berdua sehingga tak sengaja membuat Clarissa jatuh terkena ujung meja baru saja ia ingin membantu Clarissa tapi seseorang menariknya dengan kasar.
PLAKK!
suara tamparan cukup keras itu menggema dipenjuru kantin, kini sudut bibir Aria mengeluarkan darah.
"Ga dia dorong aku terus dia juga nyiram aku pakai kuah bakso." Tuduh Clarissa dengan mengadu pada Dirga.
Laki - laki yang baru saja menampar pipi Aria adalah Dirga sang kekasih.
Aria memandang Dirga dengan pandangan sendu dia menggelengkan kepalanya pertanda bahwa tuduhan itu tidak benar.
Terdapat kilatan marah yang terpancar di wajah Dirga setelah mendengar tuduhan yang dilanyangkan oleh Clarissa.
Dengan kasar Dirga mengambil gelas yang berisi minuman disalah satu meja lalu mengguyur Aria dengan tanpa perasaan.
"DENGAR GUE BAIK - BAIK JANGAN ADA YANG BERANI GANGGUIN CLARISSA ATAU KALIAN BAKAL BERURUSAN SAMA GUE!!" Tegasnya. Sedangkan Clarissa tersenyum miring mendengar penuturan dari Dirga.
Semua orang yang berada dikantin mendadak heboh mendengar kalimat yang keluar dari mulut Dirga, sudah bisa jadi sebagai pembenaran tudingan mereka bahwa Dirga dan Clarissa memiliki hubungan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARIADELLA [On Going]
Teen FictionAda tapi tak terlihat Nyata tapi sekedar bayangan. Hidup dalam kata pura-pura. Pura - pura terlihat baik - baik saja. Pura - pura bahagia. Dikelilingi akan kalimat pura - pura. Dikelilingi oleh orang - orang yang pura - pura. Dan berteman baik denga...