wedding vows

4.8K 104 0
                                    

Halo halo para reader sekalian, maap padahal yang seven complex belum tamat tapi udh publish new story.

Enjoy ARMY and READER
.
.
.

"Untuk kedua mempelai silahkan berciuman." Kata pendeta.

Yoongi membuka tudung pengantinku dan mencium bibirku dengan lembut, aku menerima ciumannya. Aku sangat senang, di hari yang sangat sakral ini kami bersumpah untuk tetap setia bersama dalam suka maupun duka. Yoongi memelukku aku sangat terharu dan hampir menangis, semua sahabat, keluarga ada di sini, beseru dan memberi selamat pada kami. Aku adalah wanita paling beruntung di dunia ini.

"Chagi aku bersumpah untuk membuatmu menjadi wanita satu satunya di hatiku selain ibuku, saranghae." Kata Yoongi.

"Aku juga." Kataku.

Seperti pengantin baru pada umumnya kita juga melakukan malam pertama, meski bukan benar benar malam pertama bagi kita tapi rasanya sangat berbeda, aku sangat gugup. Aku menyiapkan lingerie putih yang baru aku beli, selama ini aku selalu mengkenakan lingerie berwarna hitam dan karena hari aku menggunakan gaun pengantin putih maka aku juga ingin menggunakan lingerie putih. Yoongi pasti sudah menungguku di kamar, akupun keluar dari kamar mandi dan melihat suamiku yang hanya menggunakan kimono handuk itu duduk di atas kasur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah lama menunggumu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku sudah lama menunggumu." Yoongi mendekat ia menggandeng tanganku dan meletakkan tangan kiriku di bahunya.

"Kau cantik." Katanya. Aku tertawa kecil dan Yoongi menarik pinggulku. Tubuh kita menempel, aku menghadap ke atas dan mata kita bertemu. Yoongi mencium bibirku dengan lembut, aku pun menutup mata. Yoongi mulai melepas ciumannya dan mengajakku berdansa.

"Aku tidak bisa berdansa dan kamu tahu itu." Kataku.

"Aku tahu, itulah kenapa aku mengajakmu berdansa, pegangan yang kuat."
Yoongi dengan cepat menggangkat tubuhku dan berputar putar, awalnya aku ketakutan tapi aku bisa merasakan pelukan Yoongi yang erat seakan ia tak akan pernah melepasku. Kami tertawa bersama, setelah Yoongi berhenti memutar badanku, aku menyilangkan kakiku ke pinggul Yoongi. Sekali lagi Yoongi memelukku dengan erat dan mencium bibirku lagi. Ia menurunkanku di kasur dengan hati hati tanpa melepas ciumannya.

Yoongi membuka kimono handuknya, astaga dia sangat sexy saat melepas pakaian. Aku bisa melihat 'kejantanannya' hard, pantas saja saat aku memeluknya ada sesuatu yang mengganjal. Yoongi membuka celana lingerie ku dan melebarkan kakiku. Aku bisa merasakan sesuatu yang basah menyentuh klitorisku.

"Ahh! Unggg..." Yoongi memainkan lidahnya dengan handal, naik, turun, memutar, semua ia lakukan, aku sangat gila dibuatnya.

"Chagi kau sangat basah." Katanya.

Tentu saja aku basah, kau yang membuat ku seperti itu kan. Yoongi mulai mendekatkan 'kejantanannya' kearah 'milikku', ia memasukkannya secara perlahan.

"Unghhhh.... ahhh!" Entah bagaimana cara menjelaskannya tubuhku seperti tersetrum saat Yoongi memasukkan benda tak bertulang itu kedalam tubuhku.

"Ahhh...." Yoongi juga pasti merasa sensasi yang sama.

Tanpa menunggu apapun Yoongi langsung menggerakkan pinggulnya.

"Ahh... ahhh... ahhhh...." aku tak bisa menahan desahanku, aku mengalungkan lenganku di lehernya.

"Haahhh..." Yoongi mendorong pinggulnya semakin kedalam, seakan akan ia mencari g spotku. Rasanya sakit tapi juga nikmat secara bersamaan aku sampai tidak sadar mencakar punggungnya.

"Ahhh..." Yoongi mengangkat pinggulku keatas, tentu kepalaku tetap menyentuh kasur. Yoongi terus mendorong pinggulnya, oh tidak posisi ini sangat aneh.

"Akhhh!!" Yoongi menemukan g spotku.

"Ketemu." Katanya sambil mempercepat gerakannya.

"Ahhh ahhh ahhh ahhh ahh ahha haahh ahhh." Gawat rasanya aku seperti ingin pingsan, aku menjulurkan lidahku keluar dan Yoongi memeasukkan 2 jarinya kedalam mulutku. Yoongi memiliki jari yang cukup panjang, aku bisa merasakan jarinya menyentuh kerongkonganku.

"Hnggkk!" Kurasa aku sudah mencapai klimaksku, tapi tidak dengan Yoongi. Ia tetap menggerakkan pinggulnya dengan irama semakin cepat, aku tidak bisa berpikir jernih.

"Chagi... chagiya... y/n-ahh aaAKHHHAH!" Squirrtt Yoongi mencapai klimaksnya dan mengeluarkan cairan putihnya kedalamku. Aku bisa mendengar suara nafas Yoongi, sangat berat. Yoongi mencium bibirku dan menarik selimut kamipun tidur.

Paginya aku terbangun lebih awal dari Yoongi, aku langsung bangkit dan menyiapkan sarapan untuknya.

Suara shower terdengar, kurasa Yoongi sudah mandi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suara shower terdengar, kurasa Yoongi sudah mandi. Berbeda denganku yang lebih suka mandi siang, Yoongi lebih suka langsung mandi setelah bangun. Yoongi keluar dari kamar mandi dan langsung menuju ruang makan, aku sudah menyiapkan ice americano kesukaannya. Kami makan bersama dan berbincang selayaknya suami istri, selesai sarapan Yoongi meninggalkan ruangan makan dan menuju ruang kerja sekaligus studionya.

Suamiku adalah seorang musisi, butuh bertahun tahun untuk meyakinkan Appanya agar ia bisa diakui. Aku sangat ingat saat dia diusir dari rumah saat awal karirnya menjadi musisi, Appa Yoongi seoarang pengusaha dan menginginkan Yoongi untuk menjadi penerus. Tapi akhirnya dengan kerja keras Yoongi bisa membuktikan pada semua orang kalau dia bisa dan Appanya pun menjadi bangga padanya.

Itu adalah masa yang paling sulit untuk Yoongi, dia harus bekerja paruh waktu sambil menjual lagunya. Tak ada seorang temanpun yang mau membantu dan mendukungnya, hanya aku yang selalu ada di sisinya dan ikut bekerja untuk membantu biaya hidupnya, kurasa saat itulah ia bersumpah untuk tidak membuatku bekerja. Aku sangat beruntuk memiliki Yoongi dalam hidupku.
.
.
.
.
Tbc

Poison [Min Yoongi 21+] [completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang