-------------------pernikahan tahun ke 2---------------
"Happy anniversary yeobo." Yoongi membawa kue.
Tak terasa ini sudah tahun ke 2 kami menikah, tentu ada banyak hal yang terjadi, entah itu manis atau pahit tapi kami bisa melaluinya. Yoongi sekarang memiliki perusahaan musik, kantornya cukup besar dan banyak sekali penyanyi ternama yang menggunakan lagunya. Ia juga semakin terkenal setelah mendapat penghargaan, dan karena ketampanannya semakin banyak pula penggemarnya. Aku merasa tidak kekurangan apapun sekarang, aku punya suami yang tampan dan mapan, aku punya kehidupan yang sangat baik tapi semua kelebihan itu tidak bisa menutup kesedihanku sebagai seorang istri.
"Terima kasih yeobo, happy anniversary too." Yoongi mencium bibirku.
"Aku punya hadiah untukmu." Yoongi membawa sebuah box kecil yang aku yakini itu adalah kalung berlian.
"Terima kasih, maaf aku tidak memberimu apa apa, bahkan aku juga tidak bisa memberimu anak hiks..." Ya, benar aku mandul.
"Yeobo sudahlah, jangan salahkan dirimu sendiri. Kita akan berjuang bersama sama, uljima." Yoongi memelukku dan mengelus punggungku dengan lembut.
Sekitar setahun yang lalu aku memutuskan untuk memeriksakan kesehatan ku bersama Yoongi, karena kita memutuskan untuk mengambil program kehamilan. Tapi ternyata dokter berkata kalau aku tidak subur akibat septate uterus, aku sangat syok dan meski dokter bilang tetap bisa hamil namun resiko keguguran sangatlah tinggi. Dokter menyarankan untuk oprasi dan tentu saja aku menjalankan oprasi itu, namun sampai sekarang aku belum juga di anugrahi buah hati.
Meski aku sering menyalahkan diriku sendiri karena mandul tapi Yoongi tidak pernah menghakimiku atau menuntut macam macam meski aku tahu kalau dia sangat ingin punya anak. Dia selalu berusaha menghiburku, aku sangat senang dia perhatian tapi aku juga merasa bersalah.
"Besok aku akan ada meeting dengan seorang penyanyi baru, dia sangat berbakat tapi tidak ada seorang produser yang mau dengannya." Kata Yoongi.
"Aku yakin semua berjalan dengan lancar, siapa namanya?" Tanyaku.
"Han Nam Ra, dia masih muda dan juga sangat berbakat." Jelasnya.
"Cantik?" Tanyaku.
"Hmm... begitulah, kau cemburu?." Jawabnya.
Aku hanya diam saja, tapi kurasa Yoongi paham dengan perasaanku dan meraih tanganku.
"Tenang saja kau nomor 1 ku, aku sudah berjanji kan untuk setia." Jelasnya.
"Iya." Balasku.
Esok harinya seperti biasa aku membuat sarapan dan bekal untuknya, ia selalu menciumku sebelum berangkat.
.
.
.
Tik tik tikJam menunjukkan pukul 22.20 malam, Yoongi masih belum pulang. Apa dia sedang lembur? Seharusnya dia bilang padaku seperti biasa, mungkin dia lupa. Aku memutuskan untuk menunggunya di ruang tamu namun aku sangat mengantuk dan tertidur.
Tak lama kemudia aku sedikit merasa tidak nyaman, meski gerakannya kecil tapi aku orang yang sangat sensitif dan mudah terbangun. Aku membuka mataku perlahan ternyata itu Yoongi, kurasa ia menggendongku.
"Oh kau bangun, kenapa tidak tidur dikamar?" Tanya Yoongi.
"Aku ketiduran." Kataku.
"Maaf sudah membuatmu menunggu." Katanya.
Aku hanya menggoyangkan kepalaku dan mendekatkan wajahku ke dadanya, aku mencium aroma manis yang asing dari tubuhnya tapi entah karena aku sangat mengantuk atau bingung aku tidak mampu berkata lebih banyak lagi. Yoongi menidurkanku dengan hati hati, ia juga menarik selimut dan menyelimutiku. Ia pergi mandi dan langsung tidur di sampingku, aku tak berani mengubah posisiku dan tidur membelakanginya. Ia menelukku dengan erat dan mencium rambutku.
"Mianhae." Gumamnya.
Dia berkata sangat pelan tapi aku yakin dia meminta maaf padaku, tapi kenapa? Apa ini ada hubungannya dengan aroma yang aku cium tadi? Apa benar Yoongi selingkuh? Apa aku boleh curiga padanya? Kurasa tidak, aku hanya sedang cemas dengan keadaanku sendiri, aku terlalu memikirkanya, sebaiknya aku tidak curiga pada Yoongi.
.
.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison [Min Yoongi 21+] [completed]
FanfictionAdult only (banyak kata kata kasar, sex, kekerasan, narkoba, dan lain lain) Min Yoongi x Min Y/n ------------------------- Bagaimana perasaanmu kalau orang yang kamu nikahi adalah seorang pecandu? Apa kamu akan meninggalkannya? Atau tetap bertahan...