3 tahun kemudian Yoongi keluar dari rehabilitasi, aku berniat menjemputnya dengan membawa mobilku. Aku tidak sendiri, Dal Mi menemaniku. Min Dal Mi, dia anak perempuanku, banyak hal terjadi selama 3 tahun terakhir namun aku sangat bersyukur mendapatkan Dal Mi.
Yoongi berada di depan pintu gerbang pusat rehabilitasi, dia menghirup nafas panjang, kurasa dia lega. Aku memberinya bunga dan Dal Mi menyapa Appanya dengan lucu.
"Appa rindu Dal Mi!" Yoongi menggerakkan tangannya, menggunakan bahasa isyarat.
(Dal Mi juga rindu pada Appa.) Dal Mi menjawab Yoongi dengan menggerakkan tangannya juga dan mereka pun berpelukan. Kalian benar Dal Mi tidak bisa mendengar, dia tuli.
Min Dal Mi bukanlah anak kandungku, melainkan anak kandung Nam Ra. Sekitar 2 bulan setelah Yoongi masuk ke rehabilitasi, Nam Ra datang padaku, dia meminta bantuan karena dia kehilangan hartanya karena di tipu oleh bandar. Aku tidak memberi tahukannya pada Jimin namun aku yakin Jimin akan tau cepat atau lambat.
Dia mengaku telah mengandung anak Yoongi dan meminta uang padaku untuk melakukan aborsi. Awalnya aku menolak untuk menolongnya dan mengusirnya namun aku sadar kalau aku akan menyesal seumur hidup telah menelantarkannya. Aku memintanya untuk membiarkannya hidup dan aku sendirilah yang merawat Nam Ra. Karena dia tidak mau ke pusat rehabilitas, jadi saat itu aku sangat kerepotan. Aku harus menjaga anak itu tetap sehat, dan memaksa Nam Ra berhenti mengkonsumsi narkoba.
Aku menguncinya di kamar agar dia tidak keluar dan mencari obat lain, aku juga sering membaca buku dan memperhatikan cara kerja di pusat rehabilitasi. Selama 2 minggu Nam Ra akan merasa kesakitan setelah lepas dari obat, dia sering mengalami diare dan demam. Akupun ragu bayinya selamat namun dengan ajaibnya bayinya tetap hidup meski hampir sekarat dan setelah Nam Ra berhasil melewati masa sakau kami sering memeriksanya ke dokter.
Aku pun terlalu terhanyut dalam ketenanganku sendiri dan mulai melepas pengawasanku pada Nam Ra dan akhirnya setelah kehamilannya memasuki minggu ke 34 dia overdosis. Ya, dia mencuri barangku dan membeli obat itu lagi. Setelah 10 jam oprasi akhirnya Dal Mi lahir namun kehilangan pendengarannya akibat virus dari efek samping penggunaan obat obatan terlarang.
Saat itu aku hanya bersyukur Dal Mi bisa lahir dengan selamat, meski setelah lahirpun tubuhnya jadi mudah terserang penyakit dan terpasa kami tinggal di rumah sakit lebih lama. Saat aku kembali keruangan Nam Ra dia sudah hilang, dia juga tidak meninggalkan pesan apapun dan aku sudah tahu ini akan terjadi. Aku menghubungi Jimin dan ia segera kerumah sakit, ia sangat kaget dan bahkan tidak percaya dengan keadaanku sekarang.
Aku tidak bisa merawat Dal Mi sendirian dan Jimin siap membantuku, kami sepakat untuk mengatakan pada Yoongi saat Dal Mi berusia setahun. Aku terpaksa berhenti dari pekerjaanku dan memanfaatkan aset yang Yoongi berikan padaku saat perceraian kami kemarin, aku menjualnya dan menggunakan uang itu untuk kebutuhan Dal Mi. Setelah aku sudah terbiasa merawat Dal Mi, akupun mulai mendirikan les lesan bahasa dari sisa uang yang ada. Yah, memang tidak sebanyak itu muridku namun sudah cukup untuk memberi makan Dal Mi dan kebutuhan lainnya. Jimin selalu bilang untuk menggunakan uang Yoongi, karena Jimin berhasil mendapatkan hak Yoongi sebagai owner perusahaan. Tapi aku selalu menolaknya dan merasa kalau aku sudah sangat berkecukupan.
Saat pertama kali Yoongi bertemu Dal Mi, ia kira kalau itu adalah anakku dengan Jimin, sejujurnya reaksinya agak berdeda dengan eskpetasiku. Ini sungguh mendadak untuknya jadi dia memutuskan untuk tidak bicara padaku dan Jimin selama berbulan bulan. Aku pikir dia membenciku namun ternyata dia hanya bingung dan saat mereka bertemu untuk kedua kalinya Yoongi sudah bisa menggunakan bahasa isyarat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Poison [Min Yoongi 21+] [completed]
FanficAdult only (banyak kata kata kasar, sex, kekerasan, narkoba, dan lain lain) Min Yoongi x Min Y/n ------------------------- Bagaimana perasaanmu kalau orang yang kamu nikahi adalah seorang pecandu? Apa kamu akan meninggalkannya? Atau tetap bertahan...